Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PERAWAT NICU MELAKUKAN PERAWATAN METODE KANGURU DI RUMAH SAKIT X JAKARTA: RELATIONSHIP OF CHARACTERISTICS AND KNOWLEDGE WITH CONFIDENCE NICU NURSES TREAT KANGURU METHOD IN HOSPITALS X JAKARTA Tuti Asrianti Utami; Novi Diah ekawati; Rosa Nora Lina
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.24 KB) | DOI: 10.53599/jip.v3i2.84

Abstract

Abstrak : Bayi berat badan lahir rendah merupakan bayi yang perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang optimal. Perawatan bayi di ruang NICU menggunakan inkubator membuat adanya pemisahan antara ibu dengan bayinya. Perawatan metode kanguru menawarkan suatu kedekatan antara ibu dengan bayinya untuk membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan berat badan lahir rendah. Perawat NICU harus memiliki pengetahuan dan kepercayaan diri yang baik dalam mendukung kegiatan Perawatan Metode Kanguru. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan kepercayaan diri perawat NICU melakukan PMK. Metode penelitian kuantitatif ini, dengan desain studi potong lintang (cross sectional), telah dilakukan di RS X pada bulan Desember 2020 – Maret 2021. Populasi seluruh perawat ruang NICU dengan pengambilan sampel secara total sampling, pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada 40 responden. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar responden terdiri dari usia 26-35 tahun 30 (75%) responden, berpendidikan D3 keperawatan 24 (60%) responden, lama bekerja selama 1-5 tahun 16 (40%) responden, belum mengikuti pelatihan PMK 31 (77,5 %) responden, memiliki pengetahuan cukup 22 (55%) responden, memiliki kepercayaan diri 20 (50%) responden dan tidak percaya diri sebanyak 20 (50 %) responden. Berdasar hasil Analisa (Chi Square) tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepercayaan diri perawat NICU dalam melakukan Perawatan Metode Kanguru dengan p value 0,438 ( p value > 0.05). Perawat di ruang NICU menjadi lebih baik jika memiliki rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan metode kanguru, sehingga bayi dengan berat badan lahir rendah dapat bertumbuh lebih sehat. Penelitian ini merekomendasikan perawat NICU untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang PMK sehingga perawat mempunyai percaya diri dalam pelaksanaan PMK. Abstract : Low birth weight babies are babies who need optimal attention and care. Baby Care in the NICU using an incubator creates a separation between mother and baby. The kangaroo method of care offers a close relationship between the mother and her baby to help promote the growth and development of babies with low birth weight. NICU nurses must have good knowledge and confidence in supporting Kangaroo Method Care activities. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and confidence in NICU nurses doing PMK. This quantitative research method, with a cross-sectional study design, was carried out at X Hospital in December 2020 – March 2021. The population of all NICU room nurses with total sampling, data collection using questionnaires distributed to 40 respondents. The results of the study explain that most of the respondents are aged 26-35 years, 30 (75%) respondents, have D3 nursing education, 24 (60%) respondents, have worked for 1-5 years, 16 (40%) respondents, have not attended PMK training 31 (77.5%) respondents, 22 (55%) respondents had sufficient knowledge, 20 (50%) respondents had self-confidence and 20 (50%) respondents were not confident. Based on the results of the analysis (Chi-Square) there is no relationship between knowledge and confidence of NICU nurses in performing the Kangaroo Treatment Method with a p-value of 0.438 (p-value > 0.05). Nurses in the NICU will be better off if they have confidence in performing kangaroo nursing care, so babies with low birth weight can grow up healthier. This study recommends NICU nurses have good knowledge about PMK so that nurses have confidence in implementing PMK.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ISPA PADA BALITA Onih Caniago; Tuti Asrianti Utami; Fulgensius Surianto
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 6 No 2 (2022): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jomis.v6i2.2199

Abstract

ABSTRACT Acute Respiratory Infection (ARI) is a contributor to high morbidity and mortality rates in children under five every year in developing countries, including Indonesia. The cause of the incidence of ARI in toddlers is due to individual factors (age, immunization status, gender, birth weight, exclusive breastfeeding and nutritional status), physical environmental factors (type of walls, temperature, humidity and density of housing, fuel for cooking) and behavioral factors. family members who smoke in the house. The purpose of the study was to analyze the incidence of ARI in children under five at the Cinta Kasih Hospital (CK) Tzu Chi Cengkareng-West Jakarta. Descriptive quantitative research design with a cross sectional approach and using retrospective data from medical record data. The research sample was 100 children under five ARI with random sampling technique. The results of the study explained that the majority of children under five who experienced ARI had an age of <25 months as much as 55%, 52% poor nutritional status, 53% complete immunization, 47% mild ARI incidence in toddlers at Tsu Chi Hospital. Statistical analysis using the Kendall Tau-b statistical test, explained that there was a relationship between birth weight under five (p value = 0.004), nutritional status (p value = 0.000), exclusive breastfeeding (p value = 0.002) and immunization (p value = 0.024) with the incidence of ARI at Tsu Chi Hospital. The conclusion is that it is better for families, especially mothers, it is important to maintain their health during pregnancy to prevent babies from being born LBW, the correct feeding of infants and children is to give exclusive breastfeeding and then complementary foods (ASI) to make the nutritional status of toddlers good, compliance with immunizations
Optimalisasi Pencegahan Covid-19 Pada Lansia: Optimalisasi Pencegahan Covid-19 Pada Lansia Tuti Asrianti Utami
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 4 No. 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.882

Abstract

Lansia sebagai salah satu kelompok rentan terdampak COVID-19, untuk itu perlu adanya gerakan memasyarakatkan pencegahan. Tujuan pengabdian masyarakat ini diilakukan agar kelompok rentan lansia mampu menjaga kesehatan dan menghindari COVID-19. Kegiatan pencegahan tersebut berupa informasi tentang social distancing, menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan air, melakukan senam lansia sambil berjemur. Metode yang dilakukan dengan melakukan pendekatan, memberikan pertanyaan sebelum penyuluhan, memberikan informasi tentang pentingnya social distancing, mencuci tangan dan melakukan aktivitas senam lansia. Melakukan demontrasi social distancing dan langkah-langkah mencuci tangan, senam lansia dan berjemur. Kesimpulan: kegiatan ini dirasakan sangat bermanfaat oleh lansia, merasa senang dan memahami manfaat menjaga kesehatan tubuh. kegiatan ini dapat diteruskan untuk kelompok lansia lainnya dengan metode KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi).
Optimalisasi Pencegahan Covid-19 Pada Lansia Tuti Asrianti Utami
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.882

Abstract

Lansia sebagai salah satu kelompok rentan terdampak COVID-19, untuk itu perlu adanya gerakan memasyarakatkan pencegahan. Tujuan pengabdian masyarakat ini diilakukan agar kelompok rentan lansia mampu menjaga kesehatan dan menghindari COVID-19. Kegiatan pencegahan tersebut berupa informasi tentang social distancing, menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan air, melakukan senam lansia sambil berjemur. Metode yang dilakukan dengan melakukan pendekatan, memberikan pertanyaan sebelum penyuluhan, memberikan informasi tentang pentingnya social distancing, mencuci tangan dan melakukan aktivitas senam lansia. Melakukan demontrasi social distancing dan langkah-langkah mencuci tangan, senam lansia dan berjemur. Kesimpulan: kegiatan ini dirasakan sangat bermanfaat oleh lansia, merasa senang dan memahami manfaat menjaga kesehatan tubuh. kegiatan ini dapat diteruskan untuk kelompok lansia lainnya dengan metode KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi).
Efektivitas Perawatan Induk Kanguru dengan Stabilkan Suhu dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur di Rumah Sakit Swasta Regina Vidya Trias Novita; Ullis Indah Lestari; Tuti Asrianti Utami
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 11 (2024): Volume 4 Nomor 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i11.15233

Abstract

ABSTRACT The problem of low birth weight, especially in premature birth and LBW, needs to be handled properly and immediately. However, this process tends to be costly and high-maintenance, and the limited number of incubators can be an obstacle. KMC is one method to replace incubators effectively and efficiently. The aim of the study is to determine the effectiveness of KMC on temperature and weight stability for premature babies at X Bekasi Hospital. This research method is a retrospective design with a control group pretest posttest design, which was conducted in August 2023–February 2024. We used total sampling, with a total sample of 72 respondents: 55 premature and LBW babies who were given KMC and 17 who were not given KMC. The results of the study obtained the average value of gestational age in the intervention vs. control group (32.84 vs. 34.33 weeks) and birth weight (1920.49 vs. 2270.47 grams). Weight gain in the intervention group during 2 weeks is 2039.69 grams, 2061.44 grams, 2083.80 grams, and 2105.95 grams. Temperature stability for 2 weeks is 36.40°C, 35.60°C, 36.90°C, and 37.30°C. The results show the mean gain weight in the control group is decreasing. KMC is effective for gestation age (p value 0.045) and weight (p value 0.003). KMC is effective for temperature (p value 0.000) and weight (p value 0.023) pre- and post-iintervention. will provide complementary therapies that are appropriate, effective, safe, and affordable for patients to support weight gain and temperature stability in premature infants. KMC results in better weight gain, decreases the risk of hypothermia, and stabilizes temperatures, so the treatment of the KMC method can be a substitute for the incubator in overcoming hypothermia and weight gain in premature infants. Keywords: Kangaroo Mother Care, Stabilizes Temperature, Birth Weight, And Premature ABSTRAK Permasalahan berat badan lahir rendah khususnya pada kelahiran prematur dan BBLR perlu ditangani dengan baik dan segera. Namun, proses ini cenderung mahal dan memerlukan banyak pemeliharaan, serta terbatasnya jumlah inkubator dapat menjadi kendala. KMC merupakan salah satu metode pengganti inkubator secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas KMC terhadap stabilitas suhu dan berat badan bayi prematur di RS X Bekasi. Metode penelitian ini adalah desain retrospektif dengan desain control group pretest posttest yang dilakukan pada bulan Agustus 2023–Februari 2024. Teknik yang digunakan adalah total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 72 responden yaitu 55 bayi prematur dan BBLR yang diberikan KMC dan 17 bayi tidak diberikan KMC. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata usia kehamilan pada kelompok intervensi vs kontrol (32,84 vs 34,33 minggu) dan berat badan lahir (1920,49 vs 2270,47 gram). Pertambahan berat badan pada kelompok intervensi selama 2 minggu adalah 2039,69 gram, 2061,44 gram, 2083,80 gram, dan 2105,95 gram. Kestabilan suhu selama 2 minggu yaitu 36,40°C, 35,60°C, 36,90°C, dan 37,30°C. Hasil penelitian menunjukkan rerata pertambahan berat badan pada kelompok kontrol mengalami penurunan. KMC efektif untuk usia kehamilan (p value 0,045) dan berat badan (p value 0,003). KMC efektif untuk suhu (p value 0,000) dan berat (p value 0,023) sebelum dan sesudah intervensi. akan memberikan terapi komplementer yang tepat, efektif, aman, dan terjangkau bagi pasien untuk mendukung penambahan berat badan dan stabilitas suhu pada bayi prematur. KMC memberikan hasil pertambahan berat badan yang lebih baik, menurunkan risiko hipotermia, dan menstabilkan suhu, sehingga pengobatan metode KMC dapat menjadi pengganti inkubator dalam mengatasi hipotermia dan penambahan berat badan pada bayi prematur. Kata Kunci: Kangaroo Mother Care, Menstabilkan Suhu, Berat Badan Lahir, dan Prematur