Kun Fayakun
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Survey Keberadaan TV Muhammadiyah (TV-Mu) di Tingkat Ranting Warga Muhammadiyah Kun Fayakun; Fajar Mujaddid; Harry Ramza
Fikiran Masyarakat Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Penerbit Kemala Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.663 KB)

Abstract

Televisi merupakan media informasi yang effektif untuk memberikan informasi secara audio dan visual. Dalam perkembangnya siaran – siaran program televisi, wawancara langsung, film (dokumenter, hiburan), realita, SINETRON (sinema elektronik), iklan serta acara atau program siaran keagamaan. Program siaran keagamaan telah ada sejak adanya siaran TVRI sebagai stasiun pemancar TV pemerintah serta diikuti oleh TV – TV swasta lainnya namun waktu penayangannya relatif singkat atau cepat. Sehingga dirasakan perlunya televisi yang menyiarkan program – program bernuansa keagamaan dan Islami. Salah satu pemancar televisi keagamaan yaitu TV-Mu (TV Muhammadiyah) yang didirikan oleh PP Muhammadiyah. Stasiun pemancar TV-Mu bertujuan sebagai media dakwah dengan menyiarkan program – program pengetahuan agama dan kemuhammadiyahan serta seluruh kegiatan – kegiatan yang ada diperserikatan Muhammadiyah. Berdasarkan tujuan dakwah tersebut perlu untuk melakukan pengukuran pendapat TV-Mu pada tiga kawasan yaitu: Ranting Tanjung Barat – Cabang Pasar Minggu; Ranting Ciganjur – Cabang Cipedak dan Cabang Kebayoran Baru serta untuk mengetahui apakah warga Muhammadiyah sudah mengetahui keberadaan TV Muhammadiyah dan mengetahui isi siaran – siaran program dari TV MU, serta dirasakan manfaatnya bagi ranting – ranting Muhammadiyah. Ini juga merupakan penilaian kualitatif dan umpan-balik dari warga Muhammadiyah (khususnya tingkat ranting) untuk TV MU yang dibawah langsung PP Muhammadiyah.
Perancangan Jaringan Akses Fiber To The Home (FTTH) Menggunakan Teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON): Studi Kasus Perumahan Graha Permai Ciputat Fahmi Pahlawan; Dwi Astuti Cahyasiwi; Kun Fayakun
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.575 KB)

Abstract

Pada makalah ini penulis merancang jaringan FTTH menggunakan teknologi GPON di Perumahan Graha Permai Ciputat, dimana lokasi tersebut dipilih karena adanya kebutuhan untuk melakukan modernisasi jaringan. Metode yang digunakan pada perancangan ini dengan survey lapangan dan pengambilan data pada provider yang bersangkutan, dan menggunakan software bantu berupa google earth, AutoCAD, dan optisystem. Hasil dari penelitian tugas akhir ini berdasarkan perhitungan manual didapatkan Power Link Budget sebesar –24,8342 dBm di downstream dan –25,2854 dBm di upstream, sedangkan pada simulasi sebesar –18,864 dBm di downstream dan –19,316 dBm di upstream. Parameter Rise Time Budget hanya didapatkan dari perhitungan manual sebesar 0,25102 ns di downstream dan upstream. Sedangkan dari hasil simulasi nilai Bit Error Rate yang diperoleh adalah 1,25847 x 10-67 pada downstream dan 1,07355 x 10-111 pada upstream. Dari perhitungan manual dan simulasi dapat disimpulkan bahwa perancangan jaringan FTTH tersebut layak untuk diimplementasikan karena nilai – nilai parameternya masih berada pada batas maksimal standar kelayakan jaringan FTTH.
Analisis Interferensi TV Digital Terhadap Long Term Evolution (LTE) Pada Frekuensi 700 MHZ Triyono Triyono; Dwi Astuti Cahyasiwi; Emilia Roza; Kun Fayakun
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.918 KB)

Abstract

Long Term Evolution (LTE) merupakan teknologi telekomunikasi paling baru saat ini yang bekerja pada rentang frekuensi mulai dari FDD (Frequency Division Duplex) LTE 850 MHz, FDD LTE 900MHz,FDD LTE 1.800MHz, danTDD (Time Division Duplex) LTE 2.300MHz. LTE juga bisa memanfaatkan spektrum 700 MHz yang akan dikosongkan oleh pemerintah terkait rencana digitalisasi penyiaran televisi di Indonesia. Koeksistensi TV Digital dan LTE pada frekuensi 700 MHz memerlukan studi yang menyeluruh, karena adanya potensi interferensi adjacent channel antara kedua sistem tersebut. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh interferensi transmiter TV Digital terhadap penerima LTE melalui simulasi SEAMCAT. Melalui hasil simulasi dapat dilihat bahwa, dari nilai probabilitas interferensi 48.23 % dan C/I 10.82 berarti jarak terdekat antara pengganggu dengan yang terganggu 0.24 km dan jarak antara pemancar dengan penerima terganggu 0.5 km. Sedangkan pada jarak terjauh untuk pengganggu dengan yang terganggu 1.1 km dan jarak antara pemancar dengan penerima terganggu 2.7 km, dengan nilai probabilitas interferensi sebesar 48.23 % dan nilai C/I 10.91 dB. Berarti untuk jarak yang lebih dekat atau lebih jauh dari itu, pengguna LTE akan terinterferensi oleh pemancar TV Digital.
Studi Efek Gangguan EMP (Elektromagnetic Pulse) pada Perangkat Elektronik Jhav Sund Oktoricoento; Muhammad Ramdani; Sahrudin Sahrudin; Kun Fayakun; Harry Ramza; Akhiruddin Maddu
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 3 (2018): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 3
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.986 KB) | DOI: 10.22236/teknoka.v3i0.1237

Abstract

The existence of electronic devices in human life is very close today. Various areas of human life is always supported by electronic devices, ranging from the field of telecommunications to the security field, one of which is the surveillance system. Utilization of electronics in the military field is now known as Electronic Warfare (EW). One type of electronic attack is electromagnetic jamming. This study aims to examine the effect of EMP and determine the value of interference from the electromagnetic field to the surveillance system in the form of mini cameras. Variables in making measurements consist of source voltage, interference distance, and coil that each value is varied. Formulation of measurement data using Design Expert 11 with D-Optimal Response Surface method. The results showed that the maximum magnetic flux value generated by the signal jammer was 0,479 Wb / m2, the maximum interference value at the mini camera spectrum level was 2 dB, and the maximum interference value most often occurred at 4,9 MHz. The correlation coefficient value of the influence of the electromagnetic field on surveillance system between the predicted value of the simulation and the direct measurement value is -0,55093384.
Klasifikasi Hama Serangga pada Pertanian Menggunakan Metode Convolutional Neural Network Ar'rafi Akram; Kun Fayakun; Harry Ramza
Building of Informatics, Technology and Science (BITS) Vol 5 No 2 (2023): September 2023
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/bits.v5i2.4063

Abstract

Insect pest attacks pose a serious threat that can potentially cause significant losses in agricultural production. Therefore, the effective recognition and control of insect pests are crucial for maintaining agricultural productivity and quality of yields. With the advancement of computer technology and artificial intelligence, computer technology can be utilized to automatically recognize images in object recognition, particularly for insect pest classification using the Convolutional Neural Network (CNN) method with the Xception architecture. CNN is one of the types of deep feed-forward artificial neural networks widely used in digital image analysis and can process data in the form of grid patterns. CNN consists of three types of layers: convolutional layer, pooling layer, and fully connected layer. The use of CNN in this research aims to facilitate the classification of insect pests. The CNN process involves stages of training, testing, and validation on insect pests to determine the classification of images of various insect pest species. This research utilizes 1363 image samples with 13 classes of insect pests. The training process of CNN involves several parameters such as batch size, number of epochs, learning rate, and optimizer. The experiment's results indicate that the best accuracy achieved by this model is 93.81% during the training phase and 81.75% during the validation phase. This demonstrates that the model successfully performs insect pest classification using the CNN method.