Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFISIENSI UNIT-UNIT KEGIATAN EKONOMI INDUSTRI GULA YANG MENGGUNAKAN PROSES KARBONATASI DI INDONESIA VICTOR SIAGIAN
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 4, No. 3 November2004
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.553 KB)

Abstract

Highly government intervention caused crucial Indonesian sugar market structure.This condition stimulated low productivity, high cost economy, increasing in sugar price andimported sugar. Increased sugar import either legal or illegal must be concerned becauseinternational sugar market is thin market and also sugar industry is capital intensive, moreover in the beginning of trade liberalization. One of the methods for eliminating importedsugar namely to identified sugar industry efficiency especially carbonatization sugar industryusing Data Envelopment Analysis (DEA).DEA calculates relative efficiency to peer unit namely sugar factories in which havehighly efficiency score. There are three sugar factories, using carbonatization process, havelowly efficiency score and need input multiplier or reallocation in using input from peer unit.
ANALISA SUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI FILIPINA PERIODE 1994-2003 VICTOR SIAGIAN
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 5, No. 2 Juli 2005
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.74 KB)

Abstract

Economic crisis hit South East Asia countries after depreciation ofThailand’s currency toward US dollar. The indicator of economic crisis reflectedby decreasing of economic growth. This research describes empirical phenomenonof economic growth in Philippine, using analysis method, dynamic model “ErrorCorrection Model” (ECM).In the short run, significant contributions toward economic growth inPhilippine, caused by foreign investment and domestic debt. In the long run,positive and significant contribution toward economic growth caused by export,import, domestic investment, saving and government expenditure, macroeconomicvariables. Positive but not significant contribution caused by foreign investment.Foreign and domestic debt caused negative and not significant toward economicgrowth. This research can be used as one of references for improving economicgrowth of Indonesia.
DETERMINAN INDEKS SEKTOR PERTAMBANGAN DI BEI PERIODE 2012 – 2017 Ardy Fardiansyah; Victor Siagian; Pardomuan Sihombing
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari inflasi, BI rate, nilai tukar, harga batubara, harga emas, harga nikel, harga minyak dunia  terhadap indeks sektor pertambangan. Penelitian menggunakan data sekunder pada periode  Januari 2012 hingga Desember 2017 dengan pendekatan metode Vector Error Correction Model (VECM) karena terdapat kointegrasi antar variabel, ditunjukkan oleh Trace Statistic dan Max-Eigenvalue Statistic yang lebih besar dari nilai Critical Value.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa guncangan variabel inflasi, harga emas, nikel dan harga minyak dunia memberikan respon yang positif terhadap indeks sektor pertambangan sedangkan variabel BI rate, kurs dolar AS dan harga batubara memberikan respon yang negatif terhadap indeks sektor pertambangan. Implikasi kebijakan yang berguna bagi investor yaitu dengan melihat kinerja laporan keuangan emiten pertambangan karena dalam penelitian ini menunjukkan bahwa emiten pertambangan itu sendiri yang memiliki pengaruh besar terhadap indeks sektor pertambangan dan variabel yang paling berpengaruh yaitu harga emas, maka investor dapat mengalihkan portofolio ke sektor pertambangan.
ANALISIS HASIL PENILAIAN KINERJA BELANJA TERHADAP REALISASI ANGGARAN PADA UNIT KERJA DI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN ANGGARAN 2015 S/D 2017 Gayuh Setyo Laras; Victor Siagian; Eleonora Sofilda
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil penilaian kinerja belanja terhadap realisasi anggaran yang terdapat pada Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari nara sumber ahli di bidang pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dengan periode penelitian dari tahun 2015 sampai dengan 2017. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data dengan menggunakan system Forum Group Disscussion (FGD) yang dilakukan secara terpisah kepada para pejabat pengelola keuangan. Pengujian dan pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan alat berupa software Expert Choice guna pengambilan keputusan prioritas. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menghasilkan penilaian kinerja yang maksimal, pejabat pengelola keuangan di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo setuju untuk mengutamakan capaian keluaran pada instansi mereka yang turut didukung oleh adanya SDM yang berkompeten dalam bidang keuangan, hal ini didukung dengan hasil olahan analisis, sebanyak 35% pejabat pengelola keuangan setuju atas sub kriteria capaian keluaran dan sebanyak 33% setuju atas sub kriteria SDM yang berkompeten. Oleh karena itu, para pimpinan diharapkan untuk lebih cepat dalam menjalankan seluruh kegiatan agar tidak terkena dampak atas pemotongan anggaran yang dapat menganggu penyerapan anggaran secara institusi dan makro.