Zahrah Maulidia Septimar
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi Tangerang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDY LITERATUR REVIEW : PENGARUH PENGGUNAAN GADGET DENGAN PENURUNAN KETAJAMAN PENGLIHATAN PADA REMAJA: LITERATURE REVIEW: THE INFLUENCE OF GADGET USE WITH DECREASING VISION ACUITY IN ADOLESCENTS Qonita; Meynur Rohmah; Zahrah Maulidia Septimar
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.961 KB) | DOI: 10.53599/jip.v3i1.79

Abstract

Abstrak : Latar Belakang: Berdasarkan survei yang telah dilakukan peningkatan anak yang telah menggunakan kacamata telah mencapai 10% khususnya pelajar di Kota Tangerang Selatan. Tahun lalu anak yang menggunakan kacamata disebabkan oleh faktor terlalu sering menggunakan smartphone mencapai 24% tetapi sekarang telah mencapai 10%. Kelainan ketajaman penglihatan pada anak usia sekolah merupakan masalah kesehatan yang penting. Deteksi dini dan publikasi mengenai prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan kelainan tajam penglihatan pada pelajar sekolah dasar di Indonesia masih sangat jarang dilakukan. Metode: Peneliti menggunakan data base seperti Google Scholar, Pubmed, dan Pro-quest untuk mencari artikel penulis melakukan pencarian dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan kata kunci “gadget” “sharpness of vision/ketajaman penglihatan” dan “teenager/remaja”, untuk mencari artikel jurnal yang mencakup pada kata kunci dalam kurun waktu 2015-2020. Hasil: Dari 27 artikel yang ditemukan diantaranya menunjukan hasil bahwa terdapat pengaruh penggunaan gadget dengan penurunan ketajaman penglihatan pada remaja. Diskusi: Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang diperoleh para peneliti, berpendapat bahwa kemungkinan terdapat beberapa hal yang mempengaruhi ketajaman penglihatan anak, misalnya posisi penggunaan gadget, intensitas pencahayaan, usia dan genetik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil dari studi literatur riview yang didapatkan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan gadget dengan penurunan ketajaman penglihatan pada remaja kelainan. Pada nilai hasil visus mata disebabkan bermain gadget yang buruk, bermain gadget yang buruk seperti tidak memperhatikan durasi penggunaan, frekuensi, dan jarak pandang menimbulkan resiko mata mudah lelah. Saran: Penelitian ini menunjukkan diperlukan penyuluhan tentang kesehatan mata dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat ketajaman mata pada remaja sebagai tindakan pencegahan. Abstract : Background: Based on a survey that has been done the increase in children who have used glasses has reached 10%, especially students in the City of South Tangerang. Last year the children who used glasses were caused by the factor of too often using smartphones reaching 24% but now it has reached 10%. Visual acuity disorders in school-age children are important health problems. Early detection and publication of the prevalence and factors associated with visual impairment in primary school students in Indonesia is still very rarely done. Methods: Researchers used data bases such as Google Scholar, Pubmed, and Pro-quest to search for articles by authors conducting searches in Indonesian and English with the keywords "gadget" "sharpness of vision / sharpness of vision" a nd "teenager / teenager", for look for journal articles covering keywords for the period 2015-2020. Results: Of the 27 articles found among them showed the results that there is a relationship between the use of gadgets with decreased visual acuity in teens. Discussion: Based on the results of interviews and observations obtained by the researchers, it is argued that there may be a number of things that affect the child's visual acuity, for example the position of the use of gadgets, lighting intensity, age and genetics. Conclusion: Based on the results of a literature review study obtained by researchers, it can be concluded that abnormalities in eye vision value are caused by playing bad gadgets, playing bad gadgets raises the risk of tired eyes. Eye disorders in children due to gadgets are increasing. Suggestion: This study shows that counseling about eye health is needed and factors that can affect the level of eye acuity in adolescents as a preventive measure.
Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir (Suction) terhadap Perubahan Kadar Saturasi Oksigen pada Pasien kritis di ICU Zahrah Maulidia Septimar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 01 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.375 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i01.47

Abstract

Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan gagal napas adalah obstruksi jalan napas, termasuk obstruksi pada Endotracheal Tube (ETT). Penanganan untuk obstruksi jalan napas akibat akumulasi sekresi pada Endotracheal Tube (ETT) pada pasien kritis adalah dengan melakukan tindakan penghisapan lendir (suction) dengan memasukkan selang catheter suction melalui hidung/mulut/Endotracheal Tube (ETT) yang bertujuan untuk membebaskan jalan napas, mengurangi retensi sputum dan mencegah infeksi paru. Metode Penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pra pasca test (one group pra – post test design). Teknik sampel yang digunakan peneliti adalah teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai p value sebesar 0,000 (< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti terdapat pengaruh antara tindakan suction dengan kadar saturasi oksigen pasien yang dirawat di ruang ICU RS An-Nisa Tangerang. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara tindakan suction dengan kadar saturasi oksigen pasien yang dirawat di ruang ICU RS An- Nisa Tangerang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hipotensi Intradialisis pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis zahrah maulidia septimar; Desi Retno Nurmalahayati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 01 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.951 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v8i01.202

Abstract

Hemodialisis digunakan bagi klien dengan gagal ginjal akut atau gagal ginjal yang sudah tidak dapat diperbaiki serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hipotensi intradialisis pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisis. Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi sebanyak 63 responden, dengan jumlah sampel sebanyak 18 repsonden. teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini diperoleh usia lansia (46-65 tahun) 51 responden (81,0%), jenis kelamin perempuan 32 responden (50,8%), yang tidak menggunakan obat antihipertensi 43 responden (68,3%), yang mengalami anemia sedang 34 responden (54,0%), pengukuran tekanan darah pre hemodialisa tidak mengalami hipotensi adalah 45 responden (71,4%). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 18 responden (28,6%) mengalami hipotensi intradialisis dan adanya pengaruh antara usia, obat antihipertensi dan anemia dengan kejadian hipotensi intradialisis, sedangkan tidak ada pengaruh antara jenis kelamin dengan kejadian hipotensi intradialisis. Untuk peneliti selanjutnya bisa melakukan penambahan sampel dan faktor resiko lain seperti faktor disfungsi otonom (diabetes mellitus dan uremia), makan selama hemodialisis, dan pengaruh berat badan sebelum dan sesudah tindakan hemodialisis.
Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir (Suction) terhadap Perubahan Kadar Saturasi Oksigen pada Pasien kritis di ICU Zahrah Maulidia Septimar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 01 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v7i01.47

Abstract

Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan gagal napas adalah obstruksi jalan napas, termasuk obstruksi pada Endotracheal Tube (ETT). Penanganan untuk obstruksi jalan napas akibat akumulasi sekresi pada Endotracheal Tube (ETT) pada pasien kritis adalah dengan melakukan tindakan penghisapan lendir (suction) dengan memasukkan selang catheter suction melalui hidung/mulut/Endotracheal Tube (ETT) yang bertujuan untuk membebaskan jalan napas, mengurangi retensi sputum dan mencegah infeksi paru. Metode Penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pra pasca test (one group pra – post test design). Teknik sampel yang digunakan peneliti adalah teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai p value sebesar 0,000 (< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti terdapat pengaruh antara tindakan suction dengan kadar saturasi oksigen pasien yang dirawat di ruang ICU RS An-Nisa Tangerang. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara tindakan suction dengan kadar saturasi oksigen pasien yang dirawat di ruang ICU RS An- Nisa Tangerang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hipotensi Intradialisis pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis zahrah maulidia septimar; Desi Retno Nurmalahayati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 01 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v8i01.202

Abstract

Hemodialisis digunakan bagi klien dengan gagal ginjal akut atau gagal ginjal yang sudah tidak dapat diperbaiki serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hipotensi intradialisis pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisis. Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi sebanyak 63 responden, dengan jumlah sampel sebanyak 18 repsonden. teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini diperoleh usia lansia (46-65 tahun) 51 responden (81,0%), jenis kelamin perempuan 32 responden (50,8%), yang tidak menggunakan obat antihipertensi 43 responden (68,3%), yang mengalami anemia sedang 34 responden (54,0%), pengukuran tekanan darah pre hemodialisa tidak mengalami hipotensi adalah 45 responden (71,4%). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 18 responden (28,6%) mengalami hipotensi intradialisis dan adanya pengaruh antara usia, obat antihipertensi dan anemia dengan kejadian hipotensi intradialisis, sedangkan tidak ada pengaruh antara jenis kelamin dengan kejadian hipotensi intradialisis. Untuk peneliti selanjutnya bisa melakukan penambahan sampel dan faktor resiko lain seperti faktor disfungsi otonom (diabetes mellitus dan uremia), makan selama hemodialisis, dan pengaruh berat badan sebelum dan sesudah tindakan hemodialisis.