Penelitian bertujuan menganalisis Pengaruh Body Conditional Score Pada Sapi Simental dan Peranakan Ongole Terhadap Kualitas Semen Segar. Materi menggunakan data sekunder yang meliputi data kualitas semen segar berupa motilitas dan konsentrasi semen segar sapi pejantan Simental 6 ekor dan sapi Peranakan Ongole 6 ekor. Kriteria Pejantan adalah nilai Body Conditional Score (BCS) 3 dan 4 masing-masing 3 ekor, kisaran umur 4 – 10 tahun dengan kondisi tubuh sehat dan normal. Metode penelitian yaitu studi kasus dengan melakukan pencatatan data konsentrasi dan motilitas semen segar dan penilaian BCS Sapi pejantan Simental dan Peranakan Ongole. Data yang sudah ada kemudian dianalisis menggunakan uji analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian diperoleh menunjukan persentase motilitas semen segar sapi Simental dan Peranakan Ongole (PO) pada BCS 3 dan 4 tidak berpengaruh (P>0,05). Rata–rata motilitas (%) Sapi Simental BCS 3 = 80.57 ± 9,0, Sapi Simental BCS 4 = 83.80 ± 0,7, Sapi Peranakan Ongole BCS 3 = 72.57 ± 3,2, Sapi Peranakan Ongole BCS 4 = 80.77 ± 4,3. Konsentrasi semen segar sapi Simental dan Peranakan Ongole pada BCS 3 dan 4 tidak berpengaruh (P>0,05). Rataan Konsentrasi (106/ml) Sapi Simental BCS 3 = 1777.44 ± 131.9, Sapi Simental BCS 4 = 1468.78 ± 231.0, Sapi Peranakan Ongole BCS 3 = 1022.00 ± 302.2, Sapi Peranakan Ongole BCS 4 = 1429.22 ± 218.3. Kesimpulan Sapi Simental dan Peranakan Ongole dengan BCS 3 dan 4 mempunyai motiltias dan konsentrasi yang sama. Disarankan Sapi Simental dan Peranakan Ongole pada BCS 3 dan 4 digunakan sebagai patokan dalam memelihara sapi pejantan.Kata Kunci : sapi Simental, sapi Peranakan ongole, body condition score, kualitas semen