Dwi Esti Kusumandari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA PENGARUH RANGSANGAN AROMATERAPI LAVENDER DAN KAYU CENDANA TERHADAP KUALITAS TIDUR BERBASISKAN GELOMBANG EEG Alyani Durrah Fauzan; Nushrotul Lailiyya; Dwi Esti Kusumandari; Fiky Yosef Suratman
TEKTRIKA Vol 4 No 1 (2019): TEKTRIKA Vol.4 No.1 2019
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v4i1.1608

Abstract

Abstrak Tidur merupakan aktivitas yang penting bagi tubuh. Aktivitas tidur membantu tubuh untuk menyembuhkan sel-sel yang rusak dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tetapi banyak dari kita yang tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik untuk menerima manfaat tersebut. Demi meningkatkan kualitas tidur, sebagian besar masyarakat percaya bahwa penggunaan aromaterapi dapat membuat tubuh lebih rileks dan membantu penggunanya tidur lebih lelap. Paper ini melakukan studi mengenai ada tidaknya pengaruh aromaterapi terhadap kualitas tidur dengan memanfaatkan sinyal biopotensial pada otak, yaitu electroencephalogram (Sinyal EEG). Sinyal EEG didapatkan dari proses akuisisi menggunakan Mitsar-EEG-202 dan Software WinEEG. Selanjutnya, sinyal EEG akan dibaca secara visual berdasarkan bentuk, frekuensi, amplitudo, dan lokasi. Proses pembacaan sinyal akan menghasilkan nilai latensi tidur, durasi fase tidur (NREM dan REM), dan WASO. Data-data tersebut akan diuji secara manual (menghitung efisiensi tidur) per individu dan statistik (uji kesamaan dua rata-rata dan uji kesamaan dua varians). Hasil analisis secara statistik menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan antara subjek yang diberi stimulus aromaterapi terhadap subjek tanpa stimulus. Sedangkan pada analisis per individu, kualitas tidur dengan stimulus aromaterapi lebih baik dibandingkan tanpa stimulus pada beberapa subjek. Jika dihitung secara rata-rata, stimulus aromaterapi lavender dan kayu cendana dapat menaikkan efisiensi tidur, namun tidak signifikan.
ANALISIS PENGARUH MUSIK KLASIK DAN MUSIK ALAM TERHADAP KUALITAS TIDUR BERDASARKAN SINYAL ELECTROENCEPHALOGRAM Adriani Rizka Amalia; Fiky Yosef Suratman; Dwi Esti Kusumandari; Nusharatul Lailiyya
TEKTRIKA Vol 3 No 1 (2018): TEKTRIKA Vol.3 No.1 2018
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v3i1.2204

Abstract

Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu. Kondisi seseorang bisa dipengaruhi oleh kualitas tidurnya. Menjaga kualitas tidur penting untuk dilakukan karena dapat membantu menurunkan stress, meningkatkan mood dan fokus. Sebagian besar masyarakat meyakini bahwa pemberian stimulus musik dapat menambah kenyamanan tidur. Rangsangan suara merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi kehadiran gelombang listrik di otak, serta dapat membantu seseorang untuk merasa lebih rileks. Penelitian ini mempelajari pengaruh musik klasik dan musik alam terhadap kualitas tidur dari sinyal electroencephalogram (EEG). Sinyal EEG adalah salah satu cara untuk dapat mengetahui kualitas tidur seseorang. Kualitas tidur dipelajari melalui sinyal EEG, dengan memberikan rangsangan musik yang secara bertahap kepada individu, berdasarkan total waktu di setiap tahapan tidur, sleep latency dan efisiensi tidur. Masukan sistem merupakan sinyal yang didapat dari perekaman sinyal menggunakan sensor Mitsar EEG-202, yang pada penerapannya akan diletakkan pada 19 titik (multi channel) sesuai dengan sistem internasional 10-20. Tahap awal penelitian pengaruh stimulus musik berdasarkan sinyal EEG ini adalah akuisisi data, kemudian pembacaan data dilakukan secara visual dan telah diverifikasi oleh dokter spesialis syaraf. Setelah itu penentuan kualitas tidur ditentukan dengan melihat adanya pengaruh musik dengan metode statistik uji kesamaan dua rata-rata dan F-test. Hasil analisis dari 9 subjek dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata menunjukkan bahwa adanya pengaruh pada Non Rapid Eye Movement (NREM). tahap 3 dengan musik klasik. Analisis F-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada NREM tahap 1 dengan musik klasik maupun musik alam.