Hartono
Universitas Negeri Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dinamika perkembangan Upacara Siraman Gong Kyai Pradah sebagai kearifan lokal di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar abad XVII-XX Masehi Hartono Hartono
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.997 KB) | DOI: 10.17977/um081v2i12022p29-42

Abstract

This article aims to examine the history and origins, the process of implementation and the symbolic meaning contained in the Siraman Gong Kyai Pradah Ceremony. The method used in the preparation of this article is the literature review method. The sources used are books, articles, journals, theses, and other relevant sources. The Gong Kyai Pradah ceremony is a tradition and local wisdom that is owned by the people of Sutojayan District, Blitar Regency. This tradition is held routinely from generation to generation, on every 12th of Rabiul Awal and 1st Shawwal of the hijriyah calendar which is in Alun-Alun Kawedanan Lodoyo. This ceremony is intended as an expression of gratitude to Allah SWT and respect for the Prophet Muhammad. Besides that, it is also a means of praying and conveying hope regarding safety, welfare, security, health and harmony. This tradition has become a tourism potential and a magnet that can attract tourists. The Gong Kyai Pradah ceremony is transformed into an identity attached to Sutojayan District and Blitar Regency. In the future, this ceremony must be continuously carried out and preserved not eroded by the times. Apart from that, with preservation, future generations will also be able to witness a tradition and local wisdom that is inherent and ingrained in existence and is carried out. Artikel ini memiliki tujuan untuk mengkaji sejarah dan asal usul, proses pelaksanaan dan makna simbolik yang ada dalam Upacara Siraman Gong Kyai Pradah. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah metode kajian pustaka. Sumber yang digunakan adalah buku-buku, artikel, jurnal, skripsi, dan sumber lain yang relevan. Upacara Gong Kyai Pradah merupakan sebuah tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Tradisi ini digelar secara rutin secara turun-temurun, pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dan 1 Syawal penanggalan hijriyah yang dipusatkan di Alun-Alun Kawedanan Lodoyo. Upacara ini ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga menjadi sarana untuk berdoa dan menyampaikan harapan mengenai keselamatan, kesejahteraan, keamanan, kesehatan, dan kerukunan. Tradisi ini menjadi sebuah potensi wisata dan magnet yang mampu menarik wisatawan. Upacara siraman Gong Kyai Pradah ini bertransformasi menjadi identitas yang melekat pada Kecamatan Sutojayan dan Kabupaten Blitar. Di masa yang akan datang, upacara ini harus terus dilaksanakan dan dijaga kelestariannya agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Selain itu dengan adanya pelestarian, generasi penerus di masa depan juga dapat menyaksikan sebuah tradisi dan kearifan lokal yang sudah melekat dan mendarah daging ini tetap ada dan dilaksanakan. 
DIPLOMASI ACEH DAN TURKI UTSMANI: KERJA SAMA DAKWAH ISLAM DALAM BINGKAI PERDAGANGAN ABAD XVI-XIX MASEHI Hartono Hartono
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 19, No 2 (2022): Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i2.19253

Abstract

ABSTRAKAceh and Turkey are kingdoms that have carried out diplomacy for a long time. The diplomacy is a collaborative effort between the two kingdoms. Diplomacy is built in harmony, which is proven by helping each other like brothers. In this established diplomacy, it focuses on the political, religious and economic fields. This article aims to examine the diplomacy carried out by Aceh and Turkey, especially in preaching Islam in the Malay region and in the trade sector. This article uses a literature review research method, by examining existing sources. The result of this study is that the diplomacy carried out by Aceh and Turkey is very important in efforts to preach Islam and trade safety. With this diplomacy, Islam can spread throughout the Kingdom of Aceh and can be accepted by the wider community.Kata Kunci : Aceh, Diplomasi, Dakwah Islam, Turki. ABSTRAK Aceh dan Turki merupakan kerajaan yang telah melakukan diplomasi dalam jangka waktu yang lama. Diplomasi tersebut merupakan upaya kerja sama di antara kedua kerajaan. Diplomasi dibangun dengan harmonis, yang dibuktikan dengan saling membantu di antara keduanya. Dalam diplomasi yang terjalin ini fokus pada bidang politik, keagamaan dan ekonomi. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji tentang diplomasi yang dilakukan oleh Aceh dan Turki khusunya dalam mendakwahkan agama Islam di wilayah Melayu dan dalam bidang perdagangan. Artikel ini menggunakan metode penelitian kajian pustaka, dengan mengkaji sumber-sumber yang telah ada. Hasil dari kajian ini yakni diplomasi yang dilakukan oleh Aceh dan Turki sangat penting dalam upaya dakwah Islam dan keselamatan perdagangan. Kata Kunci: Aceh, Diplomasi, Dakwah Islam, Turki .