Berpikir relasional adalah aktivitas mental yang ditandai dengan membangun keterkaitan antara unsur-unsur informasi yang diberikan dan konsep matematika yang dimiliki sebelumnya untuk memecahkan masalah matematika. Menurut Patkin & Plaksin terdapat tiga karakteristik berpikir relasional, yaitu: generating insights (interpretations) atau membangun pemahaman (penafsiran), asking questions and presenting hypotheses atau mengajukan pertanyaan dan merumuskan hipotesis, dan generalization through an inductive process atau generalisasi melalui proses induktif. Pada saat melakukan proses berpikir relasional dalam memecahkan masalah geometri, setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam memroses informasi yang diberikan. Cara yang dilakukan siswa dalam menyerap, mengolah, dan mengatur informasi disebut gaya belajar. Gaya belajar berdasarkan pada modalitas sensori terdiri dari tiga, yaitu: visual, auditori, dan kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatitf dengan penjelasan secara deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir relasional siswa bergaya belajar visual, auditori, dan kinestetik dalam memecahkan masalah geometri. Pemilihan subjek penelitian diawali dengan memberikan angket gaya belajar dan tes pemecahan masalah geometri (TPMG). Subjek penelitian yang dipilih adalah 3 siswa yang memiliki gaya belajar berbeda, kemampuan matematika setara, dan jenis kelamin sama yaitu perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan TPMG serta wawancara berbasis tugas kepada masing-masing subjek. Data penelitian yang dihasikan berupa hasil penyelesaian TPMG dan hasil wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, pada karakteristik generalization through an inductive process atau generalisasi melalui proses induktif, subjek visual, auditori, dan kinestetik memiliki persamaan. Semua subjek dapat membuat suatu generalisasi melalui proses induksi yang ditunjukkan dengan membuat kesimpulan mengenai hubungan antara diameter lingkaran dengan panjang selimut tabung dengan menggunakan bahasa mereka masing-masing. Pada karakteristik generating insights (interpretations) atau membangun pemahaman (penafsiran), subjek visual menghasilkan pemahaman dengan menggabungkan analisis analitik dan visualisasi. Pemahaman yang dihasilkan pada TPMG adalah mengenai pengeluaran terendah untuk membeli kertas karton. Pemahaman tersebut diperoleh dari analisis analitik yaitu penghitungan/kalkulasi panjang selimut tabung melalui keliling lingkaran dan visualisasi yaitu menggambarkan sketsa ukuran kertas yang diperlukan pada kertas millimeter block dengan skala tertentu. Sedangkan subjek auditori dan subjek kinestetik, analisis analitik yang dilakukan meliputi menghitung keliling lingkaran, luas alas (lingkaran), dan luas selimut tabung. Selain itu, subjek auditori dan subjek kinestetik tidak menggambarkan sketsa ukuran kertas yang diperlukan pada kertas millimeter block. Pada karakteristik asking questions and presenting hypotheses atau mengajukan pertanyaan dan merumuskan hipotesis, perbedaan terjadi pada merumuskan hipotesis. Subjek auditori dan subjek kinestetik menyebutkan bahwa untuk menyelesaikan TPMG memerlukan total luas alas dan luas selimut tabung, berbeda dengan subjek visual yang menyebutkan bahwa untuk menyelesaikan TPMG cukup dengan menentukan panjang dan lebar lingkaran yang dapat diperoleh dari diameternya dan panjang dan lebar selimut tabung yang dapat diperoleh dari tinggi tabung dan keliling lingkaran.