Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tekhnik paraphrase yang diterapkan oleh mahasiswa pascasarjana untuk menghindari plagiasi. Penelitian ini dilakukan secara qualitatif dengan meneliti 10 thesis proposal mahasiswa pascasarjana disebuah universitas negeri di JawaTimur yang memiliki hasil plagiasi dibawah 20%. Data-data penelitian ini berasal dari thesis proposal mereka beserta sumber teorinya. Hasil menunjukkan bahwa plagiasi juga dapat ditemukan dalam tulisan mahasiswa pascasarjana, namun hanya dalam jumlah presentase yang sedikit. Penelitian ini menyimpulkan bahwa plagiasi pada tulisan mereka akan terdeteksi plagiasi apabila mereka hanya menerapkan 1 atau 2 tekhnik paraphrase saja. Misalnya, hanya mengganti beberapa kata (changing word choice) atau hanya mengganti part of speech dari beberapa kata dalam kalimat. Sedangkan, ada dua cara yang paling sering muncul dan efektif sebagai tekhnik paraphrase yang digunakan mahasiswa pascasarjana untuk menghindari plagiasi dalam mem-paraphrase teori atau hasil penelitian dalam tulisan mereka; yang pertama adalah mengkombinasi beberapa tekhnik (lebih dari 2 tekhnik) seperti mengubah struktur ide pokok sumber, mengubah struktur kalimat sumber, mengambil ide pokok sumber; yang kedua adalah selalu menambahkan ide atau dasar fikiran mereka dalam mem-paraphrase.