Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK DAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI DEPOT MEDROXYASETAT (DMPA) DENGAN KUALITAS HIDUP AKSEPTOR Aprilina Aprilina; Yunetra Franciska
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1335

Abstract

Depot Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) merupakan kontrasepsi injeksi progestin yang sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat rata-rata 4 bulan dan sangat cocok untuk wanita menyusui karena tidak menekan produksi ASI. Banyak efek penggunaan DMPA yang mungkin akan dialami. Banyaknya efek samping yang dialami oleh para akseptor kontrasepsi DMPA dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas hidup mereka.Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara karakteristik dan lama penggunaan dengan kualitas hidup pada akseptor kontrasepsi depot mendroxyasetat (DMPA) di Bidan Praktik Mandiri Palembang dilihat berdasarkan 4 aspek/domain. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross sectional, waktu penelitian bulan Juni-Nopember tahun 2017. Tempat penelitian di BPM wilayah kota Palembang. Responden adalah semua akseptor kontrasepsi DMPA yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tehnik pengambilan sampel yaitu menggunakan simpel random sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner biodata, WHOQOL-BREF Questionnaire. Analisis data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square.Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara usia responden dengan domain 3 (keadaan psikologis) kualitas hidup akseptor yaitu dengan nilai ρ value 0,02,   hubungan yang bermakna antara lama penggunaan kontrasepsi dengan domain 3 (keadaan psikologis) kualitas hidup akseptor dengan nilai ρ value 0,02, dan ada hubungan yang bermakna antara usia responden dengan domain 4 (lingkungan) kualitas hidup akseptor dengan nilai ρ value 0,03.Kesimpulan dapat dilihat bahwa dari hasil analisis tidak semua domain kualitas hidup (kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, lingkungan) jika dihubungkan dengan karakteristik dan lama penggunaan kontrasepsi memiliki hubungan yang bermakna. Kata Kunci: Kualitas hidup, karakteristik, lama penggunaan, kontrasepsi DMPA
Risiko DIsfungksi Seksual pada Perempuan Pemakai Konstrasepsi Depo Medroxy Progesteron Acetate di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang Tahun 2011 Siti Hindun; Rosyati Pastuty; Aprilina Aprilina
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.18 KB)

Abstract

Sekitar sepertiga perempuan di dunia mengalami gangguan dalam kehidupan seksualnya dan hanya 10% saja yang mencari pertolongan serta mendapat pengobatan, padahal difungsi seksual yang tidak segera di tangani akan berdampak pada kesejahteraan kesehatan reproduksi seorang perempuan. Suntik KB yang mengandung Medroxy Progesterone Acetate (MPA) diduga dapat meningkatkan risiko mengalami disfungsi seksual. Dengan terus meningkatnya peserta KB suntik dan belum diketahuinya prevalensi disfungsi seksual perempuan di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang, maka perlu kiranya dilakukan penelitian mengenai masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi disfungsi seksual pada perempuan klien suntik DMPA, besarnya risiko yang dihadapi klien suntik DMPA dibandingkan yang memakai kontrasepsi suntik 1 bulan serta pengaruh umur, paritas, pendidikan, pekerjaan dan lamanya pemakaian kontrasepsi terhadap disfungsi seksual pada perempuan usia subur di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang.Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan rancangan studi case-control. Subjek penelitian adalah perempuan klien suntik DMPA sebagai kelompok terpapar dan perempuan yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan sebagai kelompok kontrol. Analisa data dilakukan dengan analisis univariabel dengan distribusi frekuensi dan bivariabel dengan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0,05.Hasil dari penelitian didapatkan bahwa dari seluruh responden sebanyak 88,9% mengalami hasrat disorder, 68,9% arousal disorder, 24,4% orgasme disorder dan 55,8% disfungsi seksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi klien DMPA dengan disfungsi seksual sebesar 64,4%. Umur dan paritas menunjukkan hubungan yang bermakna dengan disfungsi seksual, sedangkan pendidikan, pekerjaan dan lamanya penggunaan kontrasepsi secara statistik tidak bermakna. Maka dapat disimpulkan bahwa pemakaian kontrasepsi DMPA meningkatkan risiko mengalami disfungsi seksual sebesar 0,73 kali. Umur dan paritas mempengaruhi terjadinya disfungsi seksual dan secara statistik bermakna. Pendidikan, pekerjaan, dan lamanya penggunaan kontrasepsi secara statistik tidak menyebabkan disorder dan disfungsi seksual pada perempuan usia subur di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang.
Pemberdayaan Ibu dalam Antenatal Class Terintegrasi Gentlebirth dan Hypnoprenatal terhadap proses Kelahiran Elita Vasra; Hendawati; Aprilina
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v4i1.114

Abstract

Kontraksi mutlak dibutuhkan untuk terjadinya pembukaan serviks saat proses persalinan maupun untuk pengeluaran bayi. Faktanya, tercatat angka kejadian Section Cesarea di rumah sakit pemerintah sekitar 20-25%, sedangkan di rumah sakit swasta sekitar 30-80% dari total persalinan yang ada di Indonesia. Tercatat sebesar 55% ibu bersalin mengalami kecemasan. Kecemasan yang dialami seorang wanita akan meningkatkan produksi hormon serotonin yang bisa menghambat kerja oksitosin. Akibatnya ibu bersalin yang seharusnya bisa bersalin secara normal harus di intervensi medis dengan induksi persalinan oksitosin drip yang menyebabkan rasa nyeri bertambah hebat. Kecemasan dan rasa nyeri dapat diminimalisir dengan meningkatkan kemampuan ibu untuk melakukan relaksasi selama kehamilan dan persalinan serta persiapan-persiapan fisik dan psikologis dengan mengikuti antenatal class terintegrasi gentlebirth dan hypno prenatal. Sayangnya, petugas kesehatan masih banyak menggunakan biomedical model dalam memberikan asuhan pada ibu bersalin yang memicu terjadinya kecemasan pada ibu bersalin. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu serta bidan/kader dalam tatalaksana gangguan atau masalah pada ibu hamil trimester III melalui pelatihan hypno prenatal dengan afirmasi positif. Hasil kegiatan setelah dilakukan intervensi menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam tatalaksana gangguan atau masalah dalam trimester III menjadi 78,6%, sehingga melakukan hypno prenatal sangat baik untuk diberikan kepada ibu hamil trimester III.