Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Lahan Pekarangan Daerah Perkotaan Melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Teknologi Hidroponik Skala Kecil Susanto B. Sulistyo; Pepita Haryanti; Eni Sumarni; Krissandi Wijaya
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 2 SEPTEMBER 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.652 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i2.10398

Abstract

Teknik hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Budidaya tanaman ini tidak memerlukan lahan yang luas, bisa juga dilakukan di pekarangan atau di teras rumah sehingga sistem hidroponik bisa digunakan untuk mengatasi masalah kekurangan lahan. Seperti halnya perumahan-perumahan di perkotaan pada umumnya, rumah-rumah di perumahan Sapphire Regency mempunyai lahan pekarangan yang relatif sempit dan terbatas. Lahan pekarangan yang sempit menjadikan pemanfaatannya kurang maksimal. Warga perumahan juga pada umumnya belum memiliki pengetahuan tentang cara pembuatan dan instalasi hidroponik untuk tanaman sayuran. Dari permasalahan mitra tersebut, solusi yang ditawarkan dari kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan alih teknologi tentang pemanfaatan lahan pekarangan dan pembuatan instalasi hidroponik skala kecil (Small-Scale Hydroponics Farming System). Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa minat masyarakat sasaran sangat tinggi terhadap budidaya tanaman secara hidroponik dengan memanfaatkan halaman rumah daerah perkotaan yang tidak terlalu luas, serta pemahaman masyarakat terhadap budidaya tanaman secara hidroponik meningkat dengan adanya kegiatan penyuluhan dan alih teknologi.
Analisis Ekonomi Budidaya Kentang pada Sistem Guludan Horizontal dengan Interval Saluran Drainase Tertentu dan Variasi Pemupukan Krissandi Wijaya; Hety Handayani Hidayat; Dian Novitasari; Reza Alif Indrianto
National Multidisciplinary Sciences Vol. 2 No. 3 (2023): Proceeding SEMARTANI 2
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/nms.v2i3.273

Abstract

Budidaya kentang konvensional dengan sistem guludan vertikal (searah lereng), disertai penggunaan pupuk/pestisida kimia yang intensif berdampak terhadap degrasi lahan (erosi tanah) dan lingkungan sekitarnya (sedimentasi dan pecemaran daerah aliran sungai/DAS) secara signifikan. Disisi lain, penerapan sistem guludan horizontal (searah kontur) terbukti sangat efektif mengurangi erosi tanah dan menahan penurunan produktivitas kentang yang drastis, terutama jika dikombinasikan dengan saluran drainase. Namun, tingkat kelayakan budidaya tersebut berbasis analisis ekonomi yang komprehensif masih belum banyak terdokumentasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kalayakan secara ekonomi untuk budidaya kentang pada sistem guludan horizontal dengan interval saluran drainse tertentu dan variasi jenis-dosis pemupukan. Total 4 demplot penelitian (@8 guludan horizontal, @40 cm lebar, @2 m interval saluran drainase secara zigzag, @10 tanaman=80 tanaman) disiapkan di lahan yang berlokasi di Desa Serang, Purbalingga dan dirancang secara RAL untuk perlakuan 4 jenis-dosis pupuk yang berbeda, yaitu: (1) pupuk kandang+pupuk bersubsidi urea-ponska, 125kg/ha (D1), (2) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 41,67kg/ha (D2), (3) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 83,33kg/ha (D3), dan (4) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 125kg/ha (D4). Berbagai biaya faktor produksi (biaya tetap: lahan/tanah; biaya variable: berbagai bahan dan alat/perangkat), harga jual produk, biaya/harga terkait lainnya didata dan dikumpulkan per demplot selama satu musim budidaya kentang. Analisis data meliputi analisis TFC, TVC, NP, BEP, ROI, B/C Ratio, dan I. Hasil penelitian menujukkan bahwa D2 adalah perlakuan yang memiliki tingkat kelayakan yang paling baik secara ekonomi, dimana dengan TFC=Rp.150.000,00 dan TVC=Rp.30.233.020,00, tercapai nilai NP=Rp.2.925.522,00, BEP=191,43kg; Rp.7.741/kg, ROI=0,10, B/C Ratio=1,10, dan I=Rp.1.822.981,00/tahun.