Wahyu Yulianto
STKIP Kusuma Negara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kecerdasan Spiritual Guru Terhadap Komitmen Kerja Guru Di Sekolah Dasar Yang Berbasis Islam Di Kecamatan Jatisampurna-Bekasi Wahyu Yulianto
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol16.no30.a2713

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kecerdasan spiritual guru terhadap komitmen kerja guru di sekolah dasar yang berbasis Islam di kecamatan Jatisampurna-Bekasi. Variabel–variabel yang dianalisis adalah gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kecerdasan spiritual sebagai variabel terikat, dan komitmen kerja sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan metode survei kasual dengan populasi terdiri dari 127 Guru Sekolah Dasar Islam di Kecamatan Jatisampurna, Bekasi. Yang tersebar di 5 Sekolah Islam Kecamatan Jatisampurna, Bekasi.Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling dengan menggunakan rumus Slovin maka, didapatkan sampel penelitian sebanyak 96 guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, terdapat pengaruh positif antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap komitmen kerja guru dengan garis regresi X3 = 5,153 + 0,718X1, koefisien korelasi r3.1 = 0.641 dengan koefisien determinasi 0.411. Hasil ini berarti 41,10% variansi variabel komitmen kerja guru ditentukan oleh variabel Gaya kepemimpinan kepala sekolah. Kedua, terdapat pengaruh langsung positif antara kecerdasan spiritual guru terhadap komitmen kerja guru, dengan persamaan garis regresi X3 = 11,904 + 0,717X2, koefisien korelasi 0,624 dengan koefisien determinasi 0, 390, hal ini berarti 39,00% variansi variabel komitmen kerja guru ditentukan oleh kecerdasan spiritual guru. Ketiga, terdapat pengaruh langsung antara Gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kecerdasan spiritual guru dengan persamaan regresi X2= 33,754 + 0,535X1, koefisien korelasi 0,548 dengan koefisien determinasi 0,301, hal ini berarti bahwa 30,10% variansi variabel kecerdasan spiritual guru ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah.
Eksperimentasi Model Student Facilitator and Explaining dan Probing-Prompting Ditinjau dari Penalaran Matematis Annisa Nur Islami; Nurina Kurniasari Rahmawati; Wahyu Yulianto
Journal of Instructional Mathematics Vol. 1 No. 2 (2020): Pembelajaran Matematika untuk Kognitif dan Karakter Siswa
Publisher : Pendidikan Matematika STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37640/jim.v1i2.687

Abstract

This research aims are to know: (1) are there differences in learning outcomes between learning models Student Facilitator and Explaining (SFE) and Probing-Prompting (PP)?; (2) whether there are differences in student learning outcomes with high, medium and low reasoning abilities?; and (3) whether there is an interaction effect between learning models and mathematical reasoning on student learning outcomes. This quantitative research is a quasi experiment. The research sample was 80 students in grade 8 at SMP Islam Dewan Da’wah. The sampling technique by cluster random. The research results is: (1) there is no difference in student mathematics learning outcomes between SFE and PP learning models; (2) Student learning outcomes of high mathematical reasoning abilities are better than moderate and low, and student learning outcomes of moderate mathematical reasoning abilities are better than low; (3) not for all student learning outcomes from high, medium and low level of reasoning abilities in SFE learning are better than PP model. In each model, learning outcomes from students’ high level of mathematical reasoning abilities are better than moderate and low, and student learning outcomes from moderate level of mathematical reasoning abilities are better than low.