Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

REVIEW ARTIKEL: PRONIOSOM SISTEM PENGHANTARAN OBAT TRANSDERMAL Hilda Damayanti; Zenith Putri Dewianti; Arini Aprilliani
Jurnal Farmagazine Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v6i2.138

Abstract

Sistem penghantaran obat transdermal proniosom dapat menjadi sistem penghantaran yang potensial yang dapat digunakan secara luas oleh beberapa zat aktif. Proniosom merupakan suatu vesikel yang dibuat dari surfaktan dalam bentuk serbuk kering ataupun liquid kristalin padat yang dapat menjerat senyawa obat yang polar maupun non polar. Keunggulan proniosom yaitu dapat mencegah ketidakstabilan fisik seperti sedimentasi, agitasi, fusi dan kebocoran, menghindari degradasi (hidrolisis dan oxidase) dan dapat meningkatkan kecepatan menembus barrier kulit. Metode pembuatan Pronisom bentuk liquid kristalindilakukan dengan metode co-aservatif dengan mencampurkan surfaktan, alkohol dan fase air. Review artikel ini menyajikan teknik preparasi proniosom beserta formula terbaik dari beberapa zat aktif diantaranya Ondansetron Hidroklorida, Simvastatin, Nisoldipine, Nipedipine, Levonorgestrel, Estradiol, Captoprildan Tenoxicam. Sistem pengantaran transdermal proniosom perlu terus di kembangkan sesuai dengan zat aktifnya. Sistem ini menjadi sebuah gerbang untuk penelitian di masa depan untuk pengobatan khususnya di Indonesia. Kata Kunci :Proniosom, Sistem Penghantaran Transdermal
REVIEW ARTIKEL: METODE KROMATOGRAFI CAIR PADA PEMISAHAN ENANSIOMER OFLOKSASIN Zenith Putri Dewianti; Arini Aprillian; Hilda Damayanti
Jurnal Farmagazine Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v6i2.133

Abstract

Hampir 56% dari obat-obatan yang dipasarkan dan digunakan adalah senyawa kiral, dan88% diantaranya masih merupakan suatu rasemat.Aktivitas anti-bakteri dari (S)-ofloksasin (levofloksasin) adalah 8-128 kali lebih tinggi dari (R)-ofloksasin, yang dapat berbahaya bagi fungsi hati dan ginjal jika diberikan dalam bentuk rasemat sehingga perlu untuk menetapkan metode yang tepat dalam mendapatkan enansiomer tunggal.Metode kromatografi cair dapat digunakan untuk memisahkan enansiomer baik secara tidak langsung dengan reagen derivatisasi kiral atau penambahan fase gerak kiral,maupun dengan fase diam kiral. Metode ini telah dikembangkan sejak lama sebagai pemisahan senyawa kiral fluorokuinolon menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda.Review artikel ini menyajikan perbandingan metode pemisahan enansiomer ofloksasin menggunakan kromatografi cairdiantaranya metode fase diam kiral dan fase gerak kiral dengan penambahan penukar ligan/siklodekstrin. Kata Kunci :Kromatografi Cair, Ofloksasin, Pemisahan Enansiomer
Review Artikel : Pengobatan Tradisional Dan Aktivitas Farmakologi Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Valeton & Zijp) Arini Aprilliani; Hilda Damayanti; Zenith Putri Dewianti
Jurnal Farmagazine Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v6i2.139

Abstract

Temu giring merupakan tumbuhan asli Indonesia yang banyak digunakan sebagai obat tradisional terutama sebagai perawatan kulit. Review artikel ini berfokus pada studi pengobatan tradisional dan farmakologi dari temu giring yang diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan dapat mendukung pengembangan obat tradisional kedepannya. Review artikel ini berdasarkan studi literature dari beberapa publikasi ilmiah pada jurnal nasional dan internasional. Hasil yang didapatkan dari beberapa studi menunjukan bahwa temu giring sering dimanfaatkan dalam penggunaan tradisional sebagai Obat batuk, disentri, demam, angin duduk, radang vagina, pelangsing, mengembalikan stamina, perawatan tubuh pasca melahirkan, anthelmentik dan perawatan kulit, dan juga memiliki aktivitas farmakologi sebagai Antidiabetes, antiaging, antibakteri, aktivitas sitotoksik, antiinflamasi dan antihiperlipidemia. Kata Kunci: Temu giring, Curcuma heyneana, obat tradisional, aktivitas farmakologi
Formulation and test of physical properties of eyeshadow cream with natural dyes of Kasumba turate flower extract (Carthamus tinctorius L.) Lallita; Mohammad Zaky; Hilda Damayanti
Farmasains : Jurnal Farmasi dan Ilmu Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/farmasains.v9i2.25047

Abstract

Safflower (Carthamus tinctorius L.) contains two natural pigments,, namely yellow carthamin and orange-red carthamin dye which are used as natural dyes. The research aimed to see whether safflower extract could be used as a natural coloring in eyeshadow cream and the physical properties of eyeshadow cream. The 70% ethanol extract of safflower was formulated into lip cream preparations, with varying concentrations of 0% (K-), 1% (F1), 2% (F2), and 3% (F3). Testing the physical properties of the preparation, namely the organoleptic test, homogeneity test, pH test, type of cream test, spread test, spreadability test, viscosity test, and hedonic test. The formulation of the lip cream of safflower extract showed a distinctive smell of orange essence, yellow to brownish yellow color, semi-solid form, homogeneous preparation until the 28th day, easy to apply, had a pH (4.5-7.0), type cream O/W, has a viscosity of 10,000-20,000 cPs and spreadability of 5-7 cm. This study concludes that Safflower extract can be used as a natural dye in Eyeshadow cream preparations and meets the requirements of good physical properties of Eyeshadow cream preparations.