Syamsul Hadi
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Teknologi Proses Produksi Untuk Meningkatkan Kapasitas Dan Kualitas Kecap Manis UKM Bumi Makmur Sejahtera Gusti Fauza; Heru Sukanto; Catur Sugiarto; Syamsul Hadi; Okid Parama Astirin; Wisnu Nurcahyo; Ari Prasetyo
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 10, No 2 (2021): November
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v10i2.46368

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan tidak hanya kapasitas namun juga kualitas produk kecap manis kecap manis Bumi Makmur Sejahtera (BMS) khas Wonogori yang terdapat di Desa Bulusari, Kecamatan Bulusulur, Wonogiri Jawa Tengah. Dari observasi lapangan ditemukan beberapa permasalahan, yaitu waktu siklus produksi per batch produk yang masih tinggi dan proses produksi yang tidak efisien. Hal ini berdampak terhadao terbatasnya kapasitas produksi UKM. Beberapa proses yang memakan waktu lama adalah proses pemasakan (9 jam) dan pengemasan (12 jam). Permasalahan berikutnya terkait mutu dan keamanan pangan dimana wajan pemasakan yang bersentuhan langsung dengan produk terbuat dari semen (bahan yang bisa mengelupas). Kondisi ini tidak sesuai dengan konsep cara produksi pangan yang baik (CPPB) untuk industri rumah tangga. Oleh sebab pada kegiatan pengabdian ini akan diaplikasikan teknologi proses produksi yang tidak hanya meningkatkan kapasitas namun juga kualitas dan keamanan produk. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah: a) inisiasi dan sosialisasi program, b) pelaksanaan program, c) monitoring dan evaluasi program. Aplikasi teknologi yang diusulkan adalah sebuah  Introduksi lini produksi dengan system pengadukan otomatis dan pengemasan yag lebih efisien. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produk kecap. Kemudian penggunaan bahan untuk alat yang terbuat dari stainless steel, merupakan salah satu solusi untuk menurunkan cemaran fisik. Dengan lini produksi baru ini, waktu produksi lebih pendek sehingga kapasitas meningkat signifikan. Disamping itu kualitas akan lebih baik karena dengan pengadukan otomatis adonan akan lebih homogen, serta keamanan pangan juga akan meningkat karena peralatan terbuat dari bahan yang aman untuk pengolahan produk pangan.
Aplikasi Teknologi Proses Pembuatan Cincau Hitam Instan Sebagai Usaha Peningkatan Kesejahteraan Petani Janggelan di Desa Temboro, Kecamatan Karang Tengah, Wonogiri Syamsul Hadi; Okid Parama Astirin; Wisnu Nurcahyo; Gusti Fauza; Haniful Abid
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 10, No 1 (2021): Mei
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v10i1.46374

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan Petani Janggelan di Desa Temboro, melalui aplikasi teknologi proses pembuatan cincau hitam instan. Cincau hitam merupakan produk pangan yang bermanfaat untuk kesehatan. Bahan baku utama pembuatan cincau hitam adalah tanaman janggelan. Tanaman janggelan ini banyak terdapat di Kabupaten Wonogiri dengan luas tanam sebesar 1.348 Ha dan produksi kering 5.523 ton,  per tahun dimana rata-rata produksi per hektar adalah 4.097 kg. Selama ini pemanfaatan tanaman janggelan hanya dikeringkan dan dikemas dengan pengepresan kemudian didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini tentunya menghilangkan potensi tambahan insentif yang bisa didapatkan oleh petani dan penduduk lokal karena produk yang dikomersialisasikan adalah bahan mentah bukan produk olahan. Padahal tanaman janggelan ini sangat potensial untuk diproses menjadi cincau hitam instan dalam bentuk powder yang tentunya mempunyai nilai jual yang lebih baik. Oleh sebab itu diperlukan aplikasi teknologi proses untuk mengolah tanaman janggelan ini. Metode yang digunakan untuk pengaplikasian teknologi proses ini adalah 1) perencanaan dan sosialisasi program melalui diskusi dan dialog dua arah,  2) pelaksanaan program dan pelatihan penggunaan alat dan 3) monitoring, evaluasi dan refleksi pelaksanaan program. Adapun program yang disepakati dengan mitra untuk dilaksanakan adalah, rancangan dan pembuatan alat produksi, instalasi dan pelatihan pembuatan produk dan pendampingan strategi pemasaran produk. Program ini diikuti oleh kelompok tani yang tergabung dalam UKM Bumi Makmur dengan kapasitas maksimum produksi 5 kilogram bahan  baku daun janggelan kering, yang kurang lebih setara dengan produk akhir 250 sachet cincau hitam instan (30 gram), yang harga jual di pasarnya adalah Rp4000-Rp5000 rupiah per sachetnya. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat skema hibah program teknologi yang didesiminasikan ke masyarakat (PTDM) ini dihasilkan produk cincau hitam instan dengan brand janggelan powder asal Desa Temboro, Wonogiri.
Outdoor Fitness Untuk Kalangan Penyandang Cacat/Disabilitas Di Kawasan Wisata Gunung Pegat, Desa Karangasem, Kabupaten Sukoharjo Budi Kristiawan; Syamsul Hadi; Dwi Aries Himawanto; Indri Yaningsih; Eko Prasetya Budiana; Agung Tri Wijayanta
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 12, No 1 (2023): Mei
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v12i1.69781

Abstract

Pariwisata adalah salah satu faktor pendorong ekonomi di sebuah daerah. Perkembangan sektor pariwisata suatu daerah dapat memacu pembangunan sarana infrastruktur yang lain, seperti hotel, minimarket, jalan raya dan lain-lain. Dengan mengembangkan sektor pariwisata, maka akan terciptanya lapangan pekerjaan yang baru dan mengurangi pengangguran. Salah satu pariwisata yang sedang menjadi minat masyarakat adalah wisata jasmani. Selain menjadi sarana menghilangkan stres, wisata jasmani juga bisa menjadi sarana masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satu wisata jasmani yang belakangan ini menjadi minat masyarakat adalah sarana alat fitness outdoor. Setiap sarana fasilitas umum termasuk sarana pariwisata haruslah ramah terhadap pengguna disabilitas. Pengabdian kepada masyarakat di kawasan wisata Gunung Pegat Desa Karangasem bertujuan meningkatkan dan menggairahkan roda perekonomian melalui obyek wisata dengan menempatkan sarana alat fitnes outdoor yang ramah dengan pengguna disabilitas.Kata Kunci: Outdoor fitness; disabilitas; pariwisata