Meithya Rose Prasetya
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

“Go Green“ Pelatihan Untuk Mendorong Perilaku Konservasi dan Pro Lingkungan bagi Santri Al Ghazali, Kota Bogor Masni Erika Firmiana; Rochimah Imawati; Meithya Rose Prasetya
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.449 KB) | DOI: 10.36722/sh.v1i3.61

Abstract

Pondok Pesantren Al Ghazali menerapkan beberapa kegiatan kebersihan harian. Yang pertama kegiatan para santri mengumpulkan sampah setiap hari, dan langsung membakarnya. Pembakaran tersebut menghasilkan gas CO2yang menimbulkan polusi udara.  Yang kedua, sampah harian rumah tangga dikumpulkan di belakang pondok untuk dibawa oleh tukang sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Untuk kegiatan kedua, pondok pesantren mengeluarkan biaya hingga Rp. 700.000/bulan, padahal pondok sendiri belum termasuk lembaga yang mapan secara ekonomi. Untuk awal, tim merancang sebuah program intervensi sosial untuk mendorong perilaku pro lingkungan dan konservasi alam bagi para santri, sebagai generasi yang akan menjadi generasi pelopor untuk lingkungan yang lebih baik di masa mendatang. Program intervensi menggunakan model psikologi konservasi (Clayton & Brook, 2005), knowledge yang berhubungan dengan perilaku konservasi, (Pratkanis & Turner, 1994; Ronis & Kaiser, 1989; Schahn & Holzer, 1990, dalam Frick, J; Kaiser FG; Wilson, Mark; 2004), serta educational intervention. Setelah melalui seluruh proses, para santri memahami, dan mau melaksanakan praktik untuk perilaku pro lingkungan yang diharapkan selama beberapa waktu, namun kemudian terkendala oleh tugas-tugas lain dari guru. Integrasi dan kerjasama dari semua pihak (tim, sekolah, guru), perlu mendapat perhatian penting. Intervensi selanjutnya akan diarahkan kepada pihak guru, dan sekolah. Islamic Boarding School (Pondok Pesantren; here in after referred to as ‘Pontren’) Al Ghazali implements several daily cleaning activities; the first of which is the students collect daily garbage and conduct immediate burning. The burning results in CO2 that might trigger air pollution. The second, the daily domestic garbage is collected behind the school for pickups by the garbage collector to the landfill area. For the second activity, the school spends a cost of up to USD. 700,000/ month despite the fact that the school is not a economically-established institution. Initially, the Team designs a social intervention program to encourage environmental-friendly and nature conservation-based behaviour that would become the pioneer for better environment in the future. The intervention program applies consciousness raising, conservation psychology model, knowledge-related conservation behaviour, and educational intervention. After getting through all processes, the students comprehend and are willing to implement the expected pro environmental behaviour, but some hindrance appear; taking the form of teachers assignments. Integration and cooperation from all related parties (Team, school, and teachers) requires important attention. The subsequent intervention will be directed to teachers and school, by using Bandura’s Social Learning Theory.
Ketimpangan Relijiusitas dengan Perilaku: Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja SMA/Sederajat di Jakarta Selatan Masni Erika Firmiana; Meithya Rose Prasetya; Rochimah Imawati
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.357 KB) | DOI: 10.36722/sh.v1i4.80

Abstract

Perilaku selama berpacaran yang menjurus pada perilaku seksual pranikah tidak jarang mengkhawatirkan banyak pihak. Sejumlah riset menunjukkan angka mengkuatirkan, ditambah pengalaman dokter spesialis yang menangani masalah penyakit kelamin pada remaja, dan kehamilan pada pelajar yang berasal dari sekolah berbasis agama dalam hal ini Islam. Dengan n= 60, riset dilakukan pada siswa-siswa dari 3 jenis sekolah (umum, berbasis agama Islam, dan Madrasah. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara religiusitas dengan perilaku berpacaran yang menjurus pada perilaku seks pra nikah. Religiusitas (pengetahuan, keyakinan, dan praktik beragama) yang tinggi ternyata tidak membuat remaja “tidak ngapa-ngapain” dalam hubungan pacarannya. Patut dipertimbangkan penelitian lanjutan yang memperbesar jumlah responden, memasukkan variabel pengaruh media massa, peer group, serta demografi (kota besar, kota kecil, dan wilayah pedesaan). AbstractBoy-girl relationship or dating, occasionally leading to premarital sexual behavior, and many party worried about it. Some research showing quite apprehensive rate, in addition by medical practitioner’s experiences. With n= 60, and using quantitative methodes, this research conducted on students from different types of senior high school. Results showed that there was no relationship between religiosity and dating behaviors that lead to premarital sex. Religiosity (knowledge, beliefs, and religious practice) that did not make the teenager “don’t do anything” in their relationship. We have to considering further studies to increase the number of respondents, include the variable of mass media influence, peer group, as well as demographic (large cities, small towns, and rural areas).
Peran Religiusitas Mengatasi Kecemasan Masa Menopause Meithya Rose Prasetya; Masni Erika Firmiana; Rochimah Imawati
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.641 KB) | DOI: 10.36722/sh.v1i3.64

Abstract

Masa menopause adalah hal yang alamiah dan tidak terelakkan pada setiap perempuan yang memasuki usia 50. Di saat memasuki masa menopause, perempuan mengalami perubahan penting dalam kehidupannya. Ini tidak hanya terjadi pada sisi fisiologis, tetapi juga kehidupan psikologis dan sosial perempuan. Memang perubahan ini tidak dialami perempuan secara universal, tetapi banyak penelitian mencatat bahwa menopause akan membawa pengaruh yang besar dalam perubahan fungsi tubuh, produksi hormon, status reproduksi, hubungan, penampilan, ekspektasi, dan kondisi sosial  (Stewart, 2005). Penelitian ini berusaha untuk melihat bagaimana perempuan dalam usia pra-menopause dan pasca menopause mengenali, menghadapi dan mensikapi pada saat proses menopause dan setelah menopause. Penelitian menemukan variabel-variabel yang mempengaruhi perempuan dalam mempersepsikan dan menghadapi menopause. The menopause has been described as a deficiency disease associated with a wide variety of physical and psychological symptoms. In our study, we purposed to investigated whether there is increase in perception and anxiety of body images in among postmenopause women. In conclusion, our study provides further insight into the positive association between religiosity in perception and acceptance of menopause as a part of women life.