Penelitian ini berdasar pada fenomena yang dibuktikan dengan studi awal melalui kuesioner terhadap siswa di 5 sekolah di Surabaya Barat dan Utara yang menunjukkan bahwa kurangnya minat dan keterlibatan perilaku siswa kota Surabaya dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Sebanyak 64% siswa menganggap pelajaran agama lebih penting daripada bahasa Inggris. Selain itu 54% siswa menganggap bahasa Inggris merupakan pelajaran yang sulit karena banyak kosakata yang tidak mereka ketahui. Ironisnya, mereka tidak didukung oleh peran serta orang tua tentang pentingnya bahasa Inggris. Sebanyak 88% tidak mengikuti pelajaran tambahan bahasa Inggris di luar sekolah. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif untuk mengetahui bagaimana keterlibatan perilaku siswa pada saat guru mengajar dengan metode mengajar kreatif. Subyek dari penelitian ini adalah 40 siswa dari 1 sekolah di Surabaya. Pengamatan dan rekaman video digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil yang signifikan dari penelitian ini adalah 90% siswa terlibat aktif, 5% siswa terlibat pasif dan 5% siswa tidak terlibat dalam pengajaran kreatif. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa minat dan keterlibatan perilaku siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dapat ditingkatkan dengan melalui mengajar kreatif.