Jumlah pasien gagal ginjal yang harus menjalani hemodialysis (cuci darah) di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pasien masih mengalami kesulitan untuk melakukan monitoring asupan cairan sehari-hari dirumah. Peningkatan berat badan pada pasien yang menjalani hemodialysis meningkatkan resiko penyakit lainnya, seperti gagal jantung, pembengkakan paru, penumpukan racun tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terkait manajemen gagal ginjal dan pencatatan monitoring asupan cairan sehari-hari dirumah menggunakan BARTOCAR (Lembar Monitoring Cairan) yang berisi rincian jumlah dan jenis asupan cairan yang dikonsumsi dan diserahkan kepada perawat pada saat hemodialysis dilakukan. Kegiatan dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada pasien hemodialysis tentang pengelolaan cairan sehari-hari. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan dan pendampingan cara pencatatan pengelolaan cairan sehari-hari dengan menggunakan lembar BARTOCAR. Sebelum dan setelah kegiatan dilakukan pre tes dan post tes untuk menilai tingkat pemahaman pasien tentang monitoring asupan cairan harian sebagai indicator keberhasilan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pasien mengenai monitoring asupan cairan harian, yaitu dari 45% menjadi 92,44%. Berdasarkan hasil ini diharapkan pasien dapat melakukan pencatatan monitoring cairan harian dengan memanfaatkan lembar BARTOCAR.