Temmasonge Radi Pakki
Prof. Dr. Sulianti Saroso Infectious Disease Hospital

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Profil Kadar CD4 dan Lokasi Infiltrat Paru Pada Pasien Tuberkulosis dengan HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Periode Januari 2004 - Maret 2017 Adria Rusli; Vivi Lisdawati; Christine Ernita Banggai; Raden Dwi Sumiadji Putrantoro; Oldriane Agoestien; Suliati Suliati; Temmasonge Radi Pakki; Putriana Indah Lestari; Rita Rogayah
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 4, No 2 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.722 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v4i2.51

Abstract

Latar belakang: Diagnosis secara dini dan akurat sangat penting bagi perawatan dan pengendalian tuberkulosis (TB) pada orang dengan HIV. Keterlambatan diagnosis menyebabkan perkembangan penyakit tuberkulosis makin progresif. Studi ini bertujuan memperoleh gambaran lokasi infiltrat paru pada pasien tuberkulosis dengan HIV berdasarkan kadar CD4. Gambaran data klinis ini dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi penyempurnaan standar prosedur operasional identifikasi dini keparahan infeksi TB pada pasien HIV di rumah sakit. Metode: Studi menggunakan disain potong lintang dengan analisis deskriptif data sekunder pasien ko-infeksi TB-HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, periode Januari 2004-Maret 2017. Hasil: Sejumlah 318 sampel pasien TB dengan HIV menunjukkan terdapat 92,14% pasien TB-HIV memiliki kadar CD4<200 sel/µL. Berdasarkan lokasi anatomi infeksi dan kadar CD4 didapatkan juga bahwa 172 pasien (54,09%) merupakan pasien TB Paru dengan CD4<200 sel/µL, dan dari pasien tersebut bila dilihat hasil pemeriksaan radiologi toraks-nya sejumlah 159 pasien (92,44%) mengalami infiltrat paru pada lokasi selain apeks.  Kesimpulan: Pada pasien TB paru dengan HIV yang mempunyai CD4 < 200, lokasi infiltrat parunya lebih dominan di bagian selain apeks. Hasil ini dapat dijadikan bahan studi lanjut untuk membantu identifikasi dini pasien ko-infeksi TB-HIV dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan CD4 dan rontgen thoraks
Profil Kadar CD4 dan Lokasi Infiltrat Paru Pada Pasien Tuberkulosis dengan HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Periode Januari 2004 - Maret 2017 Adria Rusli; Vivi Lisdawati; Christine Ernita Banggai; Raden Dwi Sumiadji Putrantoro; Oldriane Agoestien; Suliati Suliati; Temmasonge Radi Pakki; Putriana Indah Lestari; Rita Rogayah
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 4 No. 2 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v4i2.51

Abstract

Latar belakang: Diagnosis secara dini dan akurat sangat penting bagi perawatan dan pengendalian tuberkulosis (TB) pada orang dengan HIV. Keterlambatan diagnosis menyebabkan perkembangan penyakit tuberkulosis makin progresif. Studi ini bertujuan memperoleh gambaran lokasi infiltrat paru pada pasien tuberkulosis dengan HIV berdasarkan kadar CD4. Gambaran data klinis ini dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi penyempurnaan standar prosedur operasional identifikasi dini keparahan infeksi TB pada pasien HIV di rumah sakit. Metode: Studi menggunakan disain potong lintang dengan analisis deskriptif data sekunder pasien ko-infeksi TB-HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, periode Januari 2004-Maret 2017. Hasil: Sejumlah 318 sampel pasien TB dengan HIV menunjukkan terdapat 92,14% pasien TB-HIV memiliki kadar CD4<200 sel/µL. Berdasarkan lokasi anatomi infeksi dan kadar CD4 didapatkan juga bahwa 172 pasien (54,09%) merupakan pasien TB Paru dengan CD4<200 sel/µL, dan dari pasien tersebut bila dilihat hasil pemeriksaan radiologi toraks-nya sejumlah 159 pasien (92,44%) mengalami infiltrat paru pada lokasi selain apeks.  Kesimpulan: Pada pasien TB paru dengan HIV yang mempunyai CD4 < 200, lokasi infiltrat parunya lebih dominan di bagian selain apeks. Hasil ini dapat dijadikan bahan studi lanjut untuk membantu identifikasi dini pasien ko-infeksi TB-HIV dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan CD4 dan rontgen thoraks