Rasita Satriana
Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa-UGM, Gedung Lengkung, Jln. Teknika Utara, Pugung, Yogyakarta HP. 0817257436

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kanca Indihiang sebagai Embrio Kreativitas Mang Koko Satriana, Rasita; Haryono, Timbul; Hastanto, Sri
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 15, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v15i1.798

Abstract

Kanca Indihiang adalah sebuah grup yang dibentuk oleh Mang Koko tahun 1946, yang termasukpada genre seni Jenaka Sunda, yakni seni pertunjukan dengan format seni humor. Kreativitas MangKoko dalam melakukan berbagai inovasi garap, membuat grup Kanca Indihiang sangat berbeda denganseni Jenaka Sunda pada umumnya. Nama Mang Koko terkenal sebagai pencipta genre seni baruatau dikenal dengan sebutan karawitan wanda anyar. Untuk mengungkap perkembangan kreativitasMang Koko, digunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnomusikologi. Berdasarkan hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa dalam wadah grup Kanca Indihiang, Mang Koko bereksplorasimemodernisasi kekakuan pakem seni kawih Sunda tradisi. Karawitan wanda anyar diyakini sebagaigenre karawitan Sunda yang terbentuk dari akumulasi kreativitas berkesenian dari Mang Koko.Kanca Indihiang: As a Creativity Embryo of Mang Koko. Kanca Indihiang is a group which wasfirst created by Mang Koko in 1946 and is one of the Sundanese art genres that is a performing art withsuch a humorous art format. Mang Koko’s creativity in doing works on a variety of innovations makes KancaIndihiang group may differ a lot from Sundanese humorous art in general. Mang Koko’s name then becomesfamous as a creator of a new art genre called ‘karawitan wanda anyar’. Thus, a qualitative research applyingethno-musicological approach is done to uncover the development of Mang Koko’s creativity. According to thisresearch, it can be concluded that within this Kanca Indihiang group, Mang Koko did some explorationsto modernize rigidity in the rules of traditional Sundanese kawih. Karawitan wanda anyar is believed as aSundanese karawitan genre shaped from the accumulation of Mang Koko’s artistic creativities.