Kurniawan Hari Siswoko
Universitas Tarumanagara

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Strategi Komunikasi Penggiat Batik Dalam Membangun Kecintaan Masyarakat Terhadap Batik Tradisional Jovita Jovita; Eko Harry Susanto; Kurniawan Hari Siswoko
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2018

Abstract

Industri batik tradisional Indonesia tengah menghadapi permasalahan pelik yang cukup mempengaruhi eksistensi batik di mata masyarakat. Hal ini mendorong para penggiat batik untuk terus mengupayakan berbagai cara mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini membahas strategi komunikasi yang dilakukan para penggiat batik dalam membangun kecintaan masyarakat terhadap batik tradisional. Peneliti menggunakan konsep komunikasi persuasif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara tidak terstruktur, studi kepustakaan, penelusuran data online dan observasi. Subjek penelitian adalah Yayasan Batik Indonesia dan Museum Tekstil. Informan kunci mewakili penggiat batik yakni Prof. Rahardi Ramelan, Tumbu Rahardi Ramelan, Ir. Doddy Soepardi H.A.R, Mayasari Sekarlaranti, Lila Cokronagoro, Sari Permana, Muh. Zaenudin. AMD.Sn, S.Hut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk membangun kecintaan masyarakat terhadap batik tradisional, Yayasan Batik Indonesia dan Museum Tekstil melakukan berbagai upaya komunikasi persuasif yang diwujudkan dalam bentuk sosialisasi sebagai strategi komunikasi penggiat batik. 
Pergeseran Opini Pengguna Twitter terhadap Public Figure (Studi Tentang Followers Mario Teguh) Patricia Oktaviane; Eko Harry Susanto; Kurniawan Hari Siswoko
Koneksi Vol 1, No 1 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i1.1372

Abstract

Penulis membahas mengenai perubahan opini yang terjadi pada followers motivator Mario Teguh. Perubahan opini ini dlihat melalui akun Twitter Mario Teguh dimana penulis melihat bagaimana tanggapan yang diberikan oleh pengguna Twitter kepada Mario Teguh. Tanggapan pengguna Twitter dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: sebelum terjadinya isu, ketika terjadinya isu dan setelah terjadinya isu. Dari 3 bagian tanggapan tersebut akan dilihat bagaimanakah opini yang diberikan oleh pengguna Twitter terhadap tweet yang disampaikan Mario Teguh. Penulis meneliti hal tersebut dengan menggunakan analisis isi. Tanggapan-tanggapan yang diterima oleh Mario Teguh akan dibagi menjadi pro, kontra atau netral dan hal inilah yang akan menentukan pergeseran opini yang terjadi. Dalam penelitian ini penulis menyarankan agar pengguna Twitter dapat lebih seletif memilih panutan di media sosial dan dapat lebih berhati-hati dalam pemilihan kata yang akan digunakan dalam media sosial.
Analisis Framing Pemberitaan Penggerebekan Pesta Gay di Kelapa Gading Pada Media Online Republika.co.id dan Tempo.co Selly Juniarti Salim; Eko Harry Susanto; Kurniawan Hari Siswoko
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2040

Abstract

Penggerebekan pesta seks gay di Kelapa Gading pada Mei 2017 sempat menjadi salah satu perbincangan yang menimbulkan pro dan kontra oleh khalayak. Timbulnya ragam opini tersebut tak lepas dari peran media massa dalam mengkonstruksi suatu peristiwa. Konstruksi berita yang dilakukan terhadap suatu peristiwa seringkali mengantarkan pada ketidakberimbangan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh media online Republika.co.id dan Tempo.co terkait penggerebekan pesta gay tersebut. Teori yang digunakan adalah teori framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang dianalisis adalah sepuluh teks berita, yakni lima berita Republika.co.id dan lima berita Tempo.co serta hasil wawancara dengan tiga narasumber yaitu dua perwakilan dari kedua media bersangkutan dan satu anggota dari Dewan Pers. Hasil penelitian ini menyimpulkan adanya ketidakberimbangan oleh Republika.co.id yang menonjolkan sisi kontra LGBT. Sedangkan Tempo.co lebih menunjukkan sikap netral dan membuka ruang antara pro dan kontra dalam memberitakan penggerebekan pesta gay di Kelapa Gading.
Jurnalisme Damai Pemberitaan Tragedi Bom Surabaya Mei 2018 (Analisis Wacana Media Siber Kompas.com, Okezone.com, Liputan6.com) Sherin Vania Angjaya; Eko Harry Susanto; Kurniawan Hari Siswoko
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3937

Abstract

Keberagaman sangat erat dengan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai budaya, latar belakang, etnis, dan agama yang disebut dengan multicultural. Hal tersebut membuat masyarakat belajar untuk hidup harmonis dengan sesama, namun adanya perbedaan tetap berpotensi memicu konflik bahkan perpecahan. Ditambah dengan kemajuan teknologi dan informasi yang terjadi terutama pada media komunikasi dan informasi media siber berita dalam memberitakan suatu peristiwa berkaitan dengan keberagaman. Media siber berita pada prinsipnya memberikan informasi yang penting diketahui kepada masyarakat berdasarkan fakta dan independen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun pemberitaan media siber juga dibuat oleh jurnalis yang memiliki perspektif dan interpretasinya sendiri serta dipengaruhi juga oleh latar belakangnya dan bahkan adanya kepentingan media itu sendiri yang seharusnya tidak boleh diterapkan sehingga objektifitas dan independen media mulai bergeser. Dalam penelitian ini, peneliti membahas penerapan jurnalisme damai pada media siber Kompas.com, Liputan6.com, Okezone.com mengenai pemberitaan tragedi Bom Surabaya Mei 2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis wacana, serta untuk menguatkan validitas data yang telah diamati, peneliti juga melakukan wawancara terarah, peneliti menemukan bahwa pemberitaan tiga media siber tersebut bersifat faktual dan hati-hati terutama pada berita terkait isu keberagaman seperti penerapan jurnalisme damai pada media siber tersebut.
Analisis Framing Pemberitaan Hary Tanoesoedibjo di Liputan6.com dan Okezone pada Juli 2017 Novietasari Fransisca; Eko Harry Susanto; Kurniawan Hari Siswoko
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2033

Abstract

Media online memiliki banyak kelebihan dalam menyampaikan suatu berita, salah satunya adalah kecepatan berita yang jauh melampaui media konvensional seperti surat kabar. Pemberitaan di media online dipengaruhi oleh ideologi dan ekonomi politik media yang terlihat dari framing berita yang dilakukan oleh media. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh media dalam menyampaikan sebuah peristiwa. Selain itu penelitian ini juga ingin mendapatkan gambaran sejauh mana pengaruh ideologi dan ekonomi politik media terhadap upaya untuk mendekati objektivitas dan posisi netral dalam pemberitaan. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis-kritis dengan metode kualitatif. Analisis framing dilakukan dengan model Pan dan Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing yang dilakukan oleh Okezone.com terhadap pemberitaan status tersangka Hary Tanoe dalam kasus SMS bernada ancaman sangat berpihak pada kepentingan Hary Tanoe, sementara framing yang dilakukan oleh Liputan6.com menunjukkan adanya usaha untuk melakukan cover both sides dan pendekatan pada objektivitas media.
Tekanan Global Dalam Penundaan Eksekusi Terpidana Mati Di Indonesia Kurniawan Hari Siswoko
Jurnal Komunikasi Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v8i2.66

Abstract

Abstract:Indonesian authorities decided on July 29, 2016 executing four drug convicts and spared the lives of 10 others that were on a death row. While the decision was the sovereign authority of the Indonesian government, it was undeniable that the decision was the result of an international pressure, particularly from the government of Pakistan which used diplomatic means to influence the Indonesian government. Previously, the Indonesian authorities was so determined to bring the 14 drug convicts, including one Pakistani, before the firing squad. The public was almost certain that all 14 drug convicts would be executed at dawn on July 29. It turned out that only four of them were killed, leaving 10 others, including Pakistani Zulfiqar Ali, spared. This writing observes the diplomatic moves as a form of global communication by the Pakistani government as reported in the media.Abstrak:Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan eksekusi mati terhadap 4 terpidana narkoba pada tanggal 29 Juli, 2016 dan menunda eksekusi atas 10 terpidana lainnya. Keputusan tersebut tentunya merupakan kedaulatan pemerintah Indonesia. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri keputusan tersebut adalah hasil dari tekanan internasional, khususnya dari pemerintah Pakistan melalui perangkat diplomatik. Sebelumnya, pemerintah Indonesia amat yakin dengan keputusannya untuk melakukan eksekusi terhadap 14 terpidana narkoba, termasuk seorang warga negara Pakistan. Publik pun dibuat yakin bahwa seluruh 14 terpidana itu akan dieksekusi pada dini hari tanggal 29 Juli, 2016. Namun, pada akhirnya hanya 4 terpidana narkoba yang diseksekusi. Tulisan ini mengamati langkah-langkah diplomasi, sebagai bentuk Komunikasi Global, yang dilakukan pemerintah Pakistan sebagaimana dilaporkan dalam pemberitaan media.