Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FORMING OF DIASTEREOISOMER WITH L-ISOLEUCIN TO SEPARATE OFLOXACIN ENANTIOMER USING PREPARATIVE LIQUID CHROMATOGRAPHY Diana Hendrati; Husein H. Bahti; Uji Pratomo; Zenith Putri Dewianti
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.494 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n1.9169

Abstract

Ofloxacin is an antibiotic with a broad range of uses in human and veterinary medicine to prevent or treat bacterial infections which has an enantiomeric mixture structure of (-)-ofloxacin and (+)-ofloxacin. Enantiomers of drugs have different pharmacology and toxicology effects that need to be separated before it used to get the molecule target. Separation of enantiomers using chiral column is not quite economical separation, but the separation of enantiomers using a chiral column by converting the enantiomeric mixture into a diastereoisomeric form is the right solution. This study aims to separate mixture of ofloxacin enantiomers by forming diastereoisomeric with L-isoleusine and copper (II) into compound (-)-ofloxacin and (+)-ofloxacin and also to identify the optimum condition of separation using HPLC with preparative liquid chromatography column. Samples injected into the column and eluted by the mobile phase (consisting a mixture of water-methanol (88:12) and solution of L-isoleusine 4 mM and copper (II) sulfate 9 mM). Then the fractions were compared with the standard and the purity was tested by HPLC. This research resulted 47 fractions which four of early fractions have correspond with the standard of (-)-ofloxacin and 43 other factions do not. We obtained the resolution of this separtion about 0.98. The small resolution caused by complex formation is not perfect with the concentration of L-isoleucine and copper (II).
REVIEW ARTIKEL: PRONIOSOM SISTEM PENGHANTARAN OBAT TRANSDERMAL Hilda Damayanti; Zenith Putri Dewianti; Arini Aprilliani
Jurnal Farmagazine Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v6i2.138

Abstract

Sistem penghantaran obat transdermal proniosom dapat menjadi sistem penghantaran yang potensial yang dapat digunakan secara luas oleh beberapa zat aktif. Proniosom merupakan suatu vesikel yang dibuat dari surfaktan dalam bentuk serbuk kering ataupun liquid kristalin padat yang dapat menjerat senyawa obat yang polar maupun non polar. Keunggulan proniosom yaitu dapat mencegah ketidakstabilan fisik seperti sedimentasi, agitasi, fusi dan kebocoran, menghindari degradasi (hidrolisis dan oxidase) dan dapat meningkatkan kecepatan menembus barrier kulit. Metode pembuatan Pronisom bentuk liquid kristalindilakukan dengan metode co-aservatif dengan mencampurkan surfaktan, alkohol dan fase air. Review artikel ini menyajikan teknik preparasi proniosom beserta formula terbaik dari beberapa zat aktif diantaranya Ondansetron Hidroklorida, Simvastatin, Nisoldipine, Nipedipine, Levonorgestrel, Estradiol, Captoprildan Tenoxicam. Sistem pengantaran transdermal proniosom perlu terus di kembangkan sesuai dengan zat aktifnya. Sistem ini menjadi sebuah gerbang untuk penelitian di masa depan untuk pengobatan khususnya di Indonesia. Kata Kunci :Proniosom, Sistem Penghantaran Transdermal
REVIEW ARTIKEL: METODE KROMATOGRAFI CAIR PADA PEMISAHAN ENANSIOMER OFLOKSASIN Zenith Putri Dewianti; Arini Aprillian; Hilda Damayanti
Jurnal Farmagazine Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v6i2.133

Abstract

Hampir 56% dari obat-obatan yang dipasarkan dan digunakan adalah senyawa kiral, dan88% diantaranya masih merupakan suatu rasemat.Aktivitas anti-bakteri dari (S)-ofloksasin (levofloksasin) adalah 8-128 kali lebih tinggi dari (R)-ofloksasin, yang dapat berbahaya bagi fungsi hati dan ginjal jika diberikan dalam bentuk rasemat sehingga perlu untuk menetapkan metode yang tepat dalam mendapatkan enansiomer tunggal.Metode kromatografi cair dapat digunakan untuk memisahkan enansiomer baik secara tidak langsung dengan reagen derivatisasi kiral atau penambahan fase gerak kiral,maupun dengan fase diam kiral. Metode ini telah dikembangkan sejak lama sebagai pemisahan senyawa kiral fluorokuinolon menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda.Review artikel ini menyajikan perbandingan metode pemisahan enansiomer ofloksasin menggunakan kromatografi cairdiantaranya metode fase diam kiral dan fase gerak kiral dengan penambahan penukar ligan/siklodekstrin. Kata Kunci :Kromatografi Cair, Ofloksasin, Pemisahan Enansiomer
Review Artikel : Pengobatan Tradisional Dan Aktivitas Farmakologi Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Valeton & Zijp) Arini Aprilliani; Hilda Damayanti; Zenith Putri Dewianti
Jurnal Farmagazine Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v6i2.139

Abstract

Temu giring merupakan tumbuhan asli Indonesia yang banyak digunakan sebagai obat tradisional terutama sebagai perawatan kulit. Review artikel ini berfokus pada studi pengobatan tradisional dan farmakologi dari temu giring yang diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan dapat mendukung pengembangan obat tradisional kedepannya. Review artikel ini berdasarkan studi literature dari beberapa publikasi ilmiah pada jurnal nasional dan internasional. Hasil yang didapatkan dari beberapa studi menunjukan bahwa temu giring sering dimanfaatkan dalam penggunaan tradisional sebagai Obat batuk, disentri, demam, angin duduk, radang vagina, pelangsing, mengembalikan stamina, perawatan tubuh pasca melahirkan, anthelmentik dan perawatan kulit, dan juga memiliki aktivitas farmakologi sebagai Antidiabetes, antiaging, antibakteri, aktivitas sitotoksik, antiinflamasi dan antihiperlipidemia. Kata Kunci: Temu giring, Curcuma heyneana, obat tradisional, aktivitas farmakologi