Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Interferensi TV Digital Terhadap Long Term Evolution (LTE) Pada Frekuensi 700 MHZ Triyono, Triyono; Cahyasiwi, Dwi Astuti; Roza, Emilia; Fayakun, Kun
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Long Term Evolution (LTE) merupakan teknologi telekomunikasi paling baru saat ini yang bekerja pada rentang frekuensi mulai dari FDD (Frequency Division Duplex) LTE 850 MHz, FDD LTE 900MHz,FDD LTE 1.800MHz, danTDD (Time Division Duplex) LTE 2.300MHz. LTE juga bisa memanfaatkan spektrum 700 MHz yang akan dikosongkan oleh pemerintah terkait rencana digitalisasi penyiaran televisi di Indonesia. Koeksistensi TV Digital dan LTE pada frekuensi 700 MHz memerlukan studi yang menyeluruh, karena adanya potensi interferensi adjacent channel antara kedua sistem tersebut. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh interferensi transmiter TV Digital terhadap penerima LTE melalui simulasi SEAMCAT. Melalui hasil simulasi dapat dilihat bahwa, dari nilai probabilitas interferensi 48.23 % dan C/I 10.82 berarti jarak terdekat antara pengganggu dengan yang terganggu 0.24 km dan jarak antara pemancar dengan penerima terganggu 0.5 km. Sedangkan pada jarak terjauh untuk pengganggu dengan yang terganggu 1.1 km dan jarak antara pemancar dengan penerima terganggu 2.7 km, dengan nilai probabilitas interferensi sebesar 48.23 % dan nilai C/I 10.91 dB. Berarti untuk jarak yang lebih dekat atau lebih jauh dari itu, pengguna LTE akan terinterferensi oleh pemancar TV Digital.
Rancang Bangun Antena Multiband V-Double Dipole Frekuensi 700 MHz dan 2,4 GHz Sukmara, Sukmara; Roza, Emilia; Cahyasiwi, Dwi Astuti
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan ini merupakan pengembangan dari perancang bangun antena V-double dipole pada frekuensi kerja LTE (Long Term Evolution) 700 MHz, yang memiliki peluang untuk beresonansi juga pada frequensi 2,4 MHz (wi-fi). Rancang bangun antena multiband V double dipole frekuensi 700 MHz dan 2,4 GHz menggunakan metodologi simulasi, perancangan prototype antena serta pengukuran. Media kawat tembaga yang digunakan 2 diameter yang berbeda, yaitu 4,3 mm dan 3,6 mm. Hasil simulasi diperoleh nilai VSWR sebesar 1.05 pada antena berdiameter 3,6 mm frekuensi 700 MHz dan 1.34 pada frekuwensi 2,4 GHz lebih kecil dibandingkan dengan antena berdiameter 4,3 mm yaitu 1.6 pada frekuensi 700 MHz dan 1,37 pada frekuensi 2.4 MHz. Sedangkan pada pengukuran prototype antena terjadi pergeseran frekuensi resonansi dibandingkan dengan hasil pada simulasi yaitu sebesar 18,244 MHz pada antena berdiameter 4,3 mm frekuensi 700 MHz dan 40 MHz pada frekuensi 2,4 GHz, sedangkan pada pengukuran prototype antena berdiameter 3,6 mm frekuensi 700 MHz bergeser sebesar 70,211 MHz dan 355,092 MHz frekuensi 2,4 GHz.
Perancangan Jaringan Akses Fiber To The Home (FTTH) Menggunakan Teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON): Studi Kasus Perumahan Graha Permai Ciputat Pahlawan, Fahmi; Cahyasiwi, Dwi Astuti; Fayakun, Kun
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada makalah ini penulis merancang jaringan FTTH menggunakan teknologi GPON di Perumahan Graha Permai Ciputat, dimana lokasi tersebut dipilih karena adanya kebutuhan untuk melakukan modernisasi jaringan. Metode yang digunakan pada perancangan ini dengan survey lapangan dan pengambilan data pada provider yang bersangkutan, dan menggunakan software bantu berupa google earth, AutoCAD, dan optisystem. Hasil dari penelitian tugas akhir ini berdasarkan perhitungan manual didapatkan Power Link Budget sebesar –24,8342 dBm di downstream dan –25,2854 dBm di upstream, sedangkan pada simulasi sebesar –18,864 dBm di downstream dan –19,316 dBm di upstream. Parameter Rise Time Budget hanya didapatkan dari perhitungan manual sebesar 0,25102 ns di downstream dan upstream. Sedangkan dari hasil simulasi nilai Bit Error Rate yang diperoleh adalah 1,25847 x 10-67 pada downstream dan 1,07355 x 10-111 pada upstream. Dari perhitungan manual dan simulasi dapat disimpulkan bahwa perancangan jaringan FTTH tersebut layak untuk diimplementasikan karena nilai – nilai parameternya masih berada pada batas maksimal standar kelayakan jaringan FTTH.
Rancang Bangun Antena Biquadpada Frekuensi Kerja LTE (Long Term Evolution) 710 MHz Subroto Putra, Yonard Hanudry; Roza, Emilia; Cahyasiwi, Dwi Astuti
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 1
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antena merupakan tulang punggung jaringan nirkabel. Antena sangat penting sebagai perangkat penyesuai (matching device) antara sistem pemancar dengan udara bila antena berfungsi sebagai media radiasi gelombang radio dan sebagai perangkat penyesuai dari udara ke sistem penerima. Desain antena ideal yang diharapkan adalah antena yang mempunyai nilai VSWR ≤ 2, nilai return loss ≤ -10, gain yang tinggi dan bandwidth yang lebar. Dalam perancangan ini akan membahas tentang rancang bangun antena biquad pada frekuensi kerja LTE (Long Term Evolution) 710 Mhz. Perancangan antena biquad ini dilakukan menggunakan software MMANA-GAL Basic V 3.0.0.31. Pada simulasi antena menunjukkan antena bekerja pada range frekuensi 692 – 728 MHz dengan bandwidth sebesar 36 MHz. Pada simulasi antena juga diperoleh nilai VSWR 1,65, nilai return loss sebesar -12,22. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap prototype antena diperoleh hasil nilai VSWR sebesar 1,89, nilai return loss sebesar -10,45 dB. Prototype Antena Biquad bekerja pada range frekuensi dimulai dari 623,5 MHz – 710 MHz dan memiliki bandwidth sebesar 86 MHz.
Analisa Interferensi Long Term Evolution terhadap Wifi pada Frekuensi Unlicensed Nofriando, Enggo; Cahyasiwi, Dwi Astuti; Alim, Endy Sjaiful
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 1
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1231.346 KB)

Abstract

Long term evolution (LTE) merupakan bagian teknologi nirkabel dengan rentang frekuensi 2300-2400 MHz pada E-UTRA yang beroperasi di band 40 dengan mode transmisi time division duplex (TDD). Salah satu perangkat wireless yang frekuensi kerjanya mendekati sistem tersebut adalah WLAN (Wifi) dengan standar IEEE 802.11 b/g di frekuensi 2400 MHz. Interferensi dapat terjadi apabila pita frekuensi pada 2 sistem perangkat wireless yang berbeda mempunyai frekuensi yang sama atau berdekatan. Untuk melindungi Wifi dari interferensi yang disebabkan oleh perangkat LTE, perlu dilakukan kajian yang menganalisis interferensi LTE terhadap wifi 802.11 b/g. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interferensi dari pengirim LTE band 40 terhadap penerima wi-fi 802.11 b/g menggunakan Spectrum Engineering Advanced Monte-Carlo Analysis Tool (SEAMCAT), yaitu model simulasi statistik yang menggunakan metode analisis yang disebut monte carlo dengan propagasi outdoor-indoor dengan melihat faktor jarak yang bervariasi antara pengirim pengganggu LTE terhadap penerima terganggu wi-fi. Dari hasil simulasi didapatkan desired Received Signal Strength (dRSS) menurun seiring jarak wanted transmitter (AP wifi) ke victim receiver (MS wifi) dijauhkan dengan jarak IT-VR minimum 50 meter, dRSS memiliki nilai sebesar -82.15 dBm dimana nilai ini dibawah nilai sensitivitas penerima yang ditetapkan. Sisi lain nilai C/I pada jarak IT-VR minimum 50 meter dengan jarak WT-VR maksimum 30 meter sebesar 13.01 dB mendekati nilai C/I yang ditetapkan dan probabilitas interferensi sebesar 16.79 %. Dengan mengetahui pengaruh interferensi LTE band 40 terhadap wifi 802.11 b/g pada band unlicensed dapat dilihat dari nilai C/I yang dihasilkan. Semakin dekat jarak pengganggu LTE maka semakin besar probabilitas interferensi yang dialami penerima wifi 802.11 b/g, sementara nilai C/I nya semakin kecil.
Rancang Bangun Antena V-Double Dipole pada Frekuensi Kerja LTE (Long Term Evolution) 710 Mhz Subastari, Canty; Amir, Arjoni Amir; Cahyasiwi, Dwi Astuti
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 1
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1366.961 KB)

Abstract

Antena dipole merupakan antena yang dapat dikembangkan dalam berbagai aplikasi. Salah satunya pada aplikasi 4G LTE (Long Term Evolution) yang memiliki kawasan frekuensi kerja di 710 Mhz. Antena dipole ini dibuat menggunakan kawat tembaga dan dipotong sesuai ukuran agar dapat beresonansi pada frekuensi kerja yang diinginkan. Perancangan antena dipole ini memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai Return Loss ?10 dB dan nilai VSWR ?2 dengan Bandwidth 12 Mhz. Hasil simulasi antena V-Double Dipole menunjukan dalam frekuensi kerja antara 700 Mhz ? 720 Mhz antena ini memiliki nilai Return Loss -13,07 dB dengan Nilai VSWR 1,575 Sedangkan pada Frekuensi resonansi 710 Mhz mendapatkan nilai VSWR sebesar 1,04 . Sementara pada hasil pengukuran antena prototype menunjukan dalam frekuensi kerja antara 685 Mhz ? 718,5 Mhz, antena ini memiliki nilai Return Loss -13.19 dB dengan VSWR 1.53 dan pada frekuensi yang diinginkan 710 Mhz memiliki nilai VSWR 1,32 .
Rancang Bangun Antena V-Double Dipole pada Frekuensi Kerja LTE (Long Term Evolution) 710 Mhz Canty Subastari; Arjoni Amir Amir; Dwi Astuti Cahyasiwi
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 1
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1366.961 KB)

Abstract

Antena dipole merupakan antena yang dapat dikembangkan dalam berbagai aplikasi. Salah satunya pada aplikasi 4G LTE (Long Term Evolution) yang memiliki kawasan frekuensi kerja di 710 Mhz. Antena dipole ini dibuat menggunakan kawat tembaga dan dipotong sesuai ukuran agar dapat beresonansi pada frekuensi kerja yang diinginkan. Perancangan antena dipole ini memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai Return Loss ≤10 dB dan nilai VSWR ≤2 dengan Bandwidth 12 Mhz. Hasil simulasi antena V-Double Dipole menunjukan dalam frekuensi kerja antara 700 Mhz – 720 Mhz antena ini memiliki nilai Return Loss -13,07 dB dengan Nilai VSWR 1,575 Sedangkan pada Frekuensi resonansi 710 Mhz mendapatkan nilai VSWR sebesar 1,04 . Sementara pada hasil pengukuran antena prototype menunjukan dalam frekuensi kerja antara 685 Mhz – 718,5 Mhz, antena ini memiliki nilai Return Loss -13.19 dB dengan VSWR 1.53 dan pada frekuensi yang diinginkan 710 Mhz memiliki nilai VSWR 1,32 .
Rancang Bangun Antena Biquadpada Frekuensi Kerja LTE (Long Term Evolution) 710 MHz Yonard Hanudry Subroto Putra; Emilia Roza; Dwi Astuti Cahyasiwi
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 1
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.933 KB)

Abstract

Antena merupakan tulang punggung jaringan nirkabel. Antena sangat penting sebagai perangkat penyesuai (matching device) antara sistem pemancar dengan udara bila antena berfungsi sebagai media radiasi gelombang radio dan sebagai perangkat penyesuai dari udara ke sistem penerima. Desain antena ideal yang diharapkan adalah antena yang mempunyai nilai VSWR ≤ 2, nilai return loss ≤ -10, gain yang tinggi dan bandwidth yang lebar. Dalam perancangan ini akan membahas tentang rancang bangun antena biquad pada frekuensi kerja LTE (Long Term Evolution) 710 Mhz. Perancangan antena biquad ini dilakukan menggunakan software MMANA-GAL Basic V 3.0.0.31. Pada simulasi antena menunjukkan antena bekerja pada range frekuensi 692 – 728 MHz dengan bandwidth sebesar 36 MHz. Pada simulasi antena juga diperoleh nilai VSWR 1,65, nilai return loss sebesar -12,22. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap prototype antena diperoleh hasil nilai VSWR sebesar 1,89, nilai return loss sebesar -10,45 dB. Prototype Antena Biquad bekerja pada range frekuensi dimulai dari 623,5 MHz – 710 MHz dan memiliki bandwidth sebesar 86 MHz.
Perancangan Jaringan Akses Fiber To The Home (FTTH) Menggunakan Teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON): Studi Kasus Perumahan Graha Permai Ciputat Fahmi Pahlawan; Dwi Astuti Cahyasiwi; Kun Fayakun
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.575 KB)

Abstract

Pada makalah ini penulis merancang jaringan FTTH menggunakan teknologi GPON di Perumahan Graha Permai Ciputat, dimana lokasi tersebut dipilih karena adanya kebutuhan untuk melakukan modernisasi jaringan. Metode yang digunakan pada perancangan ini dengan survey lapangan dan pengambilan data pada provider yang bersangkutan, dan menggunakan software bantu berupa google earth, AutoCAD, dan optisystem. Hasil dari penelitian tugas akhir ini berdasarkan perhitungan manual didapatkan Power Link Budget sebesar –24,8342 dBm di downstream dan –25,2854 dBm di upstream, sedangkan pada simulasi sebesar –18,864 dBm di downstream dan –19,316 dBm di upstream. Parameter Rise Time Budget hanya didapatkan dari perhitungan manual sebesar 0,25102 ns di downstream dan upstream. Sedangkan dari hasil simulasi nilai Bit Error Rate yang diperoleh adalah 1,25847 x 10-67 pada downstream dan 1,07355 x 10-111 pada upstream. Dari perhitungan manual dan simulasi dapat disimpulkan bahwa perancangan jaringan FTTH tersebut layak untuk diimplementasikan karena nilai – nilai parameternya masih berada pada batas maksimal standar kelayakan jaringan FTTH.
Analisis Interferensi TV Digital Terhadap Long Term Evolution (LTE) Pada Frekuensi 700 MHZ Triyono Triyono; Dwi Astuti Cahyasiwi; Emilia Roza; Kun Fayakun
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.918 KB)

Abstract

Long Term Evolution (LTE) merupakan teknologi telekomunikasi paling baru saat ini yang bekerja pada rentang frekuensi mulai dari FDD (Frequency Division Duplex) LTE 850 MHz, FDD LTE 900MHz,FDD LTE 1.800MHz, danTDD (Time Division Duplex) LTE 2.300MHz. LTE juga bisa memanfaatkan spektrum 700 MHz yang akan dikosongkan oleh pemerintah terkait rencana digitalisasi penyiaran televisi di Indonesia. Koeksistensi TV Digital dan LTE pada frekuensi 700 MHz memerlukan studi yang menyeluruh, karena adanya potensi interferensi adjacent channel antara kedua sistem tersebut. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh interferensi transmiter TV Digital terhadap penerima LTE melalui simulasi SEAMCAT. Melalui hasil simulasi dapat dilihat bahwa, dari nilai probabilitas interferensi 48.23 % dan C/I 10.82 berarti jarak terdekat antara pengganggu dengan yang terganggu 0.24 km dan jarak antara pemancar dengan penerima terganggu 0.5 km. Sedangkan pada jarak terjauh untuk pengganggu dengan yang terganggu 1.1 km dan jarak antara pemancar dengan penerima terganggu 2.7 km, dengan nilai probabilitas interferensi sebesar 48.23 % dan nilai C/I 10.91 dB. Berarti untuk jarak yang lebih dekat atau lebih jauh dari itu, pengguna LTE akan terinterferensi oleh pemancar TV Digital.