Subaidi Subaidi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

URGENSI PENGAJARAN HADITS MUJAHADAH AN-NAFS TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL ANAK DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM Nur Azizah; Subaidi Subaidi
-
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/pres.v3i2.15707

Abstract

Problematika mengenai kenakalan remaja di Indonesia tentu bukan lagi merupakan hal yang asing di telinga kita. Pada faktanya, KPAI menyebutkan bahwa setidaknya ada 1.567 kasus pengaduan anak yang terdata oleh mereka per-tahun 2020 silam. Tingginya kasus tersebut tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berangkat dari isu tersebut, masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah kurangnya keterampilan sosial-emosional pada anak sehingga menyebabkan beberapa permasalahan seperti tawuran, bullying, adanya kesenjangan sosial, dan lain sebagainya. Demi pembahasan yang lebih lanjut, tujuan dari penilitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran orangtua tentang perkembangan sosial-emosional anaknya melalui pendidikan agama. Data dari penelitian ini diperoleh dari beberapa literatur yang sudah ada sebelumnya dan tentu berkaitan dengan topik penelitian. Berdasarkan data-data tersebut ditemukan bahwa peran orangtua memegang penting dalam perkembangan sosial-emosional anak, seperti pola asuh, keteladanan, pendidikan agama serta keadaan lingkungan. Bahkan tokoh sosiologi seperti Emile Dukheim juga menegaskan betapa pentingnya pendidikan agama bagi kehidupan sosial. Penelitian ini menyoroti pendidikan agama Islam yang bersumber dari Al-qur’an dan hadits. Oleh sebab itu, tulisan ini diharapkan akan bermanfaat bagi para orang tua khususnya yang beragama Islam dalam membimbing anak mereka pada proses perkembangan sosial dan emosional.
MENUMBUH-KEMBANGKAN MINAT, EFIKASI DIRI, DAN REGULASI DIRI PADA ANAK Aprilia Chusna Maimanah; Abdul Munib; Eva Latipah; Subaidi Subaidi
Jurnal Buah Hati Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/buahhati.v9i1.1671

Abstract

The study of psychology is an interesting study. More specifically, how to cultivate interest, self-efficacy and self-regulation. Because these three aspects are the key to high-quality learning. Interest in a child who is not well developed cannot lead to self-efficacy and self-regulation so that learning outcomes are not optimal. The focus of this research is to try to see how then the relationship between self-efficacy interests and self-regulation. Among the objects of this research is to develop interest in learning, self-regulation, self-efficacy in children. The research approach is literature review research using a quantitative approach. In reviewing various problems to answer the problems studied, both through the Google schoolar database, ScienceDirect and Shinta. The conclusion in the study is that interest is part of the cognitive that can be continuously developed so as to form self-efficacy and self-regulation. Abstrak Kajian terhadap psikologi merupakan kajian yang menarik. Lebih khususnya adalah bagaimana menumbuh kembangkan minat, efikasi diri dan regulasi diri. Sebab ketiga aspek ini merupakan kunci dari pembelajaran yang bermutu tinggi. Minat pada seorang anak yang tidak berkembang dengan baik tidak dapat memunculkan efikasi diri dan regulasi diri sehingga hasil pembelajaran tidak optimal. Fokus penelitian ini, mencoba melihat bagaimana kemudian keterkaitan anatara minat efikasi diri dan regulasi diri. Dianatara salah satu objek penelitian ini adalah menumbuh kembangkan minat belajar, regulasi diri, efikasi diri pada anak. Adapun pendekatan penelitian yaitu penelitian literatur review dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam mengkaji berbagai problematika untuk menjawab permasalahan yang dikaji baik melalui database Google schoolar, ScienceDirect dan Shinta. Kesimpulan dalam penelitian adalah bahwa minat merupakan bagian dari kognitif yang bisa terus di kembangkan sehingga mampu membentuk efiksai diri dan regulasi diri.