Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil Terapan

Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Tailing Sebagai Material Subgrade Jeanely Rangkang; Fery Sondakh; Enteng Saerang
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 3 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i3.252

Abstract

Penelitian bertujuan mengevaluasi pengaruh tailing terhadap daya dukung tanah lempung sebagai subgrade, ditinjau dari nilai California Bearing Ratio (CBR); peningkatan nilai CBR pada komposisi campuran lempung dan tailing adalah: 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, dan 0:100. Penelitian dilatar-belakangi kondisi lokasi tinjauan, dimana tercemarnya DAS Talawaan sebagai akibat dari illegal dumping material tailing. Aktifitas pertambangan yang berada di hulu Sungai Talawaan, mengakibatkan beban limbah terbesar mencemari DAS Talawaan. Studi eksperimental dilaksanakan di Laboratorium Uji Tanah Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado. Material tailing dari Desa Talawaan Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara. Tanah lempung dari perkebunan Kasuratan Buha Manado (ruas Jalan Kasuratan), karena pada ruas jalan dimaksud terjadi kerusakan jalan di beberapa titik, yang diasumsikan diakibatkan kemampuan dukung subgrade kurang memadai. Nilai CBR tanah lempung murni sebesar 3%. Substitusi 25% lempung dengan tailing, memberikan nilai CBR sebesar 8%, dimana nilai ini lebih besar dari nilai persyaratan CBR minimal untuk perkerasan jalan sebesar 6%. Substitusi 50% lempung dengan tailing, memberikan nilai CBR sebesar 11,5%, dimana nilai ini memenuhi persyaratan minimal CBR untuk jalan tol sebesar 10%. Jadi, tailing dapat dimanfaatkan sebagai bahan stabilisasi tanah lempung untuk material subgrade. Disarankan, aplikasi pada tanah lempung dengan kondisi berbeda, harus didasarkan pada pengujian laboratorium, untuk hasil yang akurat.
Ketahanan sulfat dan laju korosi beton yang menggunakan kaolin dan abu terbang Steve W.M Supit; Ferry Sondakh; Regina Waworuntu
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 1 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i1.239

Abstract

Pemanfaatan sisa limbah industri maupun sumber daya alam sebagai material konstruksi bangunan semakin berkembang dewasa ini karena kandungannya yang menyerupai semen sehingga dapat mengganti sebagian berat semen dalam komposisi campuran beton. Tujuan penelitian ini difokuskan pada evaluasi campuran beton dengan menggunakan kaolin dan abu terbang terhadap ketahanan beton akan sulfat dan laju korosi. Prosentasi kaolin diambil 10% (BK) dari berat semen dan tanpa dikalsinasi sedangkan abu terbang 40% berukuran lolos saringan No.100 (BFA) dan campuran kombinasi dengan 15% abu terbang lolos saringan No.200 (BFA25%+BFA15%). Metode pengujian adalah studi eksperimen di Lab. Uji Bahan Politeknik Negeri Manado dengan prosedur sesuai SNI 03-2834-2000 dan American Society of Testing Materials (ASTM)-standard. Hasil pengujian menunjukkan bahwa beton dengan kandungan kaolin, abu terbang dan kombinasi ukuran partikel abu terbang memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap kandungan asam serta memberikan hasil yang masih setara dengan beton normal pada uji laju korosi. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kaolin dan abu terbang dapat menjadi alternatif material konstruksi khusunya di daerah-daerah yang korosif.
Pengaruh Penambahan Steel Fibre Pada Komposisi Campuran Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Marselino Hosea Slat; Fery Sondakh; Vicky Assa
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 2 (2022): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i3.456

Abstract

Beton adalah bahan konstruksi yang digunakan untuk pembuatan bangunan. Beton kuat terhadap gaya tekan tetapi tidak dengan gaya tarik, penambahan bahan tambah seperti steel fibre pada campuran beton dapat mengurangi retak-retak yang terjadi pada beton khususnya pada kekuatan lentur. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bahan tambah steel fibre terhadap kuat tekan dan kuat lentur yang dihasilkan beton pada umur 7 dan 28 hari. Penelitian ini menggunakan benda uji silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sebanyak 24 buah untuk pengujian kuat tekan berdasarkan SNI 1974-2011 dan benda uji balok dengan ukuran 150 mm x 150 mm x 600 mm sebanyak 24 buah untuk pengujian kuat lentur berdasarkan SNI 4431-2011. Variasi steel fibre yang digunakan adalah 10%, 20%, dan 30% yang diambil dari berat semen. Hasil pengujian yang didapat, pada pengujian kuat tekan dengan bahan tambah steel fibre sebanyak 10% mendapatkan nilai kuat tekan rata-rata tertinggi yaitu 33,40 MPa dimana terjadi peningkatan nilai persentase optimum sebesar 11,33% terhadap mutu rencana kuat tekan beton, untuk pengujian kuat lentur, penggunaan steel fibre variasi 30% mendapatkan nilai tegangan lentur rata-rata tertinggi yaitu 5,09 MPa dimana terjadi peningkatan nilai persentase optimum sebesar 32,85% terhadap mutu rencana kuat lentur beton.