Riana Safitri
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KELAYAKAN KAYU BEKAS LANDASAN PETI KEMAS SEBAGAI ELEMEN INTERIOR LEPAS Riana Safitri; Gerry Rachmat
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 3 (2016): KEARIFAN LOKAL DALAM TRANSFORMASI VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v4i3.364

Abstract

All actions, ideas, and works made by men are their efforts to meet their needs. One of human’s primary needs is a house. In their houses, men meet their other needs in order to give comfort for themselves. This can be achieved, among others, with fine and comfortable furniture. Furniture is made of various materials, among others and probably mostly used is wood. This may cause the increase in wood demands. Yet, at the same time, production of timber in Indonesia is decreasing. One of solutions to overcome this problem is by subtituting the use of solid wood with developed particle board or processed wood, or perhaps used wood. A type of used wood which can be developed as an alternative material for furniture manifacture is wooden pallet that is usually used as a foundation or packing crate.Keywords: Former Wood, Pallet, Loose Furnitures________________________________________________________________Seluruh tindakan, gagasan, dan hasil karya yang diciptakan manusia, merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu kebutuhan paling utama manusia adalah tempat tinggal. Dan pada tempat tinggalnya inilah manusia memenuhi kebutuhannya yang lain dalam rangka mensejahterakan dan memberi kenyamanan bagi dirinya. Salah satunya adalah dengan furnitur yang baik dan nyaman. Furnitur sendiri terbuat dari berbagai material yang salah satunya dan mungkin terbanyak yaitu material kayu. Hal tersebut mengakibatkan pertambahan permintaan kayu. Sementara, produksi kayu bulat di Indonesia terus menurun. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui substitusi pemakaian kayu solid dengan pengembangan papan partikel atau kayu olahan lainnya atau bahkan penggunaan kayu bekas. Salah satu kayu bekas yang dapat dikembangkan sebagai material alternatif pembuatan furnitur adalah pallet kayu yang biasanya digunakan sebagai landasan atau kemasan peti kemas.Kata Kunci: Kayu Bekas, Landasan Peti Kemas, Elemen Interior Lepas
FENOMENA MURAL SEBAGAI PEMBENTUKAN SUASANA INTERIOR CAFE RESTO Gerry Rachmat; Riana Safitri
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 3 (2019): IMPLEMENTASI IDENTITAS BUDAYA LOKAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v7i3.1084

Abstract

The atmosphere of the interior of an accomplishment the concept is based on the theme and the force that want to be made present designer into the space from the results of the idea. The theme and the style has been successfully when the user feel comfortable in space as planned. One of the elements in the form of the interior is through estetik as backdrop, murals painting, painting or plant the interior. Murals is how to draw or media painting on the wall, the wall or surface area that permanent. In contrast to graffiti that focuses more on the content of a writing and made with spray paint so of murals greater freedom to and can get the use media paint the wall or paint wood even paint or dye anything that could be producing images.Keywords: Interior Atmosphere, Mural___________________________________________________________________ Suasana interior adalah sebuah pencapaian konsep yang berbasis pada tema dan gaya yang ingin dihadirkan perancang ke dalam ruang dari hasil gagasan/ ide. Tema dan gaya tersebut berhasil ketika pengguna merasa nyaman dalam ruang seperti yang direncanakan. Salah satu pembentuk suasana interior adalah melalui elemen estetik seperti backdrop, mural, lukisan atau tanaman interior. Mural adalah cara menggambar atau melukis pada media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen. Berbeda dengan grafiti yang lebih menekankan pada isi tulisan dan dibuat dengan cat semprot maka mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun yang dapat menghasilkan gambar.Kata Kunci: Suasana Interior, Mural