Happy Sembiring
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI MATERIAL PRESERVASI MIKROORGANISME (MPMO) DALAM PEMROSESAN LIMBAH CAIR ORGANIK PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH Eko Tri Sumarnadi Agustinus; Happy Sembiring; Effendi Effendi
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 24, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1169.678 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2014.v24.82

Abstract

ABSTRAK Pemrosesan limbah cair organik dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pabrik Gula Sindanglaut periode giling tebu tahun 2011 belum berlangsung dengan baik ditunjukkan oleh nilai SV-30 di unit Aerasi yang rendah (0-3 ml/L). Kondisi ini mengindikasikan tidak adanya aktivitas mikroorganisme. Oleh karena itu, periode giling tebu bulan Juli 2012 diterapkan Material Preservasi Mikroorganisme (MPMO) bertujuan untuk mengetahui kinerja material tersebut sebagai stater dalam pemrosesan limbah cair organik. Dalam penelitian ini, dilakukan kombinasi kimia dan biologi dengan pengembangbiakkan bakteri dan pemantauan dalam IPAL. Sebagai indikator pemrosesan adalah parameter fisika dan kimia mengacu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 1995. Hasil pengukuran kondisi awal IPAL menunjukkan bahwa nilai COD (2.957 mg/L), BOD (2.356 mg/L), TSS (173 mg/L), kandungan sulfide (0,26 mg/L) dan minyak (18,9 mg/L) belum memenuhi syarat baku mutu lingkungan. Sedangkan hasil pengukuran pada kondisi akhir IPAL setelah pemrosesan, menunjukkan nilai COD (56-68 mg/L), BOD (33,63-42,41 mg/L), TSS (32-52 mg/L), kandungan sulfide (0,08 mg/L) dan minyak (1 mg/L) telah memenuhi syarat baku mutu lingkungan. Peningkatan kualitas limbah cair secara signifikan tersebut membuktikan bahwa MPMO dapat berperan sebagai stater dalam pemrosesan limbah cair organik. Sebagai dampaknya adalah peningkatan indikator sertifikasi lingkungan IPAL Pabrik Gula Sindanglaut dari proper merah menjadi proper biru.
Peningkatan Daya Serap Karbon Aktif Terhadap Ion Logam Hexavalent Chromium (CrVI) Melalui Modifikasi Dengan Cationic Surfactant (Ethylinediamine) Eko Tri Sumarnadi Agustinus; Anggoro Tri Mursito; Happy Sembiring
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 23, No 1 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.372 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2013.v23.66

Abstract

ABSTRAK Karbon aktif telah digunakan sebagai adsorban dalam pengolahan limbah cair industri dan terbukti mampu menyerap ion logam berat seperti Hg, Cu, Fe, namun kurang efektif terhadap ion logam hexavalent chromium (Cr.VI). Salah satu upaya peningkatan daya serap karbon aktif dapat dilakukan melalui modifikasi dengan cationic surfactant (Ethylinediamine, EDA), yakni dengan mengubah tegangan permukaan karbon aktif dari yang bersifat hydrophobic menjadi hydrophilic. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh prototip SMAC (Surfactant Modified Activated Carbon), yakni karbon aktif yang dimodifikasi dengan surfaktan, sehingga mempunyai daya serap tinggi terhadap ion logam hexavalent chromium (Cr.VI). Guna mencapai tujuan tersebut dilakukan treatment karbon aktif dari batubara dengan metoda batch. Parameter kimia dan fisika yang meliputi perubahan pH, suhu proses, waktu kontak, konsentrasi surfaktan dan berat karbon aktif digunakan sebagai parameter eksperimen. Mekanisme pembentukan prototip SMAC yang menyangkut karakteristik penyerapan diobservasi melalui analisis X-RD (X-Ray Diffractometer), FTIR (Fourier Transformer Infra Red), sedangkan daya serap terhadap ion logam hexavalent chromium (Cr.VI) diamati melalui analisis UV Spectrophotometry. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan daya serap karbon aktif termodifikasi (SMAC) terhadap  ion logam hexavalent chromium (CrVI) sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan karbon aktif biasa, dicapai pada kondisi pH 2, konsentrasi karbon aktif 5 g/liter dalam waktu kontak 2 jam.
PROTOTIP GROUND ENHANCEMENT MATERIAL (GEM) BERBAHAN BAKU Na-BENTONIT KARANGNUNGGAL - TASIKMALAYA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI GEM IMPOR Eko Tri Sumarnadi Agustinus; Happy Sembiring; Lina Nur Listiyowati
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 20, No 2 (2010)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.763 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2010.v20.36

Abstract

ABSTRACT GEM is one of the composite material which is used as backfill to protect the electronic equipments, communication network and to stem the voltage of the electrical power problem. GEM has been commonly used in Indonesia, but it is still imported. Therefore it is important to look for substitution minerals. The main compositions of GEM are silica (Si), Aluminium (Al) and carbon (C ). Therefore, this research focus on the aluminofilosilicate minerals (bentonite, from Karangnunggal, Tasikmalaya), and charcoal. Laboratory experimentations include characterizations of raw materials, mineral engineering, and developing formulation and prototype of GEM. The result of this characterizations show that Na-bentonite is the most potential material for GEM raw materials (resistivity 514 Ohm cm). Mineral engineering is used to obtain the GEM formula and prototype in powder form with composition of 70% Na-bentonite, 24% charcoal, and 6% NaCl. However, practically it is necessary to add 5% water glass and 36% moisture content into the powder in order to obtain the resistivity of 16.4 Ohm cm. This study results in GEM which is qualified for the grounding materials standard (resistivity < 25 Ohm cm).