Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KADAR KOLESTEROL, HDL DAN LDL DARAH AKIBAT KOMBINASI LAMA PENCAHAYAAN DAN PEMBERIAN PORSI PAKAN BERBEDA PADA AYAM BROILER Setyadi, Fajar; Ismadi, Vitus Dwi Yunianto Budi; Mangisah, Istna
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.485 KB)

Abstract

ABSTRACT The aim of research was to know the effect of lighting periode and different feed serving to blood cholesterol, LDL and HDL level on broiler. The material was used is 320 day old chicks (DOC) CP 707, commercial feed (protein 23%, fat 2.5%, crude fiber 4%, calcium 1%, phosphor 0.9%, energy 3000 kcal). The statistic analysis that used in this research is RAL split plot 3 x 2 with five replicates, the main factor is the lighting period and the second factor is the different food serving. The treatment for lighting period are T1 with intermittent lighting 2 hour light on: 2 hour off, T2 was 4 hours lighting period at night, and T3 was 6 hours lighting period at night. The treatment for feed serving are R1 as 40% during the day and 60% during the night, R2 was 30% during the day and 70% during the night. The result of variance analysis, there was effect of lighting period to High Density Lipoprotein (HDL) (P<0,05). Blood cholesterol level of T1R1, T1R2, T2R1, T2R2, T3R1 and T3R2 was 155,56 mg/dl; 151,11 mg/dl; 153,33 mg/dl; 166,67 mg/dl; 146,66 mg/dl and 137,78 mg/dl. HDL level of T1R1, T1R2, T2R1, T2R2, T3R1 and T3R2 was 45,87 mg/dl; 40,98 mg/dl; 44,74 mg/dl; 47,38 mg/dl; 36,47 mg/dl dan 37,98 mg/dl. Low Density Lipoprotein (LDL) level of T1R1, T1R2, T2R1, T2R2, T3R1 and T3R2 was 109,69 mg/dl; 110,13 mg/dl; 108,59 mg/dl; 119,29 mg/dl; 110,19 mg/dl dan 99,80 mg/dl. Conclusion of this research explain there are no interaction effect between lighting period and food serving to cholesterol levels, HDL and LDL levels. There was an effect of lighting period to HDL level with highest level 46,06 mg/dl with 4 hours lighting period.Key words: broiler chickens, lighting period, feed serving, cholesterol, lipoproteinABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak lama pencahayaan pada malam hari dan pemberian porsi pakan berbeda terhadap kadar kolesterol, LDL dan HDL darah ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2011- 10 Januari 2012 di Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Materi yang dipergunakan adalah 320 ekor ayam broiler day old chicks (DOC) CP 707, pakan (mengandung protein 23%; lemak 2,5%; serat kasar 4%; kalsium 1%; Phospor 0,9%; energi 3.000 Kkal). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola split plot 3 x 2 dengan 5 ulangan , faktor utama adalah lama pencahayaan (T1, T2, 3) dan faktor kedua adalah porsi pakan berbeda (R1, R2). T1 adalah intermiten 2T : 2G di malam hari, T2 4 Jam Pencahayaan di malam hari, dan T3 Pencahayaan 6 jam dimalam hari. R1 adalah 40% siang dan 60% malam, R2 porsi pakan 30% siang dan 70% malam hari. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pencahayaan berpengaruh terhadap kadar High Density Lipoprotein (HDL) darah ayam broiler (P<0,05). Kadar kolesterol darah T1R1, T1R2, T2R1, T2R2, T3R1 dan T3R2 berturut-turut adalah 155,56 mg/dl; 151,11 mg/dl; 153,33 mg/dl; 166,67 mg/dl; 146,66 mg/dl dan 137,78 mg/dl. Kadar HDL pada T1R1, T1R2, T2R1, T2R2, T3R1 dan T3R2 berturut-turut adalah 45,87 mg/dl; 40,98 mg/dl; 44,74 mg/dl; 47,38 mg/dl; 36,47 mg/dl dan 37,98 mg/dl. Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) darah pada T1R1, T1R2, T2R1, T2R2, T3R1 dan T3R2 berturut-turut adalah 109,69 mg/dl; 110,13 mg/dl; 108,59 mg/dl; 119,29 mg/dl; 110,19 mg/dl dan 99,80 mg/dl. Penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi lama pencahayaan pada dan pemberian porsi pakan berbeda terhadap kadar kolesterol, HDL dan LDL. Pencahayaan berpengaruh nyata terhadap kadar HDL darah ayam broiler dengan nilai tertinggi 46,06 mg/dl dengan pencahayaan 4 jam pada malam hari.Kata kunci : ayam broiler, lama pencahayaan, porsi pakan, kolesterol, lipoprotein
Penerapan Kaizen Berbantuan Piala Religius untuk Meningkatkan Motivasi dan Budaya Kelas Berkarakter Religius bagi Peserta Didik SD Negeri 2 Kaliajir Semester II Tahun Pelajaran 2022/2023 Setyadi, Fajar
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 19 (2024): Proceedings of Webinar International Globalizing Local Wisdom: Integrating Cultural
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v19i.1328

Abstract

Berdasarkan observasi hasil pembiasaan religius di SD Negeri 2 Kaliajir Semester I tahun pelajaran 2022/2023 menunjukkan hasil yang memperihatinkan. Pada aspek proses pembiasaan memperlihatkan motivasi religius peserta didik seperti melaksanakan shalat, hafalan surat pendek, dan hafalan doa-doa masih rendah. Dari 6 kelas di SD Negeri 2 Kaliajir menunjukkan motivasi religius berkriteria sangat baik sebanyak 1 kelas (17%), motivasi religius berkriteria baik sebanyak 1 kelas (17%), berkriteria cukup sebanyak 2 kelas (33%), dan berkriteria kurang sebanyak 2 kelas (2%). Sementara itu dari aspek hasil berupa budaya kelas berkarakter religius baru mencapai 33% dan nilai rata-rata 55,00 dengan kriteria minimal ketercapaian budaya kelas berkarakter religius 70,00. Berdasarkan permasalah tersebut penulis ingin meningkatkan motivasi religius yang belum berkembang secara maksimal dengan menerapkan Penerapan model Kaizen berbantuan Pilus. Pembiasaan ini dilaksanakan selama 2 siklus. Teknik pengumpulan data mengunakan portofolio dengan didukung observasi aktivitas peserta didik selama mengikuti pembiasaan. Hasil pembelajaran diperoleh Penerapan penerapan Kaizen berbantuan “Pilus” dapat meningkatkan motivasi religius pada peserta didik SD Negeri 2 Kaliajir Semester II Tahun Pelajaran 2022/2023. Hal ini ditunjukkan terjadi peningkatan Motivasi religius dimana disiklus I hanya ada 3 kelas yang motivasi religiusnya sudah berkategori baik belum ada yang berkategori sangat baik, sedangkan disiklus II sudah ada 2 kelas berkategori baik dan 4 kelas yang berkategori sangat baik sedangkan budaya kelas berkarakter religius pada peserta didik meningkat ditunjukkan dimana disiklus I hanya ada 1 kelas yang mencapai ketercapaian budaya kelas berkarakter religius, sedangkan di siklus II seluruh ketercapaian pembiasaan budaya kelas berkarakter religius sudah dicapai oleh 6 kelas. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan penulis dapat meningkatkan motivasi dan budyaka kelas berkarakter religius. Saran untuk penulis selanjutnya agar menganalisis secara mendetail motivasi religius dan Sekolah perlu melengkapi sarana dan prasarana untuk dapat menerapkan model Kaizen berbantuan “Pilus” sehingga motivasi dan budaya kelas berkarakter religius dapat meningkat.