Perempuan dianggap memiliki hubungan spesial dengan alam. Hubungan spesial tersebut dapat dilihat dalam kata “Ibu Pertiwi”. Kata “Pertiwi” memiliki arti “Bumi” dan disandingkan dengan kata “Ibu” sebagai sebuah ungkapan yang menunjukkan perempuan sering dikaitkan dengan alam. Kedekatan tersebut dapat dianggap sebagai sebuah anugerah sekaligus bentuk stereotip. Tulisan ini menganalisis dua puisi Post Scriptum karya Toety Heraty dan The Snake Charmer karya Sarojini Naidu. Melalui dua karya tersebut, penelitian ini melihat cara perempuan direpresentasi melalui simbolisasi alam sehingga dapat menjawab apakah kedekatan perempuan dan alam merupakan konstruksi sosial ataukah bentuk yang sebenarnya. Tulisan ini menemukan bahwa hubungan perempuan dan alam dalam puisi Post Scriptum merupakan hal yang tidak patut untuk dirayakan. Pengaitan alam dan perempuan menunjukkan adanya operasi kuasa niliai-nilai sosial (Cultural Ecofeminism). Puisi The Snake Charmer ditemukan bahwa hubungan alam dan perempuan merupakan hal istimewa yang menunjukkan keagungan dan kesucian perempuan (Essentialism Ecofeminism). Dalam konteks ini, analisis kedua puisi dikaitkan dengan konteks budaya yang melatarbelakangi penulisan karya.