Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Compliance Bargaining Mechanism as The Way to Ended Iran-Iraq War 1988 Aditya Maulana Hasymi
AEGIS : Journal of International Relations Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33021/aegis.v4i2.723

Abstract

AbstrakIsu-isu terkait budaya, ekonomi, dan nilai seringkali menghasilkan konflik. Tak terkecuali dengan isu perebutan wilayah. Salahsatu perang terbesar yang terkait dengan isu sengketa wilayah adalah perang Iran-Irak 1988. Perang Iran-Irak 1988 membawa sejarah besar dari kedua negara yang saling berhubungan dengan isu perebutan wilayah, perebutan pengaruh ideologi, dan isu ekonomi. Perang yang berlangsung cukup lama ini membuat Iran dan Irak menyadari akan kerugian jangka panjang yang dialami. Pada akhirnya, kedua negara sepakat untuk berdamai dalam sebuah proses yang melibatkan pihak ketiga. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengambil peran sebagai pihak ketiga yang membantu penyelesaian perang antara Iran dan Irak. Resolusi no.598 yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa mengarisbawahi akan pentingnya gencatan senjata dengan banyaknya kerugian dan korban jiwa yang muncul. Penelitian ini berargumen bahwa upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa menyusun resolusi no.598 dalam menyelesaikan perang Iran-Irak adalah penerapan dari mekanisme compliance bargaining pada proses resolusi konflik.Kata kunci: compliance bargaining, resolusi konflik, rezim, gencatan senjata AbstractConflictual issues can be about economy, culture and values, or even a border dispute. The class cannot be avoided because of several issues triggering the conflict and also several interests. One of the bigger wars that can be was the Iran-Iraq War at 1980-1988. This war brought the long history between both of those countries, which were related with border disputes, ideological influences, and economic war. Those of both countries is thinking that if the war is still being run, it is not giving any good advantage. The damage was so big. So, it required a process to bring the two states involved war into one meeting to talk about peace or end the war. The process is called a peace process. In this case, the peace process arranged by the involvement of third party. The United Nations take a role as the third party in Iran-Iraq War by formed a Resolution no 598. In the resolution the council expressed its concern that, despite its calls for ceasefire, the conflict between Iran and Iraq continued with heavy loss of life and material destruction. The Iran-Iraq war was ended through the resolution no 598 that was produced by the United Nations. Furthermore, this paper argue that the way of the United Nations ended the Iran-Iraq war through Resolution no 598 is implementing the theory of compliance bargaining in conflict resolution.Keywords: compliance bargaining, conflict resolution, regime, ceasefire
Tujuan UCLG ASPAC dalam Implementasi Kerjasama Lingkungan Climate Resilience and Inclusive Cities (CRIC) Project di Kota Cirebon Fariz Reza Ferdiansyah; Aditya Maulana Hasymi
Journal of Government and Politics (JGOP) Vol 5, No 1 (2023): JULI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jgop.v5i1.11748

Abstract

Pada tahun 2020 lalu, Kota Cirebon dipilih oleh UCLG ASPAC sebagai salah satu kota percontohan dalam sebuah proyek kerjasama lingkungan bernama Climate Resilience and Inclusive Cities (CRIC). Meskipun begitu, Pemerintah Kota Cirebon pada dasarnya sudah memiliki berbagai upaya dalam menangani permasalahan ketahanan iklim yakni dengan pengembangan program Kampung Iklim (Proklim) hingga pengembangan program Pelayanan Sampah dan Kebersihan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berbasis internet, dokumen dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teori peran organisasi internasional untuk menjelaskan tujuan UCLG ASPAC dalam implementasi kerjasama lingkungan Climate Resilience and Inclusive Cities (CRIC) Project di Kota Cirebon. Penelitian ini menunjukan bahwa pemlihan Kota Cirebon sebagai kota percontohan dalam proyek CRIC oleh UCLG ASPAC didorong oleh adanya isu perubahan iklim yang mana dalam hal ini UCLG ASPAC menginginkan agar kota tersebut bertindak sesuai dengan arahan UCLG ASPAC khususnya dalam upaya menangani perubahan iklim di Kawasan Asia Pasifik.
Analisis Perbandingan Persepsi dalam Perumusan Kebijakan Luar Negeri antara Moon Jae In dan Yoon Suk Yeol terhadap Aliansi Pertahanan Korea Selatan – Amerika Serikat Tahun 2017-2022 Tasya Aryanti Santoso; Aditya Maulana Hasymi; Yoga Suharman; Seftina Kuswardini
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fajar Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Juni
Publisher : Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Fajar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study compares the perceptions of foreign policy of the two South Korean leaders, Moon Jae In and Yoon Suk Yeol. The comparison of perceptions leads to the continuation of the defense alliance cooperation with the United States. The political transition is very visible in the two figures in building the progress of cooperation. Moon is known as a liberal-leaning political figure with a humanist style, so he is careful to establish two-way cooperation with the United States and North Korea to avoid threats to security stability in the region. Meanwhile, Yoon Suk Yeol is better known as a leader who represents conservatives as his political principle. Yoon is showing more aggressiveness to increase military strength with the United States in the face of North Korea's possession of nuclear weapons. This study uses the theory of Ole R. Holsti to understand the foreign policy perceptions of each figure which leads to output as foreign policy. There are three components to form a perception scheme in foreign policy, namely information, belief system, and perception. This study found that there are party interests and paradigm values in the belief system that have a strong influence in shaping the perceptions of Moon Jae In and Yoon Suk Yeol. This analysis also shows the contrast between regime shifts which show that both of them have a closed image and there is resistance to the continuation of policies in the previous regime so that the alliance cooperation with the United States experiences dynamics.
Tinjauan Sistematis Riset Human Capital Development Pada Kinerja Organisasi Serta Agenda Riset Mendatang Yusuf Amri Amrullah; Alfriadi Dwi Atmoko; Aditya Maulana Hasymi; Nurul Ulimaz Arif
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (JEBMA) Vol. 3 No. 3 (2023): Artikel Riset Volume 3 Issue 3, November 2023
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jebma.v3i3.2969

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji human capital pada organisasi berdasarkan pada artikel yang sudah terbit sebelumnya. Data diambil dari studi literatur dari database Scopus tahun 2012 sampai dengan tahun 2023 menggunakan Microsoft excel untuk mendukung data analisis dari VOSviewer untuk menganalisa data yang sudah dikumpulkan dengan analisis bibliometrik. Sebagaimana yang dijanjikan oleh teknologi yaitu teknologi menjanjikan kemudahan. VOSviewer digunakan pada penelitian terdahulu digunakan untuk mengetahui terkait dengan afiliasi, kata kunci, penyebaran peneliti dan perkembangan dari tahun ketahun terkait tema yang digunakan yaitu human capital pada kinerja organisasi. Kuesioner, wawancara terstruktur mendalam adalah metode pengumpulan data yang paling banyak digunakan pada riset terdahulu dan tersebar merata di negara berkembang dan maju. Secara umum, Human Capital memiliki titik fokus oleh perkembangan sumber daya manusia secara individu di organisasi dengan anggapan jika hal tersebut adalah bagian investasi dengan membelaki pelatihan serta pendidikan guna meningkatkan kompetensi dalam individu. Apabila setiap individu mempunyai keyakinan pada setiap prosesnya maka dapat meningkatkan motivasi bekerja di perusahaan serta hal tersebut tentu dapat meningkatkan keberlangsungan hidup organisasi jangka Panjang.