Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TELAAH MODEL DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN KHOIRU UMMAH WAITILA MALUKU TENGAH Elfridawati Mai Dhuhani; Dewi Nofrita; Wahyu Khoirul Mustofa
al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 2 (2020): PEMBELAJARAN
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/alt.v5i2.1753

Abstract

Abstract The most prominent characteristic that distinguishes pesantren from other educational institutions is the twenty-four-hour education system, by conditioning the students in a dormitory location that is divided into rooms or rooms, making it easier to apply them. One of them Pondok Pesantren Khoiru Ummah Waitila Maluku Tengah. Pondok pesantren many achievements in the field of religion as in Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqoh Qiraatul Kutub (MQK) and so on. The achievements achieved by pondok pesantren are inseparable from the model and use of learning media pondok pesantren. This research uses qualitative research method there are three data collection techniques used in this research, in-depth interviews, participatory observation and documentation studies. For data analysis is carried out in three stages, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study showed that the Pondok Pesantren Khoiru Ummah combining between Pesantren Salaf and Moderen. Pesantren salaf is a boarding school that always maintains the tradition of teaching classical books in the process of education in pesantren. While pondok pesantren modern is pondok pesantren conducting education through formal pathways such as madrasahs or schools developed by. Then the use of learning media is done by using a number of learning applications such as through google class room, e-learning, watshaap group, telegram and so on. Keywords; Model Review, Media Usage, Pondok Pesantren Abstrak Ciri khas paling menonjol yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya adalah sistem pendidikan dua puluh empat jam, dengan mengkondisikan para santri dalam satu lokasi asrama yang dibagi dalam bilik-bilik atau kamar-kamar sehingga mempermudah mengaplikasikannya sistem pendidikan yang total. Salah satunya pondok pesantren Khoiru Ummah Waitila Maluku Tengah. Pondok pesantren ini banyak meraih prestasi dalam bidang keagamaan seperti pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqoh Qiraatul Kutub (MQK) dan sebagainya. Adapun prestasi yang dicapai pondok pesantren ini tidak terlepas dari model dan penggunaan media pembelajaran pondok pesantren ini sendiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara yang mendalam, observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Untuk analisis data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini menunjukan model Pondok Pesantren Khoiru Ummah memadukan antara Pesantren Salaf dan Moderen. Pesantren salaf adalah pondok pesantren yang selalu mempertahankan tradisi pengajaran kitab-kitab klasik dalam proses pendidikannya di pesantren. Sedangkan pondok pesantren moderen adalah pondok pesantren yang menyelenggarakan pendidikan melalui jalur formal seperti madrasah atau sekolah yang dikembangkan. Kemudian penggunaan media pembelajaran dilakukan dengan cara menggunakan sejumlah aplikasi pembelajaran seperti melalui google class room, e-learning, whatApp group dan sebagainya. Kata Kunci; Telaah Model, Penggunaan Media, Pondok Pesantren
KAJIAN SEPUTAR MODEL PONDOK PESANTREN DAN TINJAUAN JENIS SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DARUL QUR’AN AL ANWARIYAH TULEHU M Sahrawi Saimima; Elfridawati Mai Dhuhani
al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 1 (2021): PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/alt.v6i1.1858

Abstract

Abstrak eksistensi Pesantren sudah teruji oleh zaman, sehingga sampai detik ini masih tetap bertahan dengan berbagai macam dinamikanya. Ciri khas paling menonjol yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya adalah sistem pendidikan dua puluh empat jam, dengan mengkondisikan para santri dalam satu lokasi asrama yang dibagi dalam bilik-bilik atau kamar-kamar sehingga mempermudah mengaplikasikannya. Salah satunya pondok pesantren Darul Qur’an Al Anwariyah di Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Pondok pesantren ini banyak meraih prestasi dalam bidang keagamaan yakni pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun dalam penelitian kualitatif terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara yang mendalam, observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Untuk analisis data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini menunjukan Pondok pesantren Darul Qur’an Al Anwariyah Tulehu, dapat dikategorikan sebagai pondok pesantren dengan menerapkan sistem pendidikan yang bersifat moderen dengan tipe yang diterapkan a) Memadukan sistem pembelajaran pesantren dengan pembelajaran formal, b) Pondok pesatren ini memfokuskan para santrinya untuk menjadi para santri penghafal Al-Qur’an, c) Memakai dua bahasa yang diwajibkan dalam aktifitas sehari-hari di pondok pesantren, yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris. Kemudian tinjauan tentang para santri di Pondok Pesantren Darul Qur’an Al Anwariyah, berdasarkan analisis yang dilakukan pada beberapa teori di atas, dapat dikategorikan santri pada Pondok Pesantren Darul Qur’an Al Anwariyah Tulehu meliputi Santri Mukim, Santri Kalong, Santri Alumnus dan Santri Luar.
MANAJEMEN STRES KERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM M Sahrawi Saimima; Edi Ahyani; Elfridawati Mai Dhuhani
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol 11, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Prodi Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v11i2.9037

Abstract

Abstract (English): The worksystem built by all institutions of Islamic Education Institutions requires every employee and lecturer to work in order to provide excellent service to all stakeholders. With the improvement of good service, there is no doubt that employees or lecturers often feel stress in their work. This study aims to reveal the factors that cause work stress experienced by employees and lecturers at the Faculty of Tarbiyah Sciences and Teacher Training IAIN Ambon. The research method, which was used to streamline this research was to use qualitative research methods, with informants totaling six people selected based on work stress factors they often experienced. The results showed that several factors caused the stress experienced such as work pressure, work dedline, the number of applications, co-worker involvement, the use of elusive applications, and family. Then for his work stress management includes approaching himself to God, making work priority schedules, social support in this case colleagues and family, being firm in work, healing, eating a lot and also exercising.Keywords: Management; Work Stress; Islamic; Educational InstitutionsAbstrak (Indonesia): Sistem kerja yang dibangun oleh semua intitusi Lembaga Pendidikan Islam mengharuskan setiap pegawai dan dosennya untuk bekerja dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh stakeholder. Dengan adanya peningkatan pelayanan yang baik, tak ayal para pegawai atau dosen sering merasakan stres dalam pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor penyebab stres kerja yang dialami oleh pegawai dan dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan IAIN Ambon. Metode penelitian, yang digunakan untuk mengefektifkan penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan informan berjumlah enam orang yang dipilih berdasarkan faktor stres kerja yang sering mereka alami. Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa faktor penyebab stress yang dialami seperti tekanan pekerjaan, dedline pekerjaan, banyaknya aplikasi, keterlibatan rekan kerja, penggunaan aplikasi yang sukar dipahami, dan keluarga. Kemudian untuk manajemen stres kerjanya meliputi pendekatan diri kepada Allah, membuat jadwal prioritas kerja, dukungan sosial dalam hal ini rekan kerja dan keluarga, tegas dalam kerja, healing, banyak makan dan juga olahraga.  Kata Kunci : Manajemen; Stres Kerja; Islam; Lembaga Pendidikan