Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK SPONDILITIS TUBERCULOSIS DI RSUP NTB JANUARI - DESEMBER 2012 E Hagni Wardoyo; Muthia Cenderadewi; Hadian Rahman; Novia Andansari Putri; Dyah Purnaning
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 2, No 2 (2015): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.098 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v2i2.23

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakteristik spondilitis tuberculosis di RSUP NTB selama tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian observasional yang diambil dari data rekam medik dengan klasifikasi diagnosis menurut ICD 10 A18.10 (tuberculosis of the spine). Sepanjang tahun 2012 terdapat 19 kasus spondilitis tuberculosis (8 perempuan, 11 laki-laki). Rentang usia dimulai dari usia 9-60 tahun. Seluruh subyek memiliki penyakit/gejala penyerta: TB paru (4/19), anemia (2/19), gizi buruk (3/19), sepsis (1/19), meningoensefalitis (1/19), fraktur kompresi vertebra (8/19). Tindakan operasi laminektomi dilakukan pada 15 subyek dan dilanjutkan pemberian obat anti tuberculosis. Kasus didominasi oleh laki-laki. Seluruh kasus spondylitis TB di NTB memiliki penyakit penyerta dengan kasus tertinggi fraktur kompresi vertebra. Sebagian besar kasus (15/19) memerlukan tindakan laminektomi. Abstract: The objective of the study is to describe clinical characteristic in West Nusa Tenggara Province Referral Hospital in 2012. Observational design was established using hospital’s record with ICD 10 codes A18.10 (tuberculosis of the spine). During 2012 found 19 cases of spondylitis tuberculosis (8 female, 11 male). Age interval between 9-60 years old. The accompanying conditions are: lung TB (4/19), anemia (2/19), severe malnutrition (3/19), sepsis (1/19), meningoencephalitis (1/19), compression fracture of the vertebrae (8/19). Laminectomy was done to 15 subject and antituberculosis drugs. The majority cases are male, all cases having accompanying conditions with compression fracture of vertebrae as most frequent condition. Majority of cases are need laminectomy.
Pemeriksaan Kesehatan dari Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Mataram dan Donor Darah oleh PMI kepada Masyarakat Mataram di Auditorium Abubakar Universitas Mataram tahun 2023 Anak Agung Ayu Niti Wedayani; Ida Made Hrisikesa Wejeg; Anak Agung Ketut Sudharmawan; Eka Arie Yuliani; Novia Andansari Putri; Anak Agung Sagung Mas Meisyarawati Putra; Nurmi Hasbi; Rosyunita; Ni Putu Della Diarna; I Kadek Dwi Semadi; Legis Ocktaviana Saputri
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 2 (2023): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i2.3738

Abstract

Pemeriksaan tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan sistem yang ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada pasien, tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh. Pelaksanaan pemeriksaan tanda vital di komunitas/masyarakat sangat penting untuk deteksi dini gangguan kesehatan Pelayanan kesehatan komprehensif berupa pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitative. Pemeriksaan kesehatan sangat penting dilakukan oleh tenaga kesehatan agar masyarakat menjadi mengetahui keadaan kesehatannya. Selama ini banyak masyarakat yang belum peduli terhadap kesehatannya, sehingga penyakit kronik seperti hipertensi, DM Tipe 2 dan penyakit lainnya yang mampu menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan kematian karena penyakit kronik. Melakukan pemeriksaan dan edukasi secara langsung kepada peserta dan masyarakat yang datang. Pada pengabdian masyarakat yang dilakukan dilakukan pada tanggal 25 Februari 2023, pada pukul 08.00 – 12.00 di Auditorium Yusuf Abu Bakar Universitas Mataram. Jumlah masyarakat yang hadir untuk memeriksakan kesehatannya adalah 87 orang termasuk yang akan mendonorkan darahnya. Terdiri dari berbagai usia umur, pada pemeriksaan kesehatan lebih banyak pada masyarakat dengan usia lansia dengan rentang usia 50- 70 tahun. Sedangkan donor darah banyak dilakukan pada usia remaja dengan usia 20 – 30 tahun. Dari pemeriksaan yang dilakukan banyak ditemukan masyarakat lansia dengan kadar gula darah dan tekanan darah yang tinggi, yaitu pada rentang > 200 untuk gula darah dan > 140/90 mmHg untuk tekanan darah. Keluhan terbanyak yang dirasakan adalah pusing dan nyeri pada tengkuk.