Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH PROGRAM SILENT READING TERHADAP NILAI KETERAMPILAN MEMBACA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP ISLAM CITRA BUNDA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Nur Syamsiyah; Ulfa Hazima Zahra
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.488 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program silent reading terhadap nilai keterampilan membaca mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Citra Bunda, Ciputat-Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Data diolah melalui regresi berganda dengan bantuan SPSS 16. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, tes, dan studi dokumenter. Subjek penelitian adalah siswa SMP Islam Citra Bunda berjumlah 37 siswa. Objek penelitian adalah program silent reading. Hasil yang diperoleh melalui regresi berganda dengan bantuan SPSS 16 adalah Fhitung sebesar 2,435 dan Ftabel = 1,854, dengan demikian Fhitung> Ftabel. Artinya berdasarkan uji F secara bersama-sama (simultan) variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (Y). Hasil penelitian secara parsial dalam uji T pertama diperoleh nilai Thitung jumlah kehadiran sebesar 1,186 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Pada uji t kedua  diperoleh nilai Thitung rata-rata jumlah bacaan sebesar 0,248 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Artinya variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) tidak berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (Y). Hasil rata-rata nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pretest adalah 62 dan posttest adalah 75 dengan peningkatan presentasi sebesar 13%. Rata-rata jumlah bacaan siswa pada program silent reading adalah 14 lembar dalam satu kali pertemuan.Kata kunci: program Silent reading, keterampilan membaca, bahasa Indonesia This study aims to determine the effect of the Silent reading program on the value of reading skills of Indonesian subjects at Citra Bunda Islamic Middle School in 2018/2019. This research was conducted at Citra Bunda Islamic Middle School, Ciputat, South Tangerang. The research method used descriptive quantitative. The data is processed through multiple regression using SPSS 16. Data collection techniques used observation, test, and documentary studies. The research subjects were 37 students of Citra Bunda Islamic Middle School. The object of research is the Silent reading program. The results obtained through multiple regression using SPSS 16 are Fhitung of 2.435 and Ftabel = 1.854, thus Fcount> Ftable. This means that based on the F test together (simultaneously) variable number of student attendance (X1) and the average variable number of student readings (X2) affect the value of students' reading skills in Indonesian subjects (Y). The results of partial research in the first T test obtained the value of Tcount of the presence of 1.186 and Ttabel = 1.697, thus Thitung<Ttabel. In the second T test obtained an average value of  Tcount the number of readings of 0.248 and Ttabel = 1.697, thus Thitung<Ttabel. This means that the number of student attendance (X1) and the average number of students reading (X2) does not affect the value of students' reading skills in Indonesian (Y) subjects. The average value of reading skills in Indonesian subjects through pretest is 62 and posttest is 75 with an increase in presentation by 13%. The average number of students reading in the Silent reading program is 14 sheets in one meeting.Keywords: Silent reading program, reading skills, Indonesian language
IMPLEMENTASI BUDAYA KERJA BERORIENTASI KEBUTUHAN ANAK UNTUK MENGOPTIMALKAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0-6 TAHUN Nur Syamsiyah
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (1), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3666.501 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v15i1.10429

Abstract

Masyarakat Indonesia sebagian besar beranggapan bahwa bekerja menjadi sebuah kebutuhan dalam hidupnya. Bekerja pada dasarnya adalah suatu proses pencarian nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para pekerja adalah beratnya beban pekerjaan yang diberikan instansi, sehingga hampir semua waktu tersita untuk bekerja. Di Indonesia banyak terdapat kasus yang menimpa anak seperti kasus penelantaran, kekerasan, dan kasus perdagangan manusia. Hal ini salah satunya dipicu oleh kesibukan orang tua. Tumbuh kembang anak yang distimulasi oleh orang tua merupakan bagian dari usaha untuk menyiapkan generasi emas di masa mendatang. Hal ini disebabkan karena orang tua terutama ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Menyiapkan generasi emas dapat dilakukan dengan cara memberikan stimulasi perkembangan pada 1000 hari pertama setelah anak dilahirkan hingga anak berusia 6 tahun. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mensinergikan pekerjaan orang tua dengan proses tumbuh kembang anak dengan mengubah konsep budaya kerja berorientasi kebutuhan anak usia 0-6 tahun. Terciptanya budaya kerja ramah anak akan meningkatkan etos kerja dan produktivitas pegawai terutama kaum ibu.  Hal ini disebabkan karena kaum ibu meskipun tengah mengaktualisasikan dirinya di ruang publik namun  dapat tetap  mengontrol dan  berperan aktif untuk menstimulasi tumbuh kembang buah hatinya demi menyiapkan generasi emas di masa mendatang.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA DI MASA PANDEMI COVID-19 Nur Syamsiyah; Andri Hardiyana
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 17(1), 2021
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/harkat.v17i1.18934

Abstract

Abstract. This study aims to identify and describe the problems of children's education in families during the COVID-19 pandemic, especially on the problem of the concept of learning from home (BDR) in Cirebon regency. This research was conducted in the Cirebon regency by taking a random sample of 10 with a total of 57 families as respondents. The time of the research was carried out in August-October 2020 using a qualitative descriptive method. Data collection techniques are observation techniques, as well as documentation studies, and filling out questionnaires via Google form. The data are analyzed using techniques that are data reduction, data presentation, scoring, data analysis, and inference. The results of this study implement 3 family functions, namely 1) religious functions: guiding, controlling the implementation of prayer, reciting the Qur'an, praying before and after studying, and before and after eating 2) The function of affection. This function is shown by the seriousness of parents in assisting BDR. 91% of mothers accompany BDR children, while 9% of mothers do not assist for reasons of work. On the other hand, there’s 62% of fathers accompanying BDR, and 38% of fathers did not assist BDR because the mentoring process had been completed in the afternoon by the mother. And 3) the function of socialization and education in the implementation of BDR encountered the following problems: a. Children do not understand the subject mater, b. Too many tasks make children feel bored, c. the child is not serious and does not concentrate when studying at home, d. children do not like or feel uncomfortable when studying with their parents. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan problematika pendidikan anak dalam keluarga pada masa pandemi covid 19 terutama pada permasalahan konsep Belajar dari Rumah (BDR) di Kabupaten Cirebon.  Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Cirebon dengan mengambil sampel secara acak di  10 dengan jumlah responden sebanyak 57 keluarga. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada Agustus-Oktober 2020 dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang adalah teknik observasi, studi dokumentasi, dan pengisian angket melalui google form. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penskoran, analisis data, dan penyimpulan. Hasil penelitian ini mengimplementasikan 3 fungsi keluarga yaitu 1) fungsi keagamaan: membimbing, mengontrol pelaksanaan sholat, mengaji, berdoa sebelum dan sesudah belajar, dan sebelum dan sesudah makan, 2) Fungsi kasih sayang. Fungsi ini ditunjukkan dengan keseriusan orang tua dalam mendampingi BDR. Ibu mendampingi anak BDR sebanyak 91% sementara itu 9% ibu tidak melakukan pendampingan dengan alasan bekerja. Disisi lain, Ayah juga melalukan  62% dalam mendampingi BDR, dan 38% ayah tidak melakukan pendampingan BDR dengan alasan karena proses pendampingan sudah selesai dilakukan di siang hari oleh ibunya, 3) Fungsi sosialisasi dan pendidikan dalam pelaksanaan BDR mengalamai kendala: a. materi tidak terlalu dipahami, b. Rasa jenuh dengan tugas yang banyak, c. anak tidak serius dan tidak konsentrasi saat belajar di rumah, d. anak tidak suka atau merasa tidak nyaman ketika belajar dengan orang tuanya.  
PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENDONGKRAK KECERDASAN BAHASA MELALUI KEGIATAN MENDONGENG Nur Syamsiyah
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 13(1), 2017
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.333 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v13i1.7718

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemerolehan bahasa anak usia 2-3 tahun pada tataran morfologi (kelas kata verba dan nomia) dan mengetahui hubungan mendongeng dengan kecerdasan bahasa anak. Penelitian ini terfokus pada pemerolehan bahasa Dzakiyaturrohmah Hardiyana anak usia 2 tahun 11 bulan hingga usia 3 tahun 5 bulan yang diberikan stimulasi berupa kegiatan mendongeng dalam kegiatan bermain dan pola pengasuhan selama proses penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
NILAI PENDIDIKAN PADA KESENIAN TRADISIONAL IRING-IRING DAMAR KURUNG DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR (SUATU TINJAUAN BUDAYA PADA MASYARAKAT KECAMATAN ASTANAJAPURA KABUPATEN CIREBON) Nur Syamsiyah
Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.298 KB) | DOI: 10.15408/sd.v7i2.17263

Abstract

This study aims to explore and describe the educational value from the traditional art of Iring-iring Damar Kurung in Astanajapura sub-district, Cirebon Regency under Paul Ricoeur's hermeneutic theory. This research is a qualitative method employing a phenomenological approach. The results findings and conclusions of this study revealed that the educational values in the art of the procession of Iring-iring Damar Kurung in Astanajapura are in accordance with Education Ministry Act Number 20 of 2018 regarding strengthening of Educational Character (Penguatan Pendidikan Karakter/PPK) as described in Presidential Decree Number 87 of 2017. Thus, in procession of the traditional art, Damar Kurung showed some educational values such as (1) religious values, (2) independence, (3) nationalism, (4) mutual cooperation, and (5) integrity. In addition to that, the symbols and meanings of this art are (1) nine decorative lights, symbolizing Wali Songo as a symbol of the spread of Islam in Indonesia, especially in the Java Island, (2) the umbrella is a symbol of protection, (3) Pedicab Stage is a symbol of honor, (4) genjring has a symbol of preaching the spread of Islam in Cirebon, (5) nine children carrying decorative lights are symbols of mutual cooperation, (6) night means dark or a symbol of ignorance, and (7) reading sholawat is a symbol of blessing and savior.Keywords: The educational values, traditional arts, Iring-iring Damar Kurung, Paul Ricoeur’s hermeneutics theory
Puppet Animation as a Modification of Anecdotal Text Learning Media for Class X SMA Nia Hariani; Nur Syamsiyah

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.688 KB)

Abstract

Puppet animation is a modification of the appearance of puppet shows into a learning medium, especially for anecdote text material. This study aims to determine the utilization of puppet animation media for students anecdote writing skills. The method used in this research is descriptive qualitative. The subjects in this study were 36 anecdote texts written by students of Grade X Social Science 3 of the State Senior High School 11 of South Tangerang City, Academic Year 2020/2021. Data collection techniques in this research use four ways, such as observation, tests, interviews, and documentation. The assessment aspects used in this study are content, structure, language, as well as spelling and mechanics.This results indicate that there was a positive influence and anecdote writing skills of students using puppet animation media with an average grade of 83, which is well qualified. This proves that in general, students are capable in writing anecdote text well with puppet animation media . 
Implementasi Metode Bercerita sebagai Alternatif Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Nur Syamsiyah; Andri Hardiyana
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i3.1751

Abstract

Perkembangan bahasa anak usia dini merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki anak sebagai bekal berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan metode bercerita sebagai alternatif untuk meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan di Taman Bermain DKM Musholla Assalam Taman Kota Ciperna Cirebon sejak Oktober sampai Desember 2020. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini  menggunakan studi dokumentasi, recording, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penskoran, analisis data dan penyimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode bercerita dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun pada indikator memahami bahasa berada pada kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan), pada indikator mengungkapkan bahasa berada pada kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) sedangkan indikator keaksaraan berada pada kriteria BSB (Berkembang sangat Baik). 
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS IX SMP RAUDLATUL ISLAMIYYAH JAKARTA Dora Hatika Pertiwi; Mita Carina Karnadi; Nur Syamsiyah
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 6, No 1 (2022): JURNAL LITERASI APRIL 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.012 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v6i1.6848

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi teks eksposisi kelas IX. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Raudlatul Islamiyyah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kajian literatur. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada teks eksposisi kelas IX, (2) Menerapkan model pembelajaran tipe jigsaw pada teks eksposisi kelas IX. Hasil dari penelitian ini menunjukan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dikembangkan dan diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi teks eksposisi.This study discusses the development of a jigsaw type cooperative learning model in the exposition text material for class IX. This research was conducted at Raudlatul Islamiyyah Junior High School. This research method uses a qualitative approach and literature review. The aims of this study were: (1) to develop a jigsaw cooperative learning model for class IX exposition texts, (2) to apply a jigsaw learning model to class IX exposition texts. The results of this study indicate that the jigsaw type of cooperative learning model can be developed and applied in Indonesian language learning in exposition text material.
Wawasan Kebangsaan dan Resolusi Turbulensi Globalisasi: Studi Kasus pada Santri Pesantren Tradisional Nur Syamsiyah; Mahmudah Fitriyah ZA
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/al-thariqah.2022.vol7(1).9122

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis peran pesantren dalam mengimplementasikan wawasan kebangsaan para santri generasi millenial di pesantren tradisional sebagai resolusi turbulensi globalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan penyebaran angket. Hasil dari penelitian ini adalah santri pondok pesantren tradisional memiliki wawasan kebangsaan dengan ditandai adanya pengetahuan tentang kedudukan pancasila sebagai dasar negara, para santri juga mampu mengamalkan sila-sila dalam pancasila, pengetahuan tentang konsep dan arti Bhineka Tunggal Ika, menghargai perbedaan, menggunakan Bahasa Indonesia, menghormati bendera, menjaga keutuhan negara, dan menangkal radikalisme dan terorisme. Peran pesantren dalam mengimplementasikan wawasan kebangsaan adalah dengan melaksanakan upaaraca peringatan kemerdekaan, pembagian kamar tidur santri secara adil, menggunakan bahassa Indonesia, melaksanakan ziarah kubur, dan memperingati hari besar keagamaan. Upaya pesantren dalam menjaga NKRI adalah membatassi media komunikasi, menggiatkan kembali tata tertib pesantren, mengadakan bahsul masail, dan sosialisasi visi dan misi pesantren
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATERI TEKS PROSEDUR DI KELAS X SMAN 6 TANGERANG SELATAN Elis Susilawati; Syaimah Kusnari Putri; Nur Syamsiyah
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v12i2.42777

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari implikasi model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada materi Teks Prosedur. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian survei. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1, SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Hal yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu keberhasilan dari penerapan model pembelajaran TGT dalam materi Teks Prosedur, meliputi tahap presentasi, tim, games, tournament, dan rekognisi tim yang diteliti melalui data kualitatif dan kuantitatif dari kuesioner yang diberikan. Hasil penelitian terkait Implikasi model pembelajaran TGT dalam materi Teks Prosedur terbukti cukup baik dengan adanya total skor yang dapat dilihat dari skala likert. Penerapan model pembelajaran ini cukup diminati oleh siswa, namun terdapat permasalahan yang ditemukan dalam penerapan pembelajaran ini, seperti kurangnya perhatian pendidik, kurangnya sumber belajar, dan kurangnya sikap baik dalam mengoordinasikan sebuah kelompok. Solusi yang dapat Peneliti berikan terhadap masalah yang ditemukan, yakni Pendidik harus lebih matang dalam menyiapkan model pembelajaran ini. Selain itu, diperlukan hubungan yang baik dengan peserta didik agar mereka dapat belajar aktif dalam memberikan gagasan serta dapat bekerja sama dengan teman kelompok lainnya, sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai.