Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ibnu Sina : Falsafat al-Faidh dan al-Nafs Udi Mufrodi Mawardi
Al-Fath Vol 2 No 1 (2008): Juni 2008
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v2i1.3204

Abstract

Filsafat menurut Ibnu Sina adalah berfikir secara maksimal untuk mengetahui realitas-realitas segala yang ada sebagaimana adanya, ia membagifilsafat ke dalam dua bagian, yaitu hikamh nadhariyah dan hikmah ‘amaliyah.Filsafat Ibnu Sina, dalam batas tertentu falsafat Ibnu Sina dipengaruhi pikiran-pikiran al Farabi, Plato, Aristoteles, dan falsafat Neo platonisme. Pada setiap filsafat yang dikemukakan Ibnu Sina dapat dicari dasar-dasarnya dalam falsafat Yunani. Namun demikian ia tidak bertaklid buta mengikuti apa yang dolontarkan pendahulunya. Ia berusaha kerasmemadukan antara agama dan filsafat, terutama filsafat Aristoteteles dan Neo-Paltonisme. Dalam tulisan ini penulis berusaha mengungkapkan pemikiran-pemikiran Ibnu Sina, terutama dalam kajian falsafat alfaidh dan al-nafsnya
Pemikiran Teologi Al-Maturidi Udi Mufrodi Mawardi
Al-Fath Vol 1 No 1 (2007): Juni 2007
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v1i1.3240

Abstract

Abu Mansur Muhammad Ibn Muhammad Al-Maturidi, merupakan teolog Islam ahli sunnah wa al Jama’ah kelahiran Transoxiana di Asia Tengah. Pemikiran teologi yang dimunculkannya, sebagai pegembangan dari pemikiran kalam Abu Hanifah. Oleh sebab itu, teolog al-Maturidi lebih rasional dan filosof dari pada teolog alAsy’ari yang mengacu pada pemikiran kalam al-Syafi’i. Corak teologi al-Maturidi, ia berupaya melepaskan diri dari pemahaman tekstual secara mutlak dan menghindari dari penggunaan nalar yang berlebihan. Hal ini bertolak dari pandangannya bahwa wahyu berfungsi sebagai sumber dan akal sebagai alat nalar. Corak dan pemikirannya terangkum dalam buku-buku teologi al-Maturidi. Di anataranya kita al-Tauhid dan ta’wilat ahl al-Sunnah.
Auguste Comte Dan Ide Positivismenya Udi Mufrodi Mawardi
Tsaqofah Vol 6 No 01 (2008): June 2008
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v6i01.3477

Abstract

Sebagai ahli waris zaman renaissance, filsafat zaman modern memang bercorak "antroposentris", artinya yang menjadi pusat perhatian adalah alam, manusia, masyarakat, dan sejarah.' Hal ini kiranya dapat dilihat dalam perkembangan filsafat Francis pada abad ke 19 M. Filsafat itu berhubungan erat dengan usaha-usaha idealistis untuk memperbaiki keadaan masyarakat. Sesuai dengan cita-cita luhur revolusi Francis "kebebasan, persamaan, dan persaudaraan", dicanangkan suatu rencana "utopis" untuk masyarakat. Utopis berasal dari kata Yunani "utopia", artinya suatu negara teladan yang belum ada, tetapi yang berfungsi sebagai model yang mau direalisasikan dengan usaha bersama-soma Auguste Comte adalah filosof Perancis yang menekuni sosiologi. Bertotak dari sosiologi sebagai ilmu eksakta, is melihat bahwa perkembangan intelektual intelektual manusia ada tiga tahap, yaitu teologis, metrafisis, dan positif. Yang pertama diibaratkan oleh Aguste Comte sebagai kanak-kanak yang kedua sebagai pemuda, dan yang ketiga sebagai orang dewasa. Pada tahap yang terakhir inilah manusia menganggap bahwa yang berarti itu hanya proposisi analitik yang dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Pendapatnya yang demikian,dikenal dengan "positivisme", yaitu suatu teori yang menolak setiap bentuk metafisika. Mori ini berkembang di Inggris dan Mesir. Kata Kunci :aguste comte, pemikiran, positive