Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KELAHIRAN SUBJEK NEUROTIK DALAM KARYA DJENAR MAESA AYU Ririe Rengganis
Jurnal Education and Development Vol 8 No 3 (2020): Vol.8.No.3.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.86 KB) | DOI: 10.37081/ed.v8i3.1865

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji keberadaan subjek neurotik dalam karya Djenar Maesa Ayu melalui penggunaan bahasa yang digunakan tokoh-tokoh cerita dalam empat karya, yaitu Mereka Bilang, Saya Monyet!, Jangan Main-Main (dengan Kelaminmu), Nayla, dan Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek. Untuk memenuhi tujuan penelitian ini, teori psikoanalisis Jacques Lacan digunakan untuk menjelaskan tentang bahasa sebagai pembentuk subjek melalui penggunaan metafora dan metonimia yang digunakan penulis dalam karya-karyanya. Hasil penelitian ini dipaparkan dalam dua hal berikut. Pertama, melalui fenomena metafora dan metonimia dalam bahasa pada karya-karya DMA dapat diketahui bahwa subjek melalui ekspresi bahasa pada karya sastra menyampaikan hasrat bawah sadar untuk menyampaikan subjektivitasnya. Penyampaian subjektivitas melalui metafora dan metonimia pada karya-karya DMA merupakan reaksi subjektif terhadap nilai-nilai, norma-norma, stigma-stigma, dan stereotipe-stereotipe yang hidup di masyarakat. Penggunaan metafora dan metonimia dalam bahasa pada karya-karya DMA digunakan subjek untuk menyampaikan subjektivitas guna menghindari sensor/larangan yang mewujud dalam nilai-nilai, norma-norma, stigma-stigma, dan stereotipe-stereotipe yang hidup di masyarakat. Dengan adanya sensor/larangan, subjek memiliki batasan untuk menyampaikan subjektvitasnya, sehingga ekspresi bahasa subjek tetap mengikuti konvensi-konvensi yang telah ditetapkan oleh masyarakat sebagai Liyan. Kedua, berdasarkan penggunaan bahasa dan tema cerita yang digunakan subjek, maka diperoleh temuan bahwa sebagai subjek DMA memiliki kecenderungan sebagai subjek neurotik. Subjek melakukan penekanan-penekanan terhadap penanda/makna dengan yang ditandakan, sehingga subjek tergolong sebagai subjek neurotik. Temuan ini didasarkan pada penggunaan bahasa subjek yang menunjukkan ketidakkonsistenan dengan pemberian nama-nama yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang ada dan berlaku di masyarakat.
Potret Matrilineal Minangkabau dalam Novel Segala Yang Diisap Langit Karya Pinto Anugrah Karuniawan, Dwiky Yoga; Ririe Rengganis
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 15 No. 2 (2025): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v15i2.24693

Abstract

This study discusses the portrait of Minangkabau matrilineality as represented in the novel Segala Yang Diisap Langit. The aim of this research is to describe the forms of Minangkabau matrilineal structure and its impacts as depicted in Segala Yang Diisap Langit, a novel by Pinto Anugrah. The study employs a descriptive-analytical method with literary anthropology and literary sociology approaches. The data consist of sentences in the novel that reflect aspects of Minangkabau matrilineality. The data source is the novel Segala Yang Diisap Langit by Pinto Anugrah. The data collection technique used is observation and note-taking. Data were analyzed using content analysis techniques linked to the research topic. The results of the study reveal various forms of Minangkabau matrilineality in the novel, including daughters as heirs of the family lineage, the representation of rumah gadang as the center of family civilization, women as holders of social structures, and exogamous marriage practices. Additionally, the novel portrays challenges within the matrilineal system, such as conflicts of interest and clashes between tradition and modern values. Keywords: matrilineal, Minangkabau, segala yang diisap langit novel
Deviasi Sosial dalam Masyarakat Urban pada Novel Sisi Tergelap Surga Karya Brian Khrisna Karuniawan, Dwiky Yoga; Ririe Rengganis; Setya Yuwana Sudikan
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5778

Abstract

Penelitian ini membahas tentang fenomena deviasi sosial dalam masyarakat urban yang direpresentasikan melalui novel Sisi Tergelap Surga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk deviasi sosial dalam masyarakat urban beserta faktor yang menyebabkan terjadinya deviasi sosial pada novel Sisi Tergelap Surga karya Brian Khrisna. Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif analisis. Data penelitian berupa kalimat-kalimat dalam novel yang mengandung unsur deviasi sosial. Sumber data yang digunakan adalah novel Sisi Tergelap Surga karya Brian Khrisna. Teknik Pengumpulan data yang digunakan ialah teknik simak dan catat. Analisis data dilakukan melalui teknik analisis isi yang dipadukan dengan pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian menemukan bentuk deviasi sosial dalam masyarakat urban pada novel tersebut berupa aksi premanisme, praktik prostitusi, homoseksual, tindakan perundungan, dan aktivitas perjudian. Sementara itu, ditemukan faktor penyebab ternjadinya deviasi sosial dalam masyarakat urban pada novel, yaitu ketegangan fungsi sosial, ketidaksanggupan menerima norma yang berlaku, dan proses sosialisasi yang tidak sempurna.