Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Teacher Certification Allowance in Islamic Economic Perspective Rosmawati; Abustani Ilyas; Syaharuddin; Rahmawati Muin
INTERNATIONAL JOURNAL OF ECONOMICS, MANAGEMENT, BUSINESS, AND SOCIAL SCIENCE (IJEMBIS) Vol. 2 No. 1 (2022): January 2022
Publisher : CV ODIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the process of obtaining teacher certification allowance, the implementation of certification allowances for the teacher, and the implications of teacher certification allowances from an Islamic economics view. The study followed a qualitative-descriptive research method with the researcher as the main instrument. The selection of the research sample was through the purposive sampling technique. Data were obtained through observation, interviews, and documentation which were then analyzed using interaction analysis techniques. There are three main findings in this study. First, teacher certification allowance was obtained through three channels: the education path with the Direct Provision of Educator Certificates (PSPL), the teacher functional path with the portfolio (PF), and the PLPG and PPG training pathways. Second, the implementation of teacher certification allowances in the perspective of Islamic economics, in general, has gone according to expectations. However, the essential goal of the certification program, namely increasing teacher competence, was secondary to some teachers. Third, teachers who receive certification allowances did not think that the income earned was entirely for themselves; some are for individual, family needs, and in the manner for Allah
KRITERIA PEDAGANG YANG BAIK DALAM PERSPEKTIF HADIST Srianti Permata; Hardiyanti Ridwan; Abustani Ilyas; Darsul S. Puyu; Samsul Arifai; Ahmad Arkal Pratama
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v8i2.2160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana etika seorang pedagang yang baik dan bagaiaman tinjauan hadist tentang pedagang yang baik. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan telaah pustaka (library research) yaitu semua data-data berasal dari bahan-bahan tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yaitu memaparkan penjelasan-penjelasan mengenai bahasan materi yang diambil dari bahan-bahan rujukan yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedagang merupakan profesi yang biasanya ditujukan kepada orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Kegiatan kewirausahaan mencakup kegiatan memutar modal dengan cara mengolah sumber daya yang ada, sehingga mendapat keuntungan. Kegiatan tersebut haruslah sesuai dengan syariat Islam yang terhimpun dalam kumpulan etika bisnis Islam. Ada begitu banyak tuntunan Rasulullah tentang Etika dalam berwirausaha yang tertuang dalam hadist, yang penulis cantumkan diantaranya tentang keharusan bersikap jujur, amanah, murah hati kepada pelanggan, menghindari najasy dan berhubungan social yang baik dengan pelanggan dengan mengedepankan toleransi.
Etika Digital Perspektif Hadis (Studi Tematik Tntang Konsep Haya’ (Malu) Sebagai Landasan Menjaga Marwah Diri Remaja Muslim Di Media Sosial) Nurul Hasanah; Abustani Ilyas; , Zulfahmi Alwi
P@RAD!GMA : Jurnal Kajian Budaya & Media Vol. 2 No. 03 (2025): P@RAD!GMA: Jurnal Kajian Budaya & Media
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70004/pradgma.v2i03.213

Abstract

Media sosial telah menjadi ruang eksistensi tak terpisahkan bagi remaja muslim, namun sekaligus menghadirkan tantangan serius terhadap marwah (kehormatan dan harga diri). Fenomena seperti oversharing, pencitraan diri berlebihan, cyberbullying, dan konsumsi konten negatif mengancam nilai-nilai luhur seorang muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi sebuah kerangka etika digital yang berlandaskan pada nilai Islam yang fundamental, yaitu al-haya’ (rasa malu). Dengan menggunakan metode penelitian hadis tematik (maudhu’i), penelitian ini menghimpun, mengkritik, dan menganalisis hadis-hadis kunci tentang haya’ dari kitab-kitab hadis primer. Hasil analisis menunjukkan bahwa haya’ dalam perspektif hadis bukanlah sifat pasif atau minder, melainkan sebuah bentuk kesadaran iman yang aktif dan berfungsi sebagai mekanisme kontrol internal. Konsep ini kemudian disintesis menjadi empat prinsip etika digital: (1) Haya’ sebagai filter konten internal sebelum memproduksi atau menyebar informasi; (2) Haya’ sebagai pendorong interaksi positif dan pencegah perilaku destruktif; (3) Haya’ sebagai benteng penjaga privasi dan batasan diri; dan (4) Haya’ sebagai pemandu dalam mengonsumsi konten yang baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa internalisasi konsep haya’ dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi remaja muslim dalam menjaga marwah diri di tengah arus informasi media sosial yang kompleks.