Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH IQ, EQ, DAN SQ TERHADAP MOTIVASI MENGAJAR Muhammad Alwi; Fatmawati Fatmawati; Ismail Ismail
Jurnal Al-Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2021): Volume 01 Nomor 02 Maret 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.263 KB) | DOI: 10.47435/al-ilmi.v1i2.559

Abstract

IQ, EQ, dan SQ adalah tiga komponen yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru untuk bisa mengelola dirinya sebagai pendidik. Kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) adalah tiga komponen yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru untuk bisa mengelola dirinya sebagai pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) terhadap motivasi mengajar guru di SMK Muhammadiyah Balangnipa Kabupaten Sinjai. Kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) sangat mempengaruhi konsentrasi guru dalam mengajar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jumlah populasi 29 orang dan adapun yang menjadi sampel penelitian ini sebanyak 29 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari angket yang diberikan kepada guru di SMK Muhammadiyah Balangnipa Kabupaten Sinjai. Pengolahan data memakai teknik analisis regresi linear sederhana dan berganda dengan taraf signifikan 95% dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 20 for Windows. Penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi mengajar guru di SMK Muhammadiyah Balangnipa Kabupaten Sinjai. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil analisis menggunakan IBM SPSS 20 for Windows, pada tabel Anova dengan nilai f-hitung secara bersama-sama antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) terhadap motivasi mengajar guru adalah 4,816 ≥ F-tabel 2,99. Nilai Signifikansi ketiga variabel independen ini adalah 0,009 ≤ 0,05. Juga dibuktikan pada tabel Model Summary dengan melihat nilai R Square sebesar 0,366 atau 36,6%.
Pengaruh Penggunaan Laptop Dan Alat Peraga Terhadap Kinerja Guru Di Ra Kecamatan Sinjai Timur Jusniati Jusniati; Ismail Ismail; Marwati Marwati
Jurnal Al-Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2021): Volume 02 Nomor 01 September 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-ilmi.v2i1.764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (laptop) terhadap kinerja guru di RA kecamatan sinjai timur, membuktikan apakah ada pengaruh pengembangan alat peraga terhadap kinerja guru RA kecamatan sinjai timur. membuktikan berapa besar pengaruh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (laptop) serta pengembangan alat peraga. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Ex Post Facto dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan guru RA sinjai timur yang mampu mengoperasikan leptop. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau catatan lapangan, dan angket atau kuesioner, sedangkan analisis datanya menggunakan teknik regresi linier multiplus (berganda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (leptop) serta pengembangan alat peraga secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja guru di RA Kecamatan Sinjai Timur. Nilai sig (0,013)< 0,05, maka Ha diterima atau terdapat pengaruh varibel X1 terhadap Y. Besar pengaruhnya adalah 0,612 atau 61,2%. (2) Nilai sig (0,034)< 0,05, maka Ha diterima atau terdapat pengaruh varibel X2 terhadap Y. Besar pengaruhnya adalah 0,479 atau 47,9%. (3) Nilai sig (0,007)< 0,05, maka Ha diterima atau terdapat pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. Besar pengaruh kedua varibel secara simultan terhadap Y adalah 0,810 atau 81%.
PENGARUH IQ, EQ, DAN SQ TERHADAP MOTIVASI MENGAJAR GURU DI SMK MUHAMMADIYAH BALANGNIPA KABUPATEN SINJAI Muhammad Alwi; Ismail Ismail; Fatmawati Fatmawati
Jurnal Al-Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2020): Volume 01 Nomor 01 September 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-ilmi.v1i1.402

Abstract

IQ, EQ, dan SQ adalah tiga komponen yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru untuk bisamengelola dirinya sebagai pendidik. Kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dankecerdasan spiritual (SQ) adalah tiga komponen yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru untukbisa mengelola dirinya sebagai pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhkecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) terhadapmotivasi mengajar guru di SMK Muhammadiyah Balangnipa Kabupaten Sinjai. Kecerdasanintelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) sangat mempengaruhikonsentrasi guru dalam mengajar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey denganmenggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jumlah populasi 29 orang dan adapun yang menjadisampel penelitian ini sebanyak 29 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dariangket yang diberikan kepada guru di SMK Muhammadiyah Balangnipa Kabupaten Sinjai.Pengolahan data memakai teknik analisis regresi linear sederhana dan berganda dengan tarafsignifikan 95% dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 20 for Windows. Penelitian inimenunjukkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasanspiritual (SQ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi mengajar guru di SMKMuhammadiyah Balangnipa Kabupaten Sinjai. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil analisismenggunakan IBM SPSS 20 for Windows, pada tabel Anova dengan nilai f-hitung secara bersamasama antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ)terhadap motivasi mengajar guru adalah 4,816 ≥ F-tabel 2,99. Nilai Signifikansi ketiga variabelindependen ini adalah 0,009 ≤ 0,05. Juga dibuktikan pada tabel Model Summary dengan melihatnilai R Square sebesar 0,366 atau 36,6%.
PENGARUH IQ, EQ, DAN SQ TERHADAP MOTIVASI MENGAJAR Muhammad Alwi; Fatmawati Fatmawati; Ismail Ismail
Jurnal Al-Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2021): Volume 01 Nomor 02 Maret 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-ilmi.v1i2.559

Abstract

IQ, EQ, dan SQ adalah tiga komponen yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru untuk bisa mengelola dirinya sebagai pendidik. Kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) adalah tiga komponen yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru untuk bisa mengelola dirinya sebagai pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) terhadap motivasi mengajar guru di SMK Muhammadiyah Balangnipa Kabupaten Sinjai. Kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) sangat mempengaruhi konsentrasi guru dalam mengajar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jumlah populasi 29 orang dan adapun yang menjadi sampel penelitian ini sebanyak 29 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari angket yang diberikan kepada guru di SMK Muhammadiyah Balangnipa Kabupaten Sinjai. Pengolahan data memakai teknik analisis regresi linear sederhana dan berganda dengan taraf signifikan 95% dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 20 for Windows. Penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi mengajar guru di SMK Muhammadiyah Balangnipa Kabupaten Sinjai. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil analisis menggunakan IBM SPSS 20 for Windows, pada tabel Anova dengan nilai f-hitung secara bersama-sama antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) terhadap motivasi mengajar guru adalah 4,816 ≥ F-tabel 2,99. Nilai Signifikansi ketiga variabel independen ini adalah 0,009 ≤ 0,05. Juga dibuktikan pada tabel Model Summary dengan melihat nilai R Square sebesar 0,366 atau 36,6%.
Pengaruh Penggunaan Laptop Dan Alat Peraga Terhadap Kinerja Guru Di Ra Kecamatan Sinjai Timur Jusniati Jusniati; Ismail Ismail; Marwati Marwati
Jurnal Al-Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2021): Volume 02 Nomor 01 September 2021
Publisher : Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-ilmi.v2i1.764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (laptop) terhadap kinerja guru di RA kecamatan sinjai timur, membuktikan apakah ada pengaruh pengembangan alat peraga terhadap kinerja guru RA kecamatan sinjai timur. membuktikan berapa besar pengaruh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (laptop) serta pengembangan alat peraga. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Ex Post Facto dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan guru RA sinjai timur yang mampu mengoperasikan leptop. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau catatan lapangan, dan angket atau kuesioner, sedangkan analisis datanya menggunakan teknik regresi linier multiplus (berganda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (leptop) serta pengembangan alat peraga secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja guru di RA Kecamatan Sinjai Timur. Nilai sig (0,013)< 0,05, maka Ha diterima atau terdapat pengaruh varibel X1 terhadap Y. Besar pengaruhnya adalah 0,612 atau 61,2%. (2) Nilai sig (0,034)< 0,05, maka Ha diterima atau terdapat pengaruh varibel X2 terhadap Y. Besar pengaruhnya adalah 0,479 atau 47,9%. (3) Nilai sig (0,007)< 0,05, maka Ha diterima atau terdapat pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. Besar pengaruh kedua varibel secara simultan terhadap Y adalah 0,810 atau 81%.
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MUHADATSAH MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA) DI IAI MUHAMMADIYAH SINJAI A.Mustika Sari; Ismail Ismail; Sardiyanah Sardiyanah
Naskhi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Bahasa Arab Vol 2 No 2 (2020): Volume 2 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/naskhi.v2i2.437

Abstract

Bahasa arab telah lama berkembang di Indonesia, akan tetapi tampaknya mempelajari bahasa Arab sampai sekarang tidak luput dari problem. Salah satu diantaranya adalah problematika pembelajaran muhadatsah. Problematika itu muncul pada mahasiswa karena kurangnya penguasaan kosakata sehingga susah untuk bercakap bahasa Arab. Adapun solusi untuk Mengahadapi Problematika Pembelajaran Muhadatsah yaitu menguasai kosakata yang lebih banyak, perlu adanya suatu pembiasaan berbicara, serta sarana dan prasaran harus memadai.
PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA PERTENGAHAN DAN AKHIR ANAK-ANAK Ismail Ismail
Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jpdk.v4i1.90

Abstract

Teori perkembangan kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata. Skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannyadalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme
PONDOK PESANTREN (ISLAMIC BOARDING SCHOOL) Ismail Ismail
Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jpdk.v4i2.318

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengapa harus sistem pondok pesantren, apa kelebihan dan kekurangan sistem pondok pesantren, dan bagaimana pola pengembangan pendidikan karakter di pondok pesantren. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Library Research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan dari beberapa buku kemudian memberikan deskripsi lalu di simpulkan. Hasil pembahasan pada tulisan ini adalah pertama, Tiga pilar pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) tersebut didalam pesantren menjadi satu kesatuan yang sistematik dalam proses pendidikan dan terimplementasi dalam kegiatan sehari-hari santri/peserta didik. Kedua, Pola pengembangan pendidikan karakter di pondok pesantren diawali pola kepemimpinan yang berkarakter dan lingkungan yang berkarakter. Kiai dan Pembina/udz sebagai tauladan yang dijadikan contoh oleh santri dalam seluruh aktivitasnya. Pola pembinaan kemandirian, kesederhanaan, kebersamaan, rasa tanggungjawab, kedisiplinan, dan ibadah yang teratur menjadi kebiasaan dan tabiat sehari-hari, serta budaya belajar yang terbangun. Ketiga, kekurangan sistem pendidikan pondok pesantren adalah masih sibuk dalam rutinitasnya dan belum memikirkan untuk terlibat dalam pengembangan teknologi. Sebagai saran, penulis sangat memimpikan dalam sistem pendidikan pondok pesantren yang bergerak dalam bidang perekonomian, industri dan teknologi.
KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN PAI Ismail Ismail
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 11 No 1 (2019): Volume 11 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.52

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Library Research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam dari beberapa buku kemudian memberikan deskripsi lalu di simpulkan. Hasil pembahasan pada tulisan ini adalah kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam ada empat yaitu; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
Konsep Pendidikan KH. Ahmad Dahlan Ismail Ismail
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.118

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pendidikan KH Ahmad Dahlan(filosofi pendidikan, tujuan pendidikan, model pendidikan dan pembaharuan pendidikan). Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Library Research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan konsep pendidikan KH Ahmad Dahlan dari beberapa buku kemudian memberikan deskripsi lalu di simpulkan. Hasil pembahasan pada tulisan ini adalah pertama, filosofi pendidikan menurut KH Ahmad Dahlan menganggap yang menjadi target paling penting dalam tujuan pendidikan adalah pembentukan kepribadian. Kedua, tujuan pendidikan menurut KH Ahmad Dahlan adalah Baik budi, alim dalam agama, luas pandangan, alim dalam ilmu-ilmu dunia (umum), dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya. Ketiga, Model Pendidikan yang baik menurut KH Ahmad Dahlan adalah pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dimana siswa tersebut berada. Keempat, KH Ahmad Dahlan melakukan pembaharuan pendidikan dengan cara memasukkan mata pelajaran agama di sekolah-sekolah umum dan menyerap ilmu-ilmu yang datang dari Barat, serta memasukkan kitab-kitab ulama baru ke dalam kurikulumnya