Abstract. Insurance is an agreement, whereby an insurer binds himself to an insured, by receiving a premium to compensate him for a loss, damage, or loss of expected profit, which may occur due to a certain event. Insurance is an important aspect of aviation and air transportation. This is because the field of aviation and air transportation is a field that is related to the problem of risk. In a flight, a passenger has a ticket as a form of agreement with the carrier and the condition for the ticket is to use a valid identity card, which then enters the passenger data into the flight manifest. The object of this research is a passenger who is not registered in the manifest for the flight accident of Sriwijaya Air SJ-182 where in that case two passengers bought tickets using other people's personal data. Based on this phenomenon, the problems in this study were formulated as follows: (1) To what extent are passengers' rights to insurance other than mandatory insurance as stipulated by Law No. 40 of 2014 concerning Insurance? (2) What is the airline's responsibility to passengers who are accident victims who are not registered in the manifest according to Law No.1 of 2009 concerning Aviation. The researcher used a normative juridical approach. The data collection technique used in this study was a literature study. The results of this study are: Insurance other than mandatory insurance can be obtained if the passenger buys voluntary insurance which is outside the mandatory insurance and the carrier remains responsible for the victims of passenger accidents as regulated in the Aviation Law. Abstrak. Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tertentu. Asuransi merupakan salah satu aspek yang penting dalam penerbangan dan pengangkutan udara. Hal itu disebabkan, bidang penerbangan dan pengangkutan udara merupakan suatu bidang yang berakaitan dengan masalah risiko. Dalam penerbangan, penumpang memiliki tiket sebagai bentuk polis perjanjian dengan pengangkut dan syarat tiket adalah dengan menggunakan identitas diri yang sah, yang kemudian data penumpang tersebut masuk kedalam Manifes penerbangan. Yang menjadi objek penelitian ini yaitu penumpang yang tidak terdaftar di manifes atas kecelakaan penerbangan maspakai Sriwijaya Air SJ-182 dimana dalam kasus tersebut dua orang penumpang membeli tiket menggunakan data pribadi oranglain Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Sejauh mana hak penumpang mendapatkan asuransi selain asuransi wajib yang telah ditentukan Undang-Undang No.40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian? (2) Bagaimana tanggungjawab maskapai penerbangan terhadap penumpang korban kecelakaan yang tidak terdaftar di manifes menurut Undang-Undang No.1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Peneliti menggunakan metode Pendekatan secara Yuridis Normatif Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah: Asuransi selain asuransi wajib bisa didapatkan apabila penumpang membeli asuransi sukarela yang terdapat diluar asuransi wajib dan pengangkut tetap bertanggungjawab atas korban kecelakaan penumpang yang diatur dalam UU Penerbangan.