Maria Retno Ambarwati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS DALAM PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF (STUDI KUALITATIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERAGUNG) Maria Retno Ambarwati; Teta Puji Rahayu; Tutiek Herlina
JURNAL PENELITIAN KESEHATAN Vol 14, No 4 (2016): Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.702 KB)

Abstract

Coverage of exclusive breastfeeding in Magetan in the year 2013 is 75.66%. Puskesmas Sumberagung have low exclusive breastfeeding coverage that is 54.66%. The aims of this study was to describe management functions in exclusive breastfeeding programs in Puskesmas Sumberagung that can explains the consider factor to overcome the failure of exclusive breastfeeding, especially in terms of health care management.This study was a phenomenological qualitative study, used purposive sampling method. This studi used 7 research subject’s, namely the Head of Puskesmas, Nutrition Programmers, Midwife Coordinator, 4 midwife’s. Data collected by in depth interview technique and observation. The tools used are notes and tape recorder. Data were analyzed with qualitative analysis and presented based on the conclusion of the data collected. Based on the results, the workforce who carry out program activities exclusive breastfeeding was less; not maximal operational activities program exclusive breastfeeding was likely due to the availability of funds lacking; infrastructure implementation program of exclusive breastfeeding in the Puskesmas is not complete yet; specific planning on breastfeeding does not exist; breastfeeding program is not considered a priority yet; the team does not have a breastfeeding counselor; 10 Steps to Successful Breastfeeding not completed carry out yet; implementation of monitoring, control, communication and motivation are lacking. Overall evaluation of the program conducted in a mini workshop to look at the minimum service standard is achieved or not and no reporting system.It is advisable to establish a breastfeeding counselor team who have been trained, develop relevant planning program exclusive breastfeeding in detail, develop facilities and infrastructure implementation program of exclusive breastfeeding in the health center, and take advantage of the aid already received. Improved functions of monitoring, control, communication and motivation are lacking. Keywords: management functions, exclusive breastfeeding
FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS DALAM PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF (STUDI KUALITATIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS “S”) Maria Retno Ambarwati; Teta Puji Rahayu; Tutiek Herlina
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 1, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.033 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v1i2.17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran fungsi manajemen Puskesmas dalam program pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas “S” sehingga dapat menjelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengatasi kegagalan pemberian ASI Eksklusif terutama dari segi manajemen pelayanan kesehatan. Penelitian ini dengan studi kualitatif fenomenologi. Pengambilan subjek menggunakan metode purposive sampling, digunakan dalam penelitian ini adalah 7 subyek penelitian yaitu Kepala Puskesmas, Pemegang Program Gizi, Bidan Koordinator, 4 orang bidan pelaksana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Alat yang digunakan catatan, alat perekam suara. Analisis data dengan analisa kualitatif dan dalam penyajiannya berdasarkan dari data yang terkumpul kemudian disimpulkan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ketenagaan yang melaksanakan kegiatan program pemberian ASI Eksklusif kurang, belum maksimalnya kegiatan operasional Program ASI Eksklusif kemungkinan disebabkan tersedianya dana yang kurang, sarana dan prasarana pelaksanaan program ASI eksklusif di Puskesmas belum lengkap, perencanaan khusus tentang ASI tidak ada, program ASI belum dianggap prioritas, belum mempunyai tim konselor ASI, belum melaksanakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui secara lengkap, pelaksanaan pemantauan, kontrol, komunikasi dan motivasi masih kurang. Secara keseluruhan evaluasi program dilaksanakan di lokakarya mini untuk melihat standar pelayanan minimalnya tercapai atau tidak serta ada sistem pelaporan. Disarankan untuk membentuk tim konselor ASI yang telah mendapatkan pelatihan, mengembangkan perencanaan terkait Program ASI Eksklusif secara terperinci, mengembangkan sarana dan prasarana pelaksanaan program ASI eksklusif di Puskesmas, dan memanfaatkan bantuan alat yang sudah diterima. Peningkatan fungsi pemantauan, kontrol, komunikasi dan motivasi yang masih kurang.