Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist)

Perbedaan kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Mengkonsumsi Tablet Fe Pada Remaja Putri Di SMK Taruna Padang Tahun 2022 Nirmala Sari; chyndi permata sari
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 17 No. 3 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September- Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.261 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v17i3.1382

Abstract

ABSTRACT Anemia according to the World Health Organization (WHO) 2017, states that most people living in the tropics experience anemia as much as 1.62 billion or 24.8% of the total population. The prevalence of anemia in Indonesia is 48.9% with the proportion of anemia in the age group 15-24 years and 25-34 years (Kemenkes RI, 2018). The impact of anemia on adolescent girls decreases adolescent productivity and will have more impact, considering that they are prospective mothers who will give birth to a baby, thereby increasing the risk of maternal mortality, premature birth and low birth weight babies (LBWB). The purpose of this study was to determine the difference in Hb levels before and after consuming Fe tablets in adolescent girls at Smk Taruna Padang. This research was conducted using a quasi-experimental method and a one group pre-test and post-test design approach.The sampling technique was carried out using the proportional random sampling method. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with paired T test. The results obtained that the average Hb level of adolescent girls before consuming Fe tablets was 13.9268 gr/dl, a small percentage of female students (9.8%) Hb level <12 g/dl, The average Hb level of adolescent girls after consuming Fe tablets was 16.0976 g/dl, most of the students (100%) had Hb levels 12 g/dl. The results of the sample T test test showed a p-value (p = 0.000) which was <0.005, so it can be concluded that there is a difference between before and after being given Fe Tablets on Hb levels in adolescent girls at Smk Taruna Padang. It is hoped that the school will monitor and ensure more Do young women take blood-added tablets given by health workers to school and provide knowledge about anemia and the importance of consuming blood-added tablets as a teenager.Keywords : Hemoglobin Level, Fe Tablets, Adolescent Girls ABSTRAK Anemia menurut World Health Organization (WHO) 2017, menyatakan bahwa sebagian besar orang yang tinggal di daerah tropis mengalami anemia sebanyak 1, 62 miliar atau sebesar 24, 8% dari jumlah populasi. Prevalansei Anemia di Indonesia Yaitu 48, 9% dengan proporsi anemia pada kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun (Kemenkes RI,2018). Dampak anemia terhadap remaja putri penurunan produktifitas remaja dan akan berdampak lebih, mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar resiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat badan bayi lahir rendah (BBLR). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar Hb sebelum dan setelah mengkonsumsi tablet fe pada remaja putri di Smk Taruna Padang. Penelitian ini dilakukan dengan metode Quasi eksperimen dan pendekatan one group pre test dan post test design, Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional random sampling Analisa data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan paired T test berpasangan.Hasil penelitian didapatkan Rerata kadar Hb remaja putri sebelum mengkonsumsi Tablet Fe 13,9268 gr/dl sebagian kecil siswi (9,8%) kadar Hb <12 gr/dl, Rerata kadar Hb remaja putri sesudah mengkonsumsi Tablet Fe 16,0976 gr/dl sebagian besar siswi (100%) memiliki kadar Hb ?12 gr/dl. Hasil uji sampel T test menunjukkan nilai p-value (p=0,000) yaitu <0,005 maka dapat di simpulkan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan Tablet Fe terhadap kadar Hb pada remaja putri Smk Taruna Padang.Diharapkan kepada pihak sekolah untuk lebih memantau dan memastikan apakah remaja putri meminum tablet tambah darah yang diberikan tenaga kesehatan kesekolah serta memberikan pengetahuan tentang anemia dan pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah pada saat remaja. Kata Kunci : Kadar Hemoglobin, Tablet Fe, Remaja Putri
HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA REMAJA DI SMAN 1 SUMATERA BARAT Engla Pasalina; Hendri Devita; Nirmala Sari; Vitri Yuli Afni Amran; Ira Suryanis; Novi Maya Sari
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 17 No. 3 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September- Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.716 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v17i3.1433

Abstract

Stunting prevalence (aged 16-18 years) in Indonesia based on Riskesdas data in 2010, 2013 and 2018 was 31.2%, 31.4% and 26.9%, respectively. West Sumatra is one of the provinces in Indonesia with a fairly high prevalence of stunting in adolescents, namely 18.4% short adolescents and 7.2% very short adolescents. The high prevalence of stunting in West Sumatra is still a big question mark because West Sumatra is rich in plant and animal food sources. One of the cities in West Sumatra as the largest producer of plant and animal food is Padang Panjang City. Stunting is one of the predictors of poor quality of Human Resources. The purpose of this study was to analyze the relationship between family characteristics and the incidence of stunting in adolescents at SMAN West Sumatra Padang Panjang. This research is an analytical survey research with a cross-sectional design. The research population was all students of SMAN 1 West Sumatra Padang Panjang. The sample amounted to 70 people who were taken by accidental sampling technique. Data were analyzed by univariate and bivariate. The results showed that there was no relationship between family characteristics (educational level of father and mother, occupation of father and mother, and number of family members) with the incidence of stunting in adolescents.
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Hasil Pemeriksaan IVA Test Pada Wanita Pasangan Usia Subur Nirmala Sari
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.886 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v16i1.967

Abstract

ABSTRAK Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel skuamosa serviks atau leher rahim. Penyebab penyakit kanker yang menyerang leher rahim pada organ reproduksi wanita adalah infeksi virus HPV (human papillomavirus). Deteksi dini lesi prakanker pada wanita pasangan usia subur dapat dilakukan dengan menggunakan Teknik IVA test. Puskesmas Padang Pasir adalah salah satu puskesmas yang melakukan pemeriksaan IVA test dengan capaian pemeriksaan tertinggi dibadningkan puskesmas lainnya di Kota Padang. Pada tahun 2018 didapatkan hasil pemeriksaan IVA test positif sebanyak 271 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko hasil penelitian pemeriksaan IVA test pada wanita pasangan usia subur di Puskesmas Padang Pasir diataranya faktor umur pertama kali ibu melakukan hubungan seksual, jumlah paritas ibu dan riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal. Jenis penelitian ini menggunakan desain case control dengan jumlah responden kasus sebanyak 32 orang ibu dengan hasil IVA test positif dan 32 orang ibu dengan hasil IVA test negative. Data yang diambil adalah data rekam medis responden pada tahun 2020 dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistic chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan hasil IVA test p= 0,024, jumlah paritas dengan hasil IVA test p= 0,003 dan riwayat kontrasepsi hormonal dengan hasil IVA tes p= 0,000. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan pihak tenaga kesehatan lebih meningkatkan upaya promotif dan preventif pencegahan lesi prakanker serviks dengan penyuluhan faktor risiko kanker serviks, pentingnya vaksinasi dan pemberian vaksin HPV, serta pentingnya pemeriksaan IVA tes secara berkala. Kata Kunci : Kanker Serviks, IVA Test
Karakteristik Penyebab Kanker Payudara Nirmala Sari
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.083 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v16i1.1002

Abstract

Kanker payudara merupakan penyebab kematian ke 2 setelah kanker rahim. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang tentang kejadian kanker payudara, pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 69% yaitu terdapat 142 kasus lama dan 99 kasus baru kanker payudara. Kemudian pada tahun 2016, angka kejadian kanker payudara di Kota Padang mengalami peningkatan lagi sebesar 73% yaitu menjadi 252 kasus lama dan 186 kasus baru kanker payudara. Penelitian ini untuk melihat karakteristik penyebab kanker payudara di RS. Tk III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2017. Jenis penelitian yang dilakukan penelitian deskriptif. Teknik sampel yang digunakan simple random sampling yaitu acak sederhana dengan teknik undian. Jenis data yang dipakai data sekunder dengan mengumpulkan data dari catatan rekam medik wanita yang dirawat dan terdiagnosa kanker payudara dengan menggunakan format pengumpulan data lembaran checklist. Analisis yang digunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan 80,4% wanita kanker payudara berusia ? 40 tahun, 4,3% wanita kanker payudara memiliki IMT ? 30, 39,1% wanita kanker payudara mengalami menarche pada usia ? 12 tahun, 23,9% wanita kanker payudara belum pernah hamil dan melahirkan, 26,1% wanita kanker payudara tidak menyusui bayinya, 47,8% wanita kanker payudara memiliki riwayat kontrasepsi hormonal yang lama pemakaiannya lebih dari 5 tahun dan 56,5 % wanita kanker payudara memiliki riwayat genetik kanker payudara. Kejadian kanker payudara dapat dideteksi lebih awal dengan melakukan periksa Payudara sendiri (SADARI) dan periksa payudara ke klinis (SADANIS) secara berkala pada wanita yang memiliki faktor risiko kanker payudara. Tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan upaya promotif tentang faktor risiko kanker payudara pada wanita. Kata Kunci: Kanker Payudara, IMT, Menyusui, Kontrasepsi Hormonal