Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH APLIKASI JAMUR PELAPUK PUTIH PADA BIOPULPING RAMI (Boehmeria nivea) TERHADAP KUALITAS PULP BELUM PUTIH (EFFECT OF WHITE ROT FUNGI APPLICATION IN BIOPULPING OF RAMIE (Boehmeria Nivea) ON THE QUALITY OF UNBLEACHED PULP) Chandra Apriana Purwita; Hendro Risdianto
JURNAL SELULOSA Vol 6, No 02 (2016): JURNAL SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.448 KB) | DOI: 10.25269/jsel.v6i02.95

Abstract

The research of white rot fungi application in biopulping ramie has been done to obtain the effective fungus. The study was conducted in 3 stages: biopulping, cooking, and manufacture of pulp handsheets. The biopulping of ramie was done by varying four species of fungi which were Phanerochaete chrysosporium, Marasmius sp., Trametes hirsuta, and Trametes versicolor, with temperature of ± 28°C for 7 days. The cooking was done on ramie from selected biopulping treatment and compared with untreated one. The experiments was carried out by soda cooking in a rotating digester at 12% active alkaline, ratio of the solid to liquid 1: 5, temperature of 165 °C, time of 3.5 hours. Next step was the manufacture of pulp handsheets. The observations were conducted on percent lignin removal, Kappa number, burst and tear index. The results showed that Marasmius sp. with the laccase activity of 0.1638 U/mL was the best with 40.4% of lignin removal degree. The ramie cooking process with Marasmius sp. treatment produced unbleached pulp with 7.2% lower Kappa number compared to the untreated one. The pulp that has been treated with Marasmius sp. produced better quality unbleached pulp with the physical properties of burst and tear index of 10.52 mNm2 /g and 1.24 kN/g, respectively. ABSTRAKPenelitian aplikasi jamur pelapuk putih pada biopulping rami telah dilakukan dengan tujuan mendapatkan jenis jamur yang efektif. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap : biopulping, pemasakan, dan pembuatan lembaran pulp. Biopulping rami dilakukan dengan variasi 4 spesies jamur, yaitu Phanerochaete chrysosporium, Marasmius sp., Trametes hirsuta, dan Trametes versicolor, pada kondisi suhu ±28 °C selama 7 hari. Pemasakan dilakukan terhadap rami dari perlakuan biopulping terpilih dan dibandingkan dengan rami tanpa perlakuan jamur. Percobaan pemasakan dilakukan dengan proses soda dalam digester berputar pada kondisi alkali aktif 12%, rasio padatan terhadap cairan pemasak 1:5, suhu 165°C, waktu 3,5 jam. Selanjutnya, dilakukan pembuatan lembaran pulp rami. Pengamatan dilakukan terhadap persentase penyisihan lignin, bilangan Kappa, indek sobek, dan indeks retak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Marasmius sp. dengan aktivitas lakase 0,1638 U/mL merupakan yang terbaik dengan derajat penyisihan lignin 40,4%. Proses pemasakan rami dengan perlakuan Marasmius sp. menghasilkan pulp belum putih dengan bilangan Kappa lebih rendah 7,2% dibandingkan tanpa perlakuan jamur. Kualitas pulp yang telah diberi perlakuan jamur Marasmius sp. menghasilkan pulp belum putih yang lebih baik, dengan sifat fisik indeks retak dan indeks sobek berturut-turut 10,52 mNm2 /g dan 1,24 kN/g.Kata kunci: rami, biopulping, penyisihan lignin, jamur pelapuk putih
KARAKTERISTIK PULP RAYON SULFIT ASAM DAN PREHIDROLISIS KRAFT KOMERSIAL BERDASARKAN SNI 938:2017 Chandra Apriana Purwita; Susi Sugesty; Hana Rachmanasari
JURNAL STANDARDISASI Vol 22, No 1 (2020)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v22i1.765

Abstract

Pulp rayon atau pulp larut (dissolving pulp) merupakan pulp dengan kandungan selulosa alfa tinggi dan kandungan komponen lain seperti lignin, abu, abu tak larut asam, kelarutan dalam alkali, dan ekstraktif rendah. Pulp rayon merupakan bahan baku untuk proses pembuatan serat rayon yang digunakan pada industri tekstil dan pakaian jadi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik pulp rayon sulfit asam dan prehidrolisis kraft komersial yang kemudian dibandingkan dengan persyaratan mutu SNI 938:2017 Pulp rayon. Pulp rayon komersial yang diperoleh dari industri pulp rayon dan industri rayon di dalam negeri maupun impor dianalisis sesuai dengan persyaratan mutu SNI 938:2017. Parameter analisisnya adalah kadar air (SNI 08-7070-2005); selulosa alfa (SNI 8400:2017 (T 203 cm-09, IDT)), kelarutan dalam alkali (SNI 692:2010), ekstraktif diklorometana (DCM) (SNI 8401:2017 (T 204 cm-07, IDT)), abu (SNI 0442:2009), abu tidak larut asam (SNI ISO 776:2010), Ca dan Fe (TAPPI T 266 om-18); viskositas (SNI 8402:2017 (T 230 om-13, IDT)); viskositas intrinsik (SNI 5351:2012); dan derajat cerah ISO (SNI 2470-1:2014). Analisis dilakukan dengan 3 ulangan dan hasil dinyatakan sebagai rata-rata. Berdasarkan percobaan, pulp rayon prehidrolisis kraft memiliki kandungan selulosa alfa yang lebih tinggi, S10 dan S18 yang lebih rendah, dan viskositas yang lebih rendah dibandingkan pulp rayon sulfit asam. Dari lima jenis pulp rayon komersial, hanya dua jenis pulp rayon komersial yang memenuhi persyaratan mutu SNI 938:2017. Kedua pulp rayon tersebut merupakan pulp rayon kayudaun proses prehidrolisis kraft.