Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTERISTIK PEMAMPATAN TANAH RESIDU DI TPA RATAHAN Assa, Vicky A.; Sompie, O. B.A.; Lintong, E
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 3 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractSoil residues are the result of physical and chemical weathering of the rocks beneath its formation occurred over rocks came from, so there are some specific characteristics of the type of soil residues are not in accordance with the basic concepts of soil mechanics are generally prepared by the behavior of alluvial soil . The ground color is yellowish brown residue . Overview Ratahan case in landfill sites are on sloping native land , therefore the compression on the type of soil residues need more in-depth review of the determination of the parameters of consolidationThe test sample soil residue undisturbed were taken to the Laboratory of Soil Test, Department of Civil Engineering, Polytechnic of Manado for testing the water content, test weight content, test weight type, test Atterberg limits, test seepage and testing consolidation by using the tool oedometer standard. The test results were analyzed further consolidation, so that unknown behavior of soil residue compression. The results of calculations using the tool oedometer consolidation parameters in landfill Ratahan, the voltage value preconsolidation by Casagrande method is 1.20 kg / cm2 sedangan method "Strain Energy-Log Stress" or methods Senol-Saglamer was 1.50 kg / cm2. Compression index value obtained was 0.0915; and the coefficient of volume change in average yield 0.01703 cm2 / kg. Value parameter consolidation coefficient (Cv) for the type of soil residue in a landfill Ratahan can not be known because of the relationship between deformation curve and the root of the time (method Taylor), straight sections do not do not pass at least four points of each curve loading. To graph the relationship void ratio and pressure, if drawn with a logarithmic scale and a linear scale will show a different behavior. Where on the logarithmic scale graph (e log P), produces a curve that is convex making it possible to determine the preconsolidation stress, whereas the linear scale graph preconsolidation stress can not be determined. This is caused because the history of the formation of soil residues, particularly landfill Ratahan not through the deposition process and the process of consolidation as the alluvial soil.The results of the use of methods Casagrande method Senol - Saglamer for preconsolidation voltage values of 12 sites experienced an average difference of about 18.80 % . In the selection method for the determination preconsolidation stress is by using the " Strain Energy -Log Stress " ( Senol - Saglamer method , because this method has a better correlation coefficient , which is 90 % -92 % compared with the methods Casagrande 77 % -82 % ( Senol & Saglamer et.al. , 2000) .Keywords: soil residu, land fill,pre-consolidation, consolidation, Casagrande method, Senol-Saglamer method
Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal dengan Data Sondir di Kelurahan Kairagi Dua – Manado Vicky Alexander Assa; Hellen Mantiri
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 2 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i2.250

Abstract

Kapasitas daya dukung pondasi adalah kemampuan tanah dalam mendukung beban dari struktur di atasnya yang dinyatakan dengan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat beban. Analisa kapasitas daya dukung pondasi dilakukan dengan cara pendekatan untuk mempermudah perhitungan, dapat dilakukan berdasarkan data laboratorium dan data lapangan seperti data SPT, CPT/Sondir. Penelitian bertujuan untuk a) menentukan kapasitas daya dukung pondasi dangkal dengan data hasil pengujian sondir pada 7 titik di Kelurahan Kairagi Dua; b) menentukan beban maksimum yang mampu dipikul oleh pondasi dengan variasi dimensi dan kedalaman pondasi. Metode yang dilakukan adalah perhitungan untuk daya dukung pondasi dangkal berdasarkan data Sondir, pada kedalaman 1,0 m; 1,5 m dan 2,0 m untuk mendapatkan beban maksimum pondasi dangkal dengan variasi dimensi, yaitu 0,5 m x 0,5 m; 1,0 m x 1,0 m; 1,5 m x 1,5 m. Hasil penelitian menunjukkan daya dukung tanah di kelurahan Kairagi Dua mempunyai variasi perbedaan yang tidak terlalu signifikan, kecuali lokasi Sumompo yang mempunyai daya dukung ijin cukup besar dan beban yang dapat dipikul untuk dimensi 50 cm x 50 cm kedalaman 1,0 m bervariasi 417 kg – 6750 kg; kedalaman 1,5 m bervariasi 417 kg – 5917 kg; kedalaman 2,0 m bervariasi 583 kg – 7833 kg; untuk dimensi 1,0 cm x 1,0 cm kedalaman 1,0 m bervariasi 1852 kg – 25741 kg; kedalaman 1,5 m bervariasi 2037 kg – 29444 kg; kedalaman 2,0 m bervariasi 2037 kg – 42407 kg; dan untuk dimensi 1,5 cm x 1,5 cm kedalaman 1,0 m bervariasi 2636 kg – 44516 kg; kedalaman 1,5 m bervariasi 2607 kg – 51473 kg; kedalaman 2,0 m bervariasi 2636 kg – 53275 kg.
Pemanfaatan Limbah Plastik Untuk Pembuatan Paving block Sudarno Sudarno; Seska Nicolaas; Vicky Assa
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 3 No 2 (2021): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v3i2.290

Abstract

Limbah plastik yang tadinya hanya sebagai barang buangan kotor, berbau dan banyak menimbulkan penyakit serta mencemari lingkungan, sebenarnya dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam bahan konstruksi ringan yang bermanfaat dalam kehidupan manusia. Hal ini karena selain dapat dimanfaatkan dari segi teknis, bahan olahan dari saMPah plastik juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi polusi limbah plastik yang mencemari lingkungan hidup dan mendapatkan campuran terbaik pada limbah plastik untuk pembuatan paving block, mengetahui besarnya nilai kuat tekan dan lentur paving block plastik dan agregat kasar, dengan membandingkan biaya per antara paving dari limbah plastik dan paving normal. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Uji Bahan, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental dengan simulasi pembebanan sebagai uji kuat tekan dan kuat lentur. Model paving block yang diteliti berupa paving block dengan bentuk persegi panjang berdimensi benda uji lebar = 10cm, tebal = 8cm dan panjang = 20cm. Hasil menunjukan bahwa paving normal mempunyai nilai mutu yang lebih kecil dari paving block dari limbah plastik yang diteliti, juga dari segi biaya paving block dari limbah plastik lebih murah dari pada paving block normal.
Pengaruh Penambahan Steel Fibre Pada Komposisi Campuran Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Marselino Hosea Slat; Fery Sondakh; Vicky Assa
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 2 (2022): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i3.456

Abstract

Beton adalah bahan konstruksi yang digunakan untuk pembuatan bangunan. Beton kuat terhadap gaya tekan tetapi tidak dengan gaya tarik, penambahan bahan tambah seperti steel fibre pada campuran beton dapat mengurangi retak-retak yang terjadi pada beton khususnya pada kekuatan lentur. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bahan tambah steel fibre terhadap kuat tekan dan kuat lentur yang dihasilkan beton pada umur 7 dan 28 hari. Penelitian ini menggunakan benda uji silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sebanyak 24 buah untuk pengujian kuat tekan berdasarkan SNI 1974-2011 dan benda uji balok dengan ukuran 150 mm x 150 mm x 600 mm sebanyak 24 buah untuk pengujian kuat lentur berdasarkan SNI 4431-2011. Variasi steel fibre yang digunakan adalah 10%, 20%, dan 30% yang diambil dari berat semen. Hasil pengujian yang didapat, pada pengujian kuat tekan dengan bahan tambah steel fibre sebanyak 10% mendapatkan nilai kuat tekan rata-rata tertinggi yaitu 33,40 MPa dimana terjadi peningkatan nilai persentase optimum sebesar 11,33% terhadap mutu rencana kuat tekan beton, untuk pengujian kuat lentur, penggunaan steel fibre variasi 30% mendapatkan nilai tegangan lentur rata-rata tertinggi yaitu 5,09 MPa dimana terjadi peningkatan nilai persentase optimum sebesar 32,85% terhadap mutu rencana kuat lentur beton.
Pemetaan Sarana dan Prasarana Menggunakan Foto Udara untuk Menunjang Sektor Pariwisata di Desa Wisata Budo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara Sompie, Tampanatu P.F; Assa, Vicky A.; Mantiri, Helen G.; Korompis, Isak; Sembiring, Andika
JURNAL UMBANUA Vol 4 No 1 (2024): JURNAL UMBANUA POLITEKNIK NEGERI MANADO
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Wisata Budo, Kabupaten Minahasa Utara memiliki potensi sumber daya alam yang indah dan eksotik sehingga dapat menarik pengunjung berupa wisatawan baik lokal, nasional, maupun internasional untuk datang berkunjung menikmati pesona alam yang ada. Oleh karena itu, untuk menunjang potensi wisata yang sudah ada, maupun yang masih bisa dikembangkan diperlukan suatu metode yang efektif dan efisien dalam memetakan sarana dan prasarana di Desa Wisata Budo, sehingga dapat dilakukan perencanaan dan pengembangan lahan dan infrastruktur yang lebih baik. Hasil sosialisasi dengan pemerintah desa setempat bahwa ada beberapa kebutuhan, dimana ketersediaan peta foto udara yang memadai serta yang terbaru di desa ini yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan potensi desa merupakan kendala yang ada. Teknologi drone merupakan salah satu solusi untuk melakukan pemetaan sarana dan prasarana dengan cara yang lebih cepat, akurat, dan efisien. Tujuan dari pemanfaatan teknologi drone sebagai alat untuk melakukan pemetaan sarana dan prasarana di Desa Wisata Budo, Kabupaten Minahasa Utara, adalah untuk menghasilkan peta foto udara yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan lokasi dan infrastruktur desa. Program kegiatan Penerapan Iptek pada Masyarakat (PIM) ini menggunakan metode foto udara dengan alat drone. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dan dimanfaatkan untuk memetakan sarana dan prasarana di Desa Wisata Budo seperti bangunan publik, area wisata, dan jalan. Luaran dari kegiatan ini berupa peta hasil dari foto udara yang memuat sarana dan prasarana di Desa Wisata Budo. Peta ini dapat memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat desa, khususnya dalam pengelolaan sumber daya desa yang sangat besar di sektor pariwisata.
Tinjauan Daya Dukung Tanah Dengan Menggunakan Perkuatan Geotextile Di Ruas Jalan Lembean-Marawas Kabupaten Minahasa Utara (STA 7 + 800 s/d 9 +150) Agung Putra Tumurang; Jeanely Rangkang; Vicky Alexander Assa
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 3 No. 2 (2025): NJMS - September 2025
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk menghitung nilai γdry maksimum dan ωoptimum. Untuk menentukan nilai CBR tanah asli pertama di lakukan pengujian pemadatan setelah itu di lakukan pengujian CBR laboratorium untuk mencari nilai penetrasi 0,1" dan 0,2". Untuk tanah asli di lakukan pengujian dengan jumlah tumbukan 15x, 35x, dan 56x di tiap lapis sebanyak 5 lapisan. Di lanjutkan dengan pengujian CBR desain dan mendapatkan nilai 9,34% . Dapat di simpulkan bahwa untuk tanah asli sudah memenuhi aturan bina marga. Untuk pengujian CBR desain geotextile terdapat 3 variasi pemberian tanah pada mould yaitu 6cm, 7cm dan 8cm. Sehingga dalam pengujian 6cm di lakukan pemadatan dengan jumlah 15x sebanya 5 lapis, 35x sebnya 5 lapis dan 8x sebanya 5 lapis. Setelah itu di buat CBR desain untuk geotextile dengan pemberian tanah 6cm. Harus memasukan nilai penetrasi 0,2" setelah itu di buat CBR desain dengan nilai 11.05%. Setelah itu di buat rekapitulasi. Hasil pengujian untuk CBR desain pemberian tanah 6cm memenuhi, dan di lakukan begitu juga untuk CBR Geotextile pemberian tanah 7 cm dengan nilai CBR 9,80 dan CBR Geotextile pemberian tanah 8 cm dengan nilai CBR 9,68. dari hasil tersebut di buatkan dalam bentuk diagram. Dan untuk CBR desain Geotextile pemberian tanah 6cm mendapatkan nilai yang paling tinggi. Sehingga dapat di simpulkan semakin tipis untuk pemberian tahan, semakin tinggi nilai CBR. Hal itu mempengaruhi untuk jalan raya karena menerima beban kendaraan yg di salurkan ke dalam tanah.