Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PENYELENGGARAAN PENGAMANAN ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA 1 GUNA MEWUJUDKAN STABILITAS KEAMANAN PERAIRAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG OPERASI MILITER SELAIN PERANG Wijayanto .; Marsono .; Haposan Simatupang
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.759 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini didasarkan pada masih adanya permasalahan dan implikasi dari stabilitas keamanan perairan Indonesia saat ini dimana hal tersebut dipengaruhi berbagai Isu-isu kejahatan yang bersifat lintas Negara, dikorelasikan dengan Penyelenggaraan pengamanan di wilayah ALKI 1 permasalahan yang muncul pertama adalah regulasi, dimana belum adanya regulasi tentang penyelenggaraan operasi pengamanan ALKI. kedua dari sisi sarana prasarana seperti radar dan alat komunikasi lintas sektoral yang belum dilengkapi dengan radar deteksi maupun alat komunikasi yang terintegrasi, dan mengacu pada hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Strategi penyelenggaraan pengamanan ALKI 1 dalam rangka mendukung Operasi Militer Selain Perang. Menganalisis Bentuk Operasi Militer Selain Perang di wilayah ALKI 1 dalam rangka mendukung Operasi Militer Selain Perang dan Upaya dalam mengoptimalkan penyelenggaraan Pengamanan ALKI 1. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana data di dapat dari wawancara, pengamatan, dan dokumen-dokumen yang berhubungan penyelenggaraan Pengamanan ALKI 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi dalam pengamanan ALKI 1 dilakukan dengan melaksanakan interoperabilitas lintas sektoral baik TNI dengan instansi lainya, bentuk Operasi dilaksanakan dengan operasi gabungan terpadu upaya yang dilakukan dengan mengoptimalkan penyelenggaraan Pengamanan ALKI 1, dimana beberapa hal tersebut masih terkendala beberapa persoalan seperti SDM, maupun sarpras, mengacu pada uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi penyelenggaraan ALKI 1 perlu diawaki SDM yang berkualitas khususnya mumpuni dalam bidang teknologi, dengan memiliki kemampuan dan kualitas memadai dalam melaksanakan penyelenggaraan pengamanan di wilayah ALKI 1.
PENGUATAN ALUTSISTA SEBAGAI PILAR KEKUATAN MILITER INDONESIA Gendut Hery Wibowo; Deni D.A.R; Haposan Simatupang
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 5 (2022): NUSANTARA :Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i5.2022.1688-1695

Abstract

Tulisan ini berfokus pada kekuatan militer Indonesia yang pada beberapa unsur kekuatan terdapat komponen alutsista yang dapat diperkuat dengan penambahan kuantitas dan kualitas untuk lebih memperkuat militer Indonesia dalam menghadapi setiap ancaman pertahanan Negara khususnya perang. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui berbagai komponen pada unsur pembentuk kekuatan militer Indonesia yang masih kurang atau tidak tersedia yang kemudian dapat dikembangkan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas. Sebagaimana mandat dari Undang-Undang nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, menitikberatkan pada prioritas pengadaan alutsista yang berasal dari produsen dalam negeri. Dengan demikian, pengembangan pengadaan alutsista buatan dalam negeri sangat mungkin dilakukan. Penelitian pada tulisan ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan kepustakaan pada berbagai literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk-produk yang saat ini dibutuhkan karena kurang atau tidak adanya ketersediaan yaitu meliputi pesawat tempur, helikopter tempur, tank, kendaraan tempur lapis baja, artileri tarik, pelontar roket, Kapal Induk (Aircraft Carrier), Kapal Induk Helikopter (Helicopter Carrier), dan Kapal Perusak (Destroyer). Peningkatan kuantitas dan kualitas dapat dilakukan oleh produsen alutsista dalam negeri yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT PAL Indonesia.