Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Health Education Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Payudara Di KP. Sidamukti Rw 10 Cilodong Anastasya Puspita Marta; Andi Mayasari Usman; Millya Helen
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 3 (2022): Volume 2 Nomor 3 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.462 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i3.6068

Abstract

ABSTRACT Breast cancer prevention is carried out through early detection by means of breast self-examination (BSE) which aims to find early-stage breast cancer. BSE is carried out on the seventh to tenth day of menstruation counting. This is done because at that time there is a decrease in estrogen and progesterone so that the breast glands at that time do not swell and make it easier to feel for abnormalities in the breast.nThis study aims to determine the effect of health education on the knowledge of adolescent girls about BSE in preventing breast cancer. This study used a quasi-experimental research design. The research sample amounted to 52 people with total sampling technique, this research questionnaire has been tested for validity and reliability with an r value between 0.6576-0.8654. Wilcoxon test results obtained p-value = 0.000 (p <0.5) this means that there is an effect of health education on the knowledge of young women about BSE in breast cancer prevention efforts. There is an effect of Health Education on the knowledge of young women about BSE in the prevention of breast cancer in Kp. Sidamukti RW 10 Cilodong with a p-value of 0.000. For young women, it is hoped that the knowledge gained by young women about BSE can be practiced and used as a habit once a month to detect breast abnormalities early. Keywords: Health Education, Breast Cancer, BSE, Knowledge, Youth ABSTRAK Pencegahan kanker payudara dilakukan melalui deteksi dini dengan cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang bertujuan untuk menemukan kanker payudara stadium awal. SADARI dilakukan pada hari ke tujuh sampai ke sepuluh dihitung  mestruasi. Hal ini dilakukan karena pada masa tersebut terjadi penurunan estrogen dan progesteron sehingga kelenjar payudara pada saat itu tidak membengkak dan memudahkan dilakukannya perabaan untuk menemukan kelainan pada payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh health eduction terhadap pengetahuan remaja putri tentang SADARI dalam upaya pencegahan penyakit kanker payudara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental semu. Sampel penelitian berjumlah 52 orang dengan teknik total sampling, kuesioner penelitian ini telah diuji validitas dan reabilitas dengan nilai r antara 0,6576-0,8654. Hasil Uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value= 0,000 (p<0,5) hal ini berarti terdapat adanya pengaruh health education terhadap pengetahuan remaja putri tentang SADARI dalam upaya pencegahan penyakit kanker payudara. Terdapat pengaruh Health Education terhadap pengetahuan remaja putri tentang SADARI dalam upaya pencegahan penyakit kanker payudara di Kp. Sidamukti RW 10 Cilodong dengan hasil p-value 0,000. Bagi remaja putri diharapan dari pengetahuan yang didapatkan oleh remaja putri mengenai SADARI dapat dipraktikkan dan dijadikan perilaku kebiasaan sebulan sekali untuk mendeteksi dini kelainan pada payudara. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Kanker Payudara, SADARI, Pengetahuan, Remaja
Hubungan Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia Indah Ayuni Lasri; Dwi Rohyani; Millya Helen
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.22 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i1.5985

Abstract

ABSTRACT A nurse was one of the most needed personnel for the success of hospital services. This success cannot be separated from good performance. One of the factors causing sub-optimal performance is stress due to a workload that is too high. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between workload and work stress on nurse performance. This research used quantitative descriptive research, namely the presentation in the form of numbers with a cross-sectional approach. The research sample consisted of 64 nurses who were taken using a purposive sampling technique in November 2021-January 2022. The instruments were workload, work stress, and nurse performance questionnaires. Data analysis was done bivariate with test Chi-Square. The results of the bivariate analysis between workload and performance did not show a significant relationship (p=0,967), the same thing was also found between work stress and performance (p=0,685) with a valueOdds Ratio of 0,983. Workload and work stress are not significantly related to the performance of nurses at The Indonesian Christian University General Hospital. It is recommended that nurses can control stress well so that the services provided remain optimal. Keywords: Performance, workload, work stress ABSTRAK Perawat merupakan salah satu tenaga yang sangat dibutuhkan dalam keberhasilan pelayanan rumah sakit. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kinerja yang baik. Salah satu faktor penyebab kinerja tidak optimal adalah stres akibat adanya beban kerja yang terlalu tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja perawat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, yakni pemaparan dalam bentuk angka-angka dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian terdiri dari 64 perawat yang diambil menggunakan teknik purposive sampling pada bulan November 2021-Januari 2022. Instrumen berupa kuesioner beban kerja, stres kerja dan kinerja perawat. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan uji Chi Square. Hasil analisis bivariat antara beban kerja dengan kinerja tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan yaitu (p=0,967), hal yang sama juga terdapat antara stres kerja dengan kinerja (p=0,685) dengan nilai Odds Ratio 0,983. Beban kerja dan stres kerja secara signifikan tidak berhubungan dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia. Disarankan agar perawat dapat mengontrol stres dengan baik agar pelayanan yang diberikan tetap optimal. Kata kunci : Kinerja;Beban Kerja;Stres Kerja
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Keselamatan Pasien Dengan Perilaku Kepatuhan Melaksanakan Prinsip Pemberian Benar Obat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Marinir Cilandak Nada Erisah; Dwi Rohyani; Millya Helen
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 3 (2022): Volume 2 Nomor 3 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.077 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i3.6061

Abstract

ABSTRACT Errors in administering drugs can endanger patients and even cause trauma in taking drugs, patient disability caused by medication errors and even death. (WHO, 2016) regarding patient safety, as many as one in 10 patients are harmed when receiving treatment, as many as 43 million accidents related to patient safety occur every year, the top patient safety problem in 2016 is medication errors, almost 5% of hospitalized patients experience adverse events. Desirability related to service in administering medication, mislabeling, wrong dosage, neglect to treat problems indicated by vital signs and documentation errors. Purpose to identify the relationship between knowledge about patient safety with medical adherence behavior in Marinir hospital Cilandak. This quantitative research was a correlational research with a cross sectional approach, with a sample of 85 people from the inpatient ward of the Cilandak Marine Hospital, with a total sampling technique. The research instrument consisted of 3 questionnaires that had been tested for validity and reliability with a Cronbach's alpha coefficient value > 0.90, the data was then analyzed using descriptive statistics to determine the relationship between knowledge and patient safety and adherence to the principles of correct administration of drugs. The was relationship between knowledge about patient safety with medical adherence behavior in Marinir hospital Cilandak (p<0.05). A good level of knowledge has to do with the implementation of the correct principles of drug administration as part of patient safety. It is suggested that nurses can improve the knowledge that has been obtained so that patient safety is even better by holding nursing care training, especially in the application of the correct principles of drug administration in hospital institutions. Keywords : Knowledge Level, Patient Safety, Medical Adherence. ABSTRAK Kesalahan dalam pemberian obat dapat membahayakan pasien bahkan menyebabkan trauma dalam mengkonsumsi obat, kecacatan pasien yang ditimbulkan karena kesalahan pemberian obat bahkan berakibat kematian. (WHO,2016) tentang keselamatan pasien sebanyak satu dari 10 pasien dirugikan saat menerima perawatan, sebanyak 43 juta kecelakaan terkait keselamatan pasien terjadi setiap tahun, masalah keselamatan pasien teratas 2016 adalah kesalahan pengobatan, hamper 5% pasien rawat inap dirumah sakit mengalami kejadian yang tidak diinginkan terkait dengan pelayanan dalam memberikan obat, kesalahan dalam pelabelan, dosis yang salah, mengabaikan untuk mengobati masalah yang ditunjukan dengan tanda-tanda vital dan kekeliruan dokumentasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara pengetahuan dengan keselamatan pasien dan kepatuhan pelaksanaan prinsip pemberian benar obat di ruang rawat inap Rumah Sakit Marinir Cilandak. Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel penelitian berjumlah 85 orang yang berasal dari ruang rawat inap Rumah Sakit Marinir Cilandak, dengan teknik total sampling. Instrumen  penelitian terdiri dari 3 kuesioner yang telah di uji validas dan realibilitasnya dengan nilai koefisien cronbach’s alpha >0,90, data kemudian di analisis dengan descriptive statistic untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan dengan keselamatan pasien dan kepatuhan pelaksanaan prinsip pemberian benar obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dengan keselamatan pasien dan kepatuhan pelaksanaan prinsip pemberian benar obat  (p value 0,05). Tingkat pengetahuan yang baik ada kaitannya dengan pelaksanaan pemberian prinsip benar obat sebagai bagian dari keselamatan pasien. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Keselamatan Pasien, Kepatuhan Obat
Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Remaja Putri di Wilayah Rw 024 Kelurahan Tlajung Udik Mella Ardhya Pramesti; Andi Mayasari Usman; Millya Helen
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.82 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i2.5993

Abstract

ABSTRACT Adolescence is a period of transition or transition from children to adults. Adolescence is a process towards maturity and just knowing about wrong and right a problem that has been faced understands his role in socializing, begins to get to know the opposite sex, and knows and accepts his own identity. Physical and emotional changes during adolescence give rise to various views about body image and body image that can affect self-confidence. With the sophistication of body image technology owned by young people, it cannot be separated from their attention through the influences of social media, namely Instagram, Tiktok, YouTube, and other platforms. Purpose to find out the relationship between body image and self-confidence in young women. This study uses a quantitative method with a cross-sectional approach. Sampling using an incidental sampling technique. How to measure using a questionnaire with a measuring instrument using a questionnaire and the data obtained will be analyzed univariate and bivariate using product moment analysis test. The results showed that young women aged 18 to 22 years had a negative body image level of 26.3% while those who had a positive body image level were 73.7%, then 25.6% of young women had low self-confidence. and 74.4% have a high level of confidence. The results of the correlation test using the methods product-moment from Pearson shows that the correlation coefficient (r) is 0.796 and the significance value (p) is 0.000, where the significance (p) is less than 0.05, which indicates that there is a relationship between body image and young women's self-confidence. There is a relationship between body image and self-confidence of adolescent girls. And it is hoped for teenagers to develop their potential. Keywords: Body image, Confidence, Young Women ABSTRAK Masa remaja adalah masa perpindahan atau masa peralihan dari anak- anak menuju dewasa. Remaja merupakan proses menuju usia matang serta baru mengetahui tentang salah dan benar suatu permasalahan yang telah dihadapi, memahami peran dirinya dalam bersosialisasi, mulai mengenal lawan jenis serta mengetahui dan menerima jati dirinya  sendiri.  Perubahan fisik dan emosional pada masa remaja ini menimbulkan bermacam pandangan mengenai citra tubuh maupun body image yang bisa mempengaruhi kepercayaan diri tersebut. Dengan cangih nya teknologi body image yang dipunyai oleh anak muda tidak lepas dari atensi mereka lewat pengaruh- pengaruh media social ialah instagram, tiktok, youtube dan platform lain nya. Tujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara body image dengan kepercayaan diri pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cros sectioneal. Pengambilan sampel menggunakan Teknik assidental sampling. Cara ukur menggunakan angket dengan alat ukur menggunakan kuisioner dan data yang di peroleh akan di Analisa univariat dan bivariat menggunakan uji analisis produck moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja putri berumur 18 sampai 22 tahun memiliki tingkat body image yang negative sebnayk 26,3 % sedangkan yang memiliki tingkat body image positif sebanyak 73,7% , lalu sebanyak 25,6 % remaja putri memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah dan 74,4% memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Dengan hasil uji korelasi menggunakan metode product moment ini dari pearson bahwa hasil nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,796 dan nilai signifikasi (p) 0.000, yang dimana signifikasi (p) lebih kecil dari nilai 0,05 yang menyatakan ada nya hubungan antara body image dengan kepercayaan diri remaja putri. Terdapat hubungan antara body image dan kepercayaan diri remaja putri. Dan di harapkan bagi remaja untuk mengembangkan potensi diri. Kata Kunci : Body image, Kepercayaan diri, Remaja Putri
Pengaruh Pendidikan Kesehatan melalui Media Leaflet tentang Senam Kaki Diabetik terhadap Pencegahan Kaki Ulkus Diabetikum pada Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru Kelurahan Cipete Utara Nofi Amelia Safutri; Naziyah Naziyah; Millya Helen
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.9080

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus is recognized by the increase of blood glucose levels, if not maintained properly could lead to some complications, and further a person suffering from diabetes, it increases risk of complications which as diabetic foot ulcers. The prevalence of diabetes mellitus based on doctor’s diagnosis of residents of all ages in South Jakarta is 2.83%, the prevalence of diabetic ulcers in Indonesia is 15% with death percentage is 3.25%, amputation by 23.5%, and the percentage of hospitalized DM patients are 80%. Therefore, it’s necessary to take an effort to control such as diabetic foot exercises to prevent diabetic foot ulcer complications. The purpose of this research is to understand the impact of health education through leaflet media about diabetic foot exercise towards diabetic foot ulcer prevention of diabetes mellitus patients in Puskesmas Kebayoran Baru districts North Cipete ward. This research is using quasi-experiment with a pretest-posttest design without control group. The samples are 30 people in total with a purposive sampling technique. The result of this research shows that before giving health education to 14 respondents with good knowledge (46.7%) and 16 respondents with poor knowledge (53.3%), after giving health education, the respondent with good knowledge increased to 26 respondents (86.7%) and the respondent with poor knowledge is decreased to 4 respondents (13.3%). Through this research, the p-value is obtained by 0.000 < 0.005, which means H0 is rejected and Ha is accepted. Hence there are impacts of the health education through leaflet media about diabetic foot exercise towards the diabetic foot ulcer prevention of diabetes mellitus patients in Puskesmas Kebayoran Baru district North Cipete ward. Keywords: Diabetes Mellitus, Diabetic Foot Ulcers, Diabetic Foot Exercises  ABSTRAK Diabetes mellitus ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi, dan semakin lama seseorang menderita diabetes, maka semakin beresiko menderita komplikasi salah satunya kaki ulkus diabetikum. Populasi diabetes mellitus berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk semua umur di Jakarta Selatan sebesar 2,83%, populasi ulkus diabetikum di Indonesia sebesar 15% dengan persentase kematian 32,5%, amputasi sebesar 23,5%, dan persentase jumlah perawatan penderita DM di rumah sakit sebesar 80%. Oleh karena itu diperlukan usaha pengendalian seperti senam kaki diabetik untuk mencegah komplikasi kaki ulkus diabetikum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui media leaflet tentang senam kaki diabetik terhadap pencegahan kaki ulkus diabetikum pada pasien diabetes mellitus di puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru Kelurahan Cipete Utara. Desain penelitian ini menggunakan quasi-eksperiment dengan pretest-posttest design without control group. Sampel berjumlah 30 orang dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 14 responden (46,7%) dengan pengetahuan baik, dan 16 responden (53,3%) dengan pengetahuan kurang, setelah diberikan pendidikan kesehatan responden dengan pengetahuan baik meningkat menjadi 26 responden (86,7%), dan responden dengan pengetahuan kurang berkurang menjadi 4 responden (13,3%). Hasil penelitian menunjukkan p value 0,000 < 0,005, yang artinya H_0 ditolak dan H_a diterima. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui media leaflet tentang senam kaki diabetik terhadap pencegahan kaki ulkus diabetikum pada pasien diabetes mellitus di puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru Kelurahan Cipete Utara. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Kaki Ulkus Diabetikum, Senam Kaki Diabetik
Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa Awal di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Nita Sukamti; Jeny Hidayati Putri; Millya Helen
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Nasional Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jkkn.v1i1.2261

Abstract

Latar belakang: Dewasa awal adalah tingkatan dalam pertumbuhan kehidupan manusia. Pada usia dewasa awal seringkali memiliki penyakit degenaratif yang disebabkan oleh pola hidup yang kurang baik, secara umum penyakit degeneratif yang kerap dialami adalah hipertensi. Hasil penelitian yang dilakukan tahun 2018, angka ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi menjadi 13.2% pada usia 18-24 tahun, 20.1% di usia 25-34 tahun dan 31.6% pada kelompok usia 25-44 tahun. Pengetahuan dengan kesadaran pada pasien tentang hipertensi merupakan faktor yang penting dalam mengontrol tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa awal di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta.Metodologi penelitian: penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 54 responden.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 50% responden memiliki pengetahuan sedang terhadap hipertensi, 48,1% responden mengalami hipertensi tingkat 1. Uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa awal di Kecamatan Kebon Jeruk (p value 0,008 < 0,05).Pembahasan: Pengetahuan yang perlu diketahui oleh penderita hipertensi adalah mengetahui penyebab hipertensi, tanda dan gejala yang dapat dikenal, memodifikasi gaya hidup untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti kurangi merokok, mengurangi kadar kolesterol, olahraga  teratur,  dan memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan pergi ke puskesmas atau rumah sakit.Kesimpulan: Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa awal di Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta.Kata kunci: pengetahuan, hipertensi, dewasa awal
Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Perawatan Kaki Diabetik pada Pasien Ulkus Diabetikum di Wocare Center Bogor Lena Dwi Maryana; Naziyah Naziyah; Millya Helen
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 9 (2023): Volume 5 Nomor 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i9.9179

Abstract

ABSTRACT Foot care is the primary prevention of diabetic foot injuries. Patients need to know how to properly care for diabetic feet so that the incidence of gangrenous ulcers and amputation can be avoided. One of the factors that play a role in influencing the adherence of DM patients in undergoing foot care is family support. Good family support means that the family is able to provide care to diabetic ulcer patients and is able to meet the needs of diabetic ulcer patients both physically and mentally. This study aims to determine the relationship between family support and diabetic foot care in diabetic ulcer patients at Wocare Center Bogor. This study used a descriptive research method with a cross sectional approach. The sampling technique used the total sampling method with a total sample of 20 respondents. The research instrument used a family support and foot care questionnaire, the family support questionnaire was adopted from the Hensarling's Diabetes Family Support Scale (HDFSS) developed by Hensarling (2009) and the foot care questionnaire was adopted from the Nottingham assessment of Functional Foot Care (NAFF) Revised 2015. The analysis used Chi-square test to determine whether there is a relationship between family support and foot care. The results showed that there was a relationship between family support and foot care with P-value (0.014) < a (0.05). There is a relationship between family support for diabetic foot care in diabetic ulcer patients at Wocare Center Bogor. It is hoped that the whole family will always provide good family support for ulcer patients who are doing foot care.   Keywords : Diabetic ulcer, Family Support, Foot Care.  ABSTRAK Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka pada kaki diabetik. Penderita perlu mengetahui perawatan kaki diabetik dengan baik sehingga kejadian ulkus gangren dan amputasi dapat dihindarkan. Salah satu faktor yang berperan dalam mempengaruhi kepatuhan pasien DM dalam menjalani perawatan kaki adalah dukungan keluarga. Dukungan keluarga yang baik artinya keluarga mampu memberikan perawatan kepada pasien ulkus diabetikum serta mampu memenuhi kebutuhan pasien ulkus diabetikum baik secara fisik maupun mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Perawatan Kaki Diabetik Pada Pasien Ulkus Diabetikum Di Wocare Center Bogor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel 20 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan perawatan kaki, pada kuesioner dukungan keluarga diadopsi dari Hensarling’s Diabetes Family Support Scale (HDFSS) yang dikembangkan oleh Hensarling (2009) dan kuesioner perawatan kaki diadopsi dari Nottingham assessment of Fungctional Foot Care (NAFF) Revised 2015. Analisis yang digunakan uji Chi-square guna mengetahui apakah terdapat hubungan dukungan keluarga dengan perawatan kaki. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perawatan kaki dengan nilai P-value (0,014) < a (0,05). Terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap perawatan kaki diabetik pada pasien ulkus diabetikum di Wocare Center Bogor. Diharapkan seluruh keluarga untuk selalu memberikan dukungan keluarga yang baik bagi pasien ulkus yang sedang melakukan perawatan kaki. Kata Kunci: Ulkus Diabetikum, Dukungan Keluarga, Perawatan Kaki