Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SOSIALISASI PEMBUATAN PENYEDAP RASA ALTERNATIF DI DESA JANTI SIDOARJO Sari Cahyaningtias; Debora Martsacanita; Nona Fitria
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 3 No 2 (2020): Januari
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.428 KB) | DOI: 10.36456/abadimas.v3.i2.a2167

Abstract

Monosodium Glutamate (MSG) umumnya dikenal sebagai micin/ vetsin atau penyedap rasa yangbanyak digunakan sebagai penambah rasa gurih pada makanan-makanan secara luas.Penggunaan MSG secara berlebih dan berkelanjutan ini dapat meningkatkan kadar garam dalamtubuh dan juga dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit, seperti pusing, gatal-gatal, hipertensi,gagal ginjal, dan obesitas. MSG dapat diganti dengan penyedap alami yang memiliki rasa lebihnikmat dan menyehatkan. Pada program pengabdian ini diperkenalkan penyedap rasa alternatifberbahan baku daging ayam. Penggunaan daging ayam sebagai bahan dasar MSG di Desa Janti,Sidaorjo dikarenakan ketersediaan bahan baku yang cukup besar dan dapat dijangkau olehseluruh lapisan masyarakat. Daging ayam sendiri mengandung protein yang baik untuk kesehatan.Sosialisasi pembuatan penyedap rasa di Desa Janti melibatkan ibu-ibu PKK dan perangkat desa.Antusiasme dari sosialisasi ini terlihat dari keaktifan tiap-tiap peserta. Program lanjutandilakukan oleh pada ibu-ibu PKK Desa Janti secara mandiri berbekal pengetahuan yang telahdidapat dari sosialisasi dan dibantu oleh perangkat desa.
APPLIKASI KRITERIA ROUTH-HURWITZ PADA KESTABILAN MODEL INTERAKSI PADI-HAMA Sari Cahyaningtias
WAHANA Vol 66 No 1 (2016)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.17 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v66i1.491

Abstract

Pertumbuhan tanaman padi pada lahan pertanian dapat membentuk suatu interaksi dengan pola tertentu dimana populasi tanaman padi yang besifat dinamik sebagai prey (mangsa) mendapatkan ancaman dari predator (pemangsa). Predator dalam penelitian ini dibatasi pada hama. Kedua jenis spesies ini terikat dalam bentuk interaksi yang dinamakan predator-prey. Tingginya populasi pada salah satu jenis spesies akan mempengaruhi jumlah populasi spesies yang lain. Model Lotka-Volterra dua dimensi digunakan sebagai dasar pembentukan model dinamik interaksi antara tanaman padi dengan hama. Analisis kestabilan pada model ini, diperlukan untuk mendapatkan pola interaksi antara tanaman padi dengan hama. Pada penelitian ini didapatkan dua jenis titik penyelesaian dari sistem yang dibentuk antara lain dan . Hasil dari analisis titik-titik penyelesaian yang didapatkan menunjukkan bahwa pada titik terjadi kepunahan baik pada predator (hama) dan juga prey (padi). Sedangkan pada terjadi kesetimbangan pada proses interaksi. Analisis kestabilan nilai karakteristik dan kestabilan Routh-Hurwitz menunjukkan bahwa sistem ini stabil pada
Analisis Keterkontrolan Model Penyebaran Virus Polio Tipe Vaccine-Derived Polio Virus (VDPV) dan Wild Polio Virus (WPV) Sari Cahyaningtias; Rani Kurnia Putri
Unisda Journal of Mathematics and Computer Science (UJMC) Vol 5 No 01 (2019): Unisda Journal of Mathematics and Computer Science (UJMC)
Publisher : Mathematics Department of Mathematics and Natural Sciences Unisda Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.022 KB) | DOI: 10.52166/ujmc.v5i01.1492

Abstract

Abstract, Administering vaccines is important as an effort to eradicate polio which is spread by polio virus through physical contact from person to person and exacerbated by an unhealthy sanitation environment. Giving this vaccine does not mean without side effects, administering an oral vaccine (OPV) without proper calculation causes the person given the vaccine to be contract the virus, the truth is, vaccine contains a weakened virus. Therefore, control in administering vaccines is important to do.The polio virus is transmitted to people with weak immune systems and poor sanitation environment, called WPV (Wild Polio Virus). Another impact that is feared from giving OPV is the occurrence of Vaccine Derrived Polio Virus (VDPV), a condition in which the polio virus mutates to become malignant and gives rise to a new type of polio virus. In this study, the mathematical model of the polio virus distribution was formed into a system of non-linear dynamic equations which then carried out a control analysis of the dynamic system of distribution polio by establishing the vaccination rate as the control of the system. The results of the control analysis show that the system can be controlled with the control variables given, namely (1) the level of vaccination of vulnerable children; (2) vaccination rates of vulnerable children without vaccines. Keywords: equilibrium point, control, vaccination level, polio type VDPV and WPV Abstrak, Pemberian vaksin penting dilakukan sebagai upaya pemberantasan penyakit polio yang disebarkan oleh virus polio melalui kontak fisik dari orang ke orang dan diperparah dengan lingkungan sanitasi yang tidak sehat. Pemberian vaksin ini bukan berarti tanpa efek samping, pemberian dosis vaksin oral (OPV) tanpa perhitungan yang tepat menyebabkan orang yang diberi vaksin dapat terjangkit virus tersebut, karena sejatinya, vaksin berisikan virus yang telah dilemahkan. Oleh sebab itu, kontrol dalam pemberian vaksin, penting untuk dilakukan. Virus polio yang menular ke orang dengan daya tahan tubuh lemah dan lingkungan sanitasi yang buruk, disebut dengan WPV (Wild Polio Virus). Dampak lain yang dikhawatirkan dari pemberian OPV adalah terjadinya Vaccine Derrived Polio Virus (VDPV) yaitu suatu keadaan dimana virus polio bermutasi menjadi ganas dan menimbulkan virus polio tipe baru. Pada penelitian ini, model matematika dari persebaran virus polio ini dibentuk kedalam system persamaan dinamik tak linier yang kemudian dilakukan analisis keterkontrolan dari sistem dinamik persebaran polio tersebut dengan menetapkan tingkat vaksinasi sebagai control dari sistem. Hasil analisis keterkontrolan menunjukkan bahwa system dapat dikontrol dengan variabel kendali yang diberikan, yaitu (1) tingkat vaksinasi anak-anak rentan; (2) tingkat vaksinasi anak-anak rentan tanpa vaksin. Keywords: titik kesetimbangan, keterkontrolan, tingkat vaksinasi, polio tipe VDPV dan WPV