Mendefinisikan anak jalanan merupakan fenomena yang sulit. Lebih sulit lagi karena ketidakpastian di sekeliling istilah tersebut. Istilah ‘anak jalanan’ biasanya diberikan pada anak-anak di bawah usia 18 tahun yang hidup atau tinggal di jalanan. Beberapa dari mereka mungkin masih berhubungan dengan keluarganya, sedangkan yang lainnya diabaikan atau memilih kabur dari rumah. Anak jalanan menjadi perhatian yang besar di Negara yang masih berjuang secara ekonomi,tetapi mereka juga ada di negara-negara berkembang. Berdasarkan lokasi, anak jalanan menghadapi kehidupan yang keras dan eksploitasi. Anak jalanan secara umum tercabut hak mereka dalam pendidikan dan hanya sedikit, bahkan tidak ada akses ke system pendidikan formal. Mayoritas mereka buta huruf dan tidak pernah mendapat, atau bahkan drop out dari pendidikan formal. Sulit bagi mereka menyimpan dana untuk beberapa jenis pendidikan informal yang cocok dengan kehidupan anak jalanan. Kajian ini dilakukan oleh Rumah Singgah Akur Kurnia untuk memberikan analisis situasional secara menyeluruh untuk anak jalanan di kota besar seperti Jakarta. Pendekatannya berbeda dari analisis situasional sebelumnya untuk masalah yang sama sehingga akan lebih pada pandangan orientasi solusi terhadap tantangan yang dihadapi oleh anak jalanan.