Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Geological spatial plan toward groundwater resources in Kertek, Wonosobo Basin, Central Java, Indonesia Lutfian Rusdi Daryono; Melania Seta Dhesty Wijayaningsih; Agus Hendratno; Mochamad Nukman; Eddy Hartantyo; Satoru Kawasaki
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.784 KB) | DOI: 10.15243/jdmlm.2019.062.1595

Abstract

Human activity affects both natural resources and spatial land use, including its utilization as sand mining sites. Sand mines, as a pillar of building construction, have been over excavated in certain areas, which has impacted the environment. In this research, the purpose of this study was to determine a spatial allocation of the mining designation area that will not damage the groundwater flow. Therefore, it is imperative for understanding the depth of groundwater at the study site, understanding the direction of groundwater flow, and the impact of mining activities on groundwater based on the combination of geophysical and geological approaches to improve the current government policy. A geological-geophysics approach, vertical electrical sounding (VES), was followed at 12 different locations surrounding the Kertek District, which has a general geological formation of igneous volcanic rock sediment. The result of the geophysical measurements (possibilities) indicates the presence of shallow, medium, and deep groundwater aquifers, which tended to follow the slope direction to the south. This may be due to the unsaturated soil conditions as the geoelectrical measurements were taken at the beginning of the rainy season. Finally, the goals of this research were to integrate resources with spatial characteristics to allow proper resources management.
Vertical Electrical Sounding Analysis for Local Subsurface Water Bearing Identification Due to Isolated Hill. Case-study: Madurejo Village, Prambanan District, Yogyakarta Province, Indonesia Eddy Hartantyo
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 10, No 01 (2020): IJAP Volume 10 ISSUE 01 YEAR 2020
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.599 KB) | DOI: 10.13057/ijap.v10i01.31426

Abstract

In a subsurface aquifer, there is a ‘barrier like’ phenomenon that blocks the flow of water. It will create a subsurface water bearing/dam and potential source for water well drilling. The existence of clay-limestone in the isolated hill in Madurejo village, Prambanan district, Yogyakarta seems to act like a natural groundwater body which is interesting to be analyzed by means of vertical electrical sounding (VES). For this purpose, three VES points measured with 150 meters apart, creating a line from south to north. Maximum distance for AB is 200 meters. We found the shallow unconfined from surface to 4 m depth and confined aquifers from 6 m to 29 m. The geometry of the second aquifer in combination with the existence of isolated hill seems to have a water-bearing structure which is very potential for water resources.
Kualtias Air Tanah di Sepanjang Kali Gajah Wong Ditinjau dari Pola Sebaran Escherichia Coli (Studi Kasus Kecamatan Umbulharjo) (Halaman 8 s.d. 11) Ekrar Winata; Eddy Hartantyo
Jurnal Fisika Indonesia Vol 17, No 50 (2013)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.585 KB) | DOI: 10.22146/jfi.24415

Abstract

Saat ini, limbah cair dari kegiatan manusia pada umumnya langsung dibuang atau dialirkan ke sungai. Hal ini akan berdampak buruk kepada kualitas air sungai dan air sumur. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan parameter-parameter kualitas air, diantaranya adalah parameter fisik berupa suhu, parameter kimia berupa pH dan DO (Dissolved Oxigen), dan parameter biologi, yaitu bakteri E.coli pada beberapa sampel air sumur di sekitar aliran sungai Gajah Wong. Hasil analisis kehadiran golongan bakteri coli dilakukan melalui uji laboratorium di Laboratorium Hidrologi Fakultas Geografi UGM. Kandungan golongan bakteri coli di sepanjang Kali Gajah Wong sangat tinggi, sebanyak 46 % penyebaran E.coli berada diatas ambang batas yaitu 2400 mg/l pada titik 1, 6, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 40, 44, 45, 46, 48,49. Pola Sebaran E.coli semakin meningkat dari Kelurahan Bajiro sampai Kompleks Gembiraloka. Salah satu penyebabnya adalah arah aliran air Kali Gajah Wong dari utara ke selatan. Sehingga persebaran bakteri E.coli mengikuti arah aliran air. Persebaran bakteri E.coli pada lokasi penelitian dapat dilihat secara geografis denga menggunakan program Surfer.  
Simulasi Sebaran Porositas dan Permeabilitas Reservoir Jurassic Menggunakan Analisis Geostatistika di Lapangan “Iriyanti” Cekungan Bintuni Nur Wahyu Maulananingsih; Eddy Hartantyo; Ade Anggraini
Jurnal Fisika Indonesia Vol 19, No 57 (2015)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7206.671 KB) | DOI: 10.22146/jfi.27297

Abstract

Lapangan “Iriyanti” merupakan lapangan gas dengan produksi tertinggi di area lapangan gas “Tangguh”. Reservoir utama adalah batupasir dari Formasi Roabiba yang berumur Jurassic dan dikenal dengan reservoir Jurassic. Studi karakterisasi reservoir terhadap dua parameter petrofisika yakni porositas dan permeabilitas dilakukan untuk mengetahui rekomendasi zona prospek dalam pengembangan lapangan melalui 26+2 data log sumur karena rendahnya kualitas data seismik. Namun, data log sumur memiliki resolusi lateral yang kurang baik sehingga digunakan analisis geostatistika untuk memodelkan sebaran kedua parameter tersebut.Geostatistika merupakan studi fenomena alam dalam dimensi spasial dengan menggunakan prinsip statistika melalui variogram, kriging, dan simulasi stokastik. Pemodelan dilakukan menggunakan Simulasi Gaussian Sekuensial dengan mengkondisikan data ke dalam distribusi normal atau distribusi Gaussian. Realisasi dilakukan sebanyak 75 kali untuk mengetahui konsistensi model yang dibuat.Realisasi terbaik hasil dari simulasi dipilih berdasarkan tampilan model secara kualitatif dan tingkat kedekatan parameter statistik serta rendahnya tingkat eror pada model terhadap data aktual dengan nilai ambang 5%.Nilai porositas rata- rata yang didapatkan adalah 12,43% dan permeabilitas rata- rata 190,12 mD. Berdasarkan model sebaran parameter petrofisika reservoir serta analisis data sumur terhadap kandungan gas, didapatkan rekomendasi zona prospek yakni pada area barat daya lapangan “Iriyanti”.kata kunci: reservoir Jurassic; porositas; permeabilitas; geostatistika; kriging
Kajian Inversi Tomografi Seismik Refraksi Menggunakan Kode PROFIT Diva Alfiansyah; Eddy Hartantyo
Jurnal Fisika Indonesia Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1933.223 KB) | DOI: 10.22146/jfi.46842

Abstract

Metode seismik refraksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan dalam kajian geofisika dekat permukaan. Metode ini masih memiliki ambiguitas dalam penggambaran model kecepatan bawah permukaan, terutama untuk model geologi yang kompleks dan kasus low velocity layer. Pemodelan dengan inversi tomografi pada metode seismik refraksi dapat digunakan sebagai solusi. PROFIT (Profile Forward and Inverse Tomographic modeling) telah dikembangkan dengan kombinasi inversi dan forward modelling tomografi 2D yang dapat diaplikasikan pada data seismik aktif di laut dan di darat dengan kondisi geologis yang kompleks. Pada penelitian ini, kode PROFIT digunakan untuk pemodelan maju (forward modelling) dan pemodelan balik data sintetik dengan fitur low velocity layer, yaitu model goa dan model intrusi. Posisi goa sintetik dapat direkonstruksi cukup baik yaitu pada jarak 160 m hingga 270 m dari bagian awal lintasan dan elevasi 80 m hingga 30 m, namun nilai kecepatan yang dihasilkan berbeda dengan model sintetiknya, yaitu 1,2 km/s sampai  1,6 km/s. Pada model intrusi, tubuh intrusi batuan tipe dyke dapat direkonstruksi cukup baik yaitu pada jarak 250 m hingga 500 m dari bagian awal lintasan dengan elevasi 170 m serta memiliki kecepatan yang sama dengan model sintetik yaitu 4 km/s. Setengah tubuh intrusi tipe sill dapat direkonstruksi pada posisi yang cukup tepat yaitu pada jarak 1100 m sampai 1350 m dengan elevasi 90 m dan kecepatan yang tepat yaitu 4 km/s. Hasil inversi tomografi menggunakan PROFIT sangat dipengaruhi oleh rentang kecepatan model awal dan nilai SM (Smoothing Matrix) dan AM (Amplitude Matrix).
Pemasangan Sistem Telemetri Untuk Pemantauan Aktivitas Gunungapi (Studi Kasus Pemantauan Suhu G. Kelud, Jawa Timur) Imam Suyanto; Wahyudi Wahyudi; Eddy Hartantyo
Jurnal Fisika Indonesia Vol 24, No 2 (2020)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfi.v24i2.53900

Abstract

Seringkali pemantauan gunungapi yang dilakukan secara langsung sangat berbahaya, terutama pada saat ada kenaikan aktivitas. Untuk itu diperlukan upaya agar pemantauan gunungapi dapat dilakukan dari jarak yang aman. Untuk maksud tersebut telah dibuat rancang bangun sistem telemetri, yang untuk langkah pertama digunakan untuk memantau perubahan suhu kawah Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur. Sistem telemetri yang telah terpasang diharapkan dapat digunakan dalam jangka waktu lama, minimal dalam 1 tahun mendatang akan terus dievaluasi. Pemantauan bisa dilakukan 24 jam sehingga jika terjadi keadaan kritis dapat segera diketahui.Penelitian dimulai dengan merancang sistem telemetri yang praktis, berbiaya rendah, dan mudah dalam perawatannya. LoRaWAN (Long Range Wide Area Network) dipilih karena dapat mendukung tujuan tersebut. Parameter suhu dipilih untuk diamati karena tidak memerlukan pencacahan tinggi dan dapat mencerminkan adanya dinamika dari Gunung Kelud.
The Effect of Weathered Layer Thickness and Slope on Potential Areas of Landslides in Gerbosari Village, Samigaluh District, Kulonprogo Regency, Indonesia Novia Nurul Khayati; Sudarmaji; Eddy Hartantyo
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 7 No. 3 (2022): JGEET Vol 07 No 03 : September (2022)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2022.7.3.9161

Abstract

Gerbosari Village has a history of landslides with intensity and risk of 56 occurrences over 5 years. Gerbosari Village, Samigaluh District, Kulonprogo Regency is located at geographic coordinates 7◦ 38 '45.33 "- 7◦ 41' 35.24" LS and 100◦ 9 '20.80 "- 110◦ 11' 16.52" BT with topographic conditions at an altitude around 500 - 1000 mdpl. This study aims to determine the subsurface structure of landslide-prone areas in the form of weathered layer thickness and the effect of slope in landslide-prone areas so that it can be used in making micro zonation maps of landslide-prone areas. This study uses 43 microtremor data with a distance between points of 650 m. The microtremor signal was analysed using the horizontal to vertical spectrum ratio ( HVSR) method. From the measurement results, it is obtained that the value of the dominant frequency ranges from 1 - 22 Hz, the value of the amplification factor is obtained in the range of 1 - 10.5, the value of the peak ground acceleration ranges from 60 - 300 cm/s2, the thickness of the weathered layer is obtained in the range of 12 - 22 meters. Based on the results of the slope analysis, the study area is on a slope classified as a bit steep - very steep.
Kajian Nilai Percepatan Puncak di Daerah Kulon Progo Utara, Yogyakarta, Indonesia, Berbasis Peta Gempa Nasional 2017 dan Pengukuran Mikrotremor Eddy Hartantyo; Novia Nurul Khayati; Rusnianti Nur; Skolastika Novita
POSITRON Vol 10, No 2 (2020): Vol. 10 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1959.701 KB) | DOI: 10.26418/positron.v10i2.43310

Abstract

Daerah Kulon Progo bagian utara memiliki morfologi perbukitan batuan lapuk dengan banyak kejadian longsor. Terdapat 16 titik wisata di daerah ini, sehingga sangat penting untuk dilakukan kajian resiko bencana longsor. Salah satu data cukup penting dalam perhitungan empiris adalah kajian nilai peak ground acceleration (PGA)/nilai percepatan puncak lokal di permukaan. PGA dihitung menggunakan kombinasi pengukuran mikroseismik dan peta PGA di batuan dasar untuk berbagai skenario deterministik maupun probabilistik. Sebanyak 78 data mikroseismik yang tersebar dengan pusat Desa Gerbosari dan sekitarnya diukur menggunakan Lennartz 1 Hz dengan sampling perekaman 100 Hz selama masing-masing 40-45 menit. Data diproses menggunakan  modul horizontal to vertical spectral ratio (HVSR) di Geopsy. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 55% data merupakan clearpeak, 23% clearpeak dengan noise rendah, dan 10% noise sedang. Amplitudo amplifikasi diperoleh hingga 5 kali, terutama di sisi tenggara dan barat Desa Gerbosari. Pada daerah dengan amplifikasi tinggi tersebut diperoleh nilai PGA untuk skenario P01, P07 dan P10 masing-masing sebesar 0,8 g, 3,8 g dan minimal 5 g. Daerah dengan nilai PGA dan amplifikasi tinggi bersesuaian dengan  lokasi-lokasi yang dilaporkan terjadi longsor yang dipicu oleh jenuhnya air, kemiringan lereng, dan amplifikasi goncangan, terutama yang berdekatan dengan jalan raya.
Penentuan Area Potensi Tanah Longsor Berdasarkan Analisis Mikrotremor Di Dusun Jeruk Dan Sekitarnya Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Nur, Rusnianti; Hartantyo, Eddy
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1944.584 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i2.46833

Abstract

Dusun Jeruk adalah salah satu daerah dengan tingkat kerawanan longsor yang tinggi. Hal ini disebabkan daerah tersebut memiliki kondisi topografi curam, tanah beragam dan curah hujan yang tinggi. Terdapat 125 kepala keluarga, 133 bangunan berupa 128 rumah penduduk, 2 masjid, 1 gereja dan 2 sekolah dasar yang dapat berdampak, sehingga pentingnya dilakukan kajian ini. total 31 data mikrotremor tersebar di daerah Dusun Jeruk dan sekitarnya. Pengukuran menggunakan seismometer tipe lennertz le-3d/20s selama 45 menit dengan frekuensi sampling 100 Hz. Data mikrotremor diolah menggunakan software geopsy dengan metode Horizontal to Vertical Spatial Ratio (HVSR) dan pembobotan pada setiap parameter dengan metode statistik Analytical Hierarchy Process(AHP) dalam area potensi longsor. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persebaran nilai frekuensi dominan (fo) sebesar 3,3 Hz-18,05 Hz, amplifikasi (Ao) berkisar antara 1,2-7,06, indeks kerentanan seismik (Kg) antara 0,12-7, 67 , ketebalan lapisan sedimen (h) berkisar antara 7,67-69,42 meter, GSS berkisar antara 1,2x10^-5-6,8x10^-4 dan nilai PGA berkisar antara 93,20-215,95 gal. Berdasarkan perhitungan pembobotan dengan metode statistik AHP, daerah yang memiliki potensi longsor tertinggi adalah Dusun Jeruk, Dusun Ngelebengan, Dusun Kalipak, Dusun Kemiriombo dan Dusun Manggis, sedangkan daerah yang tidak memiliki potensi longsor tinggi adalah Dusun Srimulyo dan Dusun Pelet.
Kajian Numerik Kesalahan Hasil Pengukuran Geolistrik 2D Terhadap Target Model 3D: Studi Kasus Pengukuran di Dekat Gedung Berpondasi Beton Hartantyo, Eddy
POSITRON Vol 13, No 2 (2023): Vol. 13 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v13i2.59023

Abstract

Survei geolistrik 2D dikaji berdasarkan asumsi bahwa model geolistrik bawah permukaan yang dihadapi adalah model 2D, dimana tidak terdapat variasi nilai resistivitas pada horisontal arah tegak lurus lintasan. Namun, pada beberapa kondisi, asumsi ini memberikan kesalahan ketika model yang dihadapi ternyata adalah model 3D. Pada paper ini dituliskan kajian komputasi terhadap pengaruh keberadaan pondasi bangunan terhadap lintasan-lintasan geolistrik di sampingnya. Model berukuran  node dengan spasi horisontal 0,5 m, tersusun oleh 4 lapisan akuifer normal yang mendatar. Digunakan 21 node tambahan untuk syarat batas Neuwmann di sisi-sisi model selain permukaan. Pada 5 node di sisi utara diberikan model blok pondasi sebuah bangunan. Perhitungan dilakukan menggunakan penyelesaian beda hingga Res3Dmod pada 21 lintasan untuk 4 konfigurasi: Schlumberger, Wenner, Dipole-dipole dan Pole-pole. Hasil kajian menunjukkan bahwa; pada kajian nilai selisih resistivitas semu pada area pondasi, konfigurasi Dipole-dipole memberikan respon yang paling tinggi terhadap kesalahan tersebut hingga pada jarak 11 m untuk selisih resistivitas semu  <3 , sedangkan ketiga konfigurasi yang lain berada pada jarak 8 m. Nilai eror secara keseluruhan kurang dari 1%: Wenner dan Pole-pole sejauh 10 m dari pondasi, Schlumberger sejauh 11 m dari pondasi, dan Dipole-dipole sejauh 13 m dari pondasi. Konfigurasi Wenner memberikan respon yang paling baik dan konfigurasi Wenner juga merupakan konfigurasi yang direkomendasikan untuk menghindari kesalahan pengukuran 2D akibat keberadaan model 3D di bawahnya.