Lia Yuliawati
STKIP Sebelas April Sumedang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA MATERI ALJABAR SMP BERDASARKAN DISPOSISI MATEMATIS: Pemecahan Masalah: Disposisi Matematis,: Materi Aljabar SMP Neneng Tita Rosita; Lia Yuliawati
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 2 No. 2 (2017): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.84 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v2i2.565

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu fokus pembelajaran matematika. Dalam belajar matematika seringkali siswa menemukan soal yang tidak dengan segera dapat dicari solusinya, dan siswa diharapkan dapat memecahkan soal tersebut. Disposisi matematis berkaitan dengan bagaimana siswa memandang dan menyelesaikan masalah; apakah percaya diri, tekun, berminat, dan berpikir terbuka untuk mengeksplorasi berbagai alternatif strategi penyelesaian masalah. Tujuan penelitian menghasilkan penjenjangan disposisi matematis dan mengidentifikasi kemampuan pemecahan masalah siswa SMP pada materi aljabar pada tiap tingkat disposisi. Metode penelitian ini kualitatif. Subyek penelitian sebanyak 21 siswa. Instrumen penelitian adalah soal tes kemampuan pemecahan masalah materi aljabar yang telah dirancang berdasarkan indikator pemecahan masalah dengan langkah Polya. serta wawancara terhadap subyek sebagai triangulasi. Penelitian ini menghasilkan penjenjangan disposisi matematis tinggi, sedang, dan rendah. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah materi aljabar bahwa sebagian besar subjek berada pada tingkat disposisi sedang, subjek disposisi rendah dan disposisi sedang mengalami kesulitan dalam membaca dan menafsirkan soal, membuat simbol aljabar dan membuat model matematika sehingga tidak dapat memecahkan masalah yang diberikan. Sedangkan subjek disposisi tinggi mampu memenuhi semua indikator-indikator kemampuan pemecahan masalah meskipun belum sempurna. Subjek disposisi tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih tinggi daripada siswa subjek disposisi sedang dan disposisi rendah.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Yeni Anggraeni; Lia Yuliawati; M. Nuur’aini Sholiha
JESA-Jurnal Edukasi Sebelas April Vol 7 No 1 (2023): JESA - Jurnal Edukasi Sebelas April
Publisher : LPPM UNSAP & Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang lebih baik antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Selain itu juga untuk mengetahui sikap siswa terhadap model pembelajaran Probing-Prompting pada pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan subjek penelitian yaitu siswa SMP Negeri 5 Sumedang dengan sampel sebanyak dua kelas, yaitu kelas VIII C sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebanyak 32 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan angket sikap siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data dan perhitungan menggunakan uji t, diperoleh nilai thitung = 2,332 dan ttabel = 2,000, karena thitung berada di luar interval –ttabel sampai dengan ttabel atau -2,000 sampai dengan 2,000 maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil analisis angket siswa diperoleh rata-rata keseluruhan sebesar 3,2 dan berdasarkan kategori penafsiran dari skala Likert termasuk ke dalam kategori positif. Dapat disimpulkan bahwa sikap siswa positif terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting.