This Author published in this journals
All Journal Jurnal Perikanan
Yudika Adekayasa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH lKAN BAWAL BINTANG Trachinotus blochii Yudika Adekayasa; Saptono Waspodo; Muhammad Marzuki
Jurnal Perikanan Unram Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Perikanan
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v7i2.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan bawal bintang Trachinotus blochii,Untuk mengetahui frekĀ­ uensi pemberian pakan yang paling baik untuk menunjang laju pertumbuhan benih ikan bawal bintang T. blochii. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015 di Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok Sekotong Lombok Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdri dari lima perlakuan dan empat ulangan yaitu frekuensi pemberian pakan 1 kali sehari, 2 kali, 3 kali, 4 kali dan 5 kali sehari. Hasil penelitian menggunakan sidik ragam taraf nyata (a) 5% dan dilakukan uji beda nyata jujur (BNJ) menunjukkan bahwa frekuensi pemberian pakan dapat meningkatkan pertumbuhan berat dan panjang serta tingkat kelangsungan hidup benih ikan bawal bintang. Frekuensi pemberian pakan 5 kali sehari menghasilkan pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan laju pertumbuhan berat dan panjang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Untuk kelangsungan hidup (SR) menunjukan hasil 100% pada perlakuan 3,4, dan 5 sedangkan pada.perlakuan I yaitu 89,29 dan 2 yaitu 96,43. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa frekuensi pemberian pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelĀ­ angsungan hidup. Perlakuan 4 dan 5 menunjukkan pertumbuhan tertinggi dengan tingkat kelangsungan hidup 100 %.