F H Silalahi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Sistem Lanjaran dan Tingkat Kematangan Buah terhadap Mutu Markisa Asam Silalahi, F H; Hutabarat, R C; Marpaung, A E; Napitupulu, B
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 1 (2007): Maret 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Markisa Siu merupakan buah yang banyak diusahakan di daerah dataran tinggi Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Buah yang dihasilkan dapat dikonsumsi segar maupun sebagai bahan baku untuk pembuatan sirup. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh sistem lanjaran dan waktu panen terhadap kuantitas dan kualitas buah markisa asam ungu. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Tamanan Buah Berastagi mulai bulan Januari sampai Desember 2004. Rancangan yang digunakan adalah petak terpisah dengan 3 ulangan. Sebagai petak utama adalah sistem lanjaran yang terdiri dari para-para dan pucuk bambu. Sebagai anak petak adalah tingkat kematangan buah terdiri dari (50, 75, dan 100% ungu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem lanjaran dan interaksinya dengan tingkat kematangan buah tidak berpengaruh nyata terhadap bobot buah, bobot sari buah segar, padatan terlarut total, total asam, dan vitamin C. Tingkat kematangan buah berpengaruh nyata terhadap padatan terlarut total dan total asam, namun tidak berpengaruh nyata terhadap bobot buah, bobot sari buah, dan vitamin C pada buah petik segar. Buah markisa asam ungu sudah dapat dipanen pada tingkat kematangan 50% ungu untuk menghasilkan bobot buah, kandungan sari buah, padatan terlarut total, dan total asam yang tertinggi, masing-masing sebesar 54,73 g/buah, 29,87 g/buah, 12,12oBrix, dan 3,03%, namun kandungan vitamin C yang dihasilkan relatif rendah (71,28 mg/100 g bahan) dibandingkan dengan tingkat kematangan 75% (78,32 mg/100 g bahan) ungu dan 100% ungu (75,68 mg/100 g bahan).ABSTRACT. Silalahi, F.H., R.C. Hutabarat, A.E. Marpaung, and B. Napitupulu, 2007. The Effect of Trellis System and Fruit Maturity on Quality of Purple Passion Fruit. Purple passion fruit has been cultivated on highland in North Sumatera and South Sulawesi. The product is consumed as fresh fruit or syrup. The aim of this research was to find out the effect of trellis system and fruit maturity on quantity and quality of purple passion fruit. The research was conducted at Berastagi Experimental Garden on January to December 2004. Split plot design was used with 3 replications. The main plot was trellis system with 2 treatments para-para and bamboo shoot. The level of fruit maturity was used as subplot, purple 50, 75, and 100%. The results showed that the trellis system and it’s interaction with fruit maturity did not significantly affect fruit weight, juice content, total soluble solid, total acid, and vitamine C content of fresh fruit. The fruit maturity significantly affect total soluble solid, and total acid, but did not significantly affect fruit weight, juice, and vitamine C content of fresh fruit. Fruit maturity of purple 50% produced the highest fruit weight, fruit juice, total soluble solid, total acid content i.e. 54.73 g/fruit, 29.87 g/fruit, 12.12oBrix, and 3.03% respectively. Whereas the vitamine C content was lower (71.28 mg/100 g material) than fruit maturity of purple 75% (78.32 mg/100 g) and purple 100% (75.68 mg/100 g).
Eksplorasi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Tanaman Markisa Karsinah, -; Silalahi, F H; Manshur, A
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 4 (2007): Desember 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Ketersediaan varietas unggul yang sesuai dengan kebutuhan konsumen menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam industrialisasi pertanian dan liberalisasi perdagangan. Varietas unggul dapat dirakit jika tersedia keragaman sumberdaya genetik. Keberadaan koleksi plasma nutfah harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sejalan dengan tuntutan perakitan varietas untuk memperkaya cadangan gen, kemudian dikonservasi secara ex-situ agar mudah dalam perawatan, evaluasi, pengamanan, dan pemanfaatannya. Eksplorasi plasma nutfah tanaman markisa dilakukan di beberapa daerah sentra produksi markisa di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Koleksi plasma nutfah tanaman markisa dilakukan di Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2005 sampai Pebruari 2006. Penelitian bertujuan mengumpulkan dan mengkarakterisasi plasma nutfah, serta membentuk kebun koleksi plasma nutfah tanaman markisa. Hasil eksplorasi telah diperoleh 7 aksesi markisa yang terdiri dari 4 aksesi markisa asam (Passiflora edulis) dan 3 aksesi markisa manis (P. ligularis). Koleksi contoh tanaman dari 7 aksesi markisa tersebut telah ditanam di Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi dan masih dalam fase pertumbuhan vegetatif. Data diskripsi indigenous dari 7 aksesi markisa yang diperoleh telah disimpan dalam file elektronik.ABSTRACT. Karsinah, F. H. Silalahi, and A. Manshur. 2007. Exploration and Characterization of Passion Fruit Germplasm. The availability of superior varieties that suitable to consumer preference become very important on agriculture industrialization and free-trade liberalization. So that, the germplasm collection must be maintained and increased in accordance with demand for varieties improvement and enrichment of genes resources, afterwards those genes must be conserved by ex situ conservation to make easy in maintenance, evaluation, and utilization of those germplasm. The research was conducted from June 2005 to February 2006 in several areas of passion fruit production center in North Sumatera and West Sumatera. Collection of passion fruit germplasm were conducted in Berastagi Experimental Field. The aims of the study were to collect and characterize of passion fruit germplasm, as well as to establish passion fruit germplasm collection field. The results of the study showed that there were 7 accessions of passion fruit collected from exploration, consisted of 4 accessions of Passiflora edulis Sims and 3 accessions of Passiflora ligularis Juss. Collection of those 7 accessions of passion fruit have been planted in Berastagi Experimental Field and still in the vegetative growth stage. The data of indigenous description of 7 accessions have been stored in an electronic file disk.
Pengaruh Sistem Lanjaran dan Tingkat Kematangan Buah terhadap Mutu Markisa Asam F H Silalahi; R C Hutabarat; A E Marpaung; B Napitupulu
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 1 (2007): Maret 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v17n1.2007.p%p

Abstract

ABSTRAK. Markisa Siu merupakan buah yang banyak diusahakan di daerah dataran tinggi Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Buah yang dihasilkan dapat dikonsumsi segar maupun sebagai bahan baku untuk pembuatan sirup. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh sistem lanjaran dan waktu panen terhadap kuantitas dan kualitas buah markisa asam ungu. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Tamanan Buah Berastagi mulai bulan Januari sampai Desember 2004. Rancangan yang digunakan adalah petak terpisah dengan 3 ulangan. Sebagai petak utama adalah sistem lanjaran yang terdiri dari para-para dan pucuk bambu. Sebagai anak petak adalah tingkat kematangan buah terdiri dari (50, 75, dan 100% ungu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem lanjaran dan interaksinya dengan tingkat kematangan buah tidak berpengaruh nyata terhadap bobot buah, bobot sari buah segar, padatan terlarut total, total asam, dan vitamin C. Tingkat kematangan buah berpengaruh nyata terhadap padatan terlarut total dan total asam, namun tidak berpengaruh nyata terhadap bobot buah, bobot sari buah, dan vitamin C pada buah petik segar. Buah markisa asam ungu sudah dapat dipanen pada tingkat kematangan 50% ungu untuk menghasilkan bobot buah, kandungan sari buah, padatan terlarut total, dan total asam yang tertinggi, masing-masing sebesar 54,73 g/buah, 29,87 g/buah, 12,12oBrix, dan 3,03%, namun kandungan vitamin C yang dihasilkan relatif rendah (71,28 mg/100 g bahan) dibandingkan dengan tingkat kematangan 75% (78,32 mg/100 g bahan) ungu dan 100% ungu (75,68 mg/100 g bahan).ABSTRACT. Silalahi, F.H., R.C. Hutabarat, A.E. Marpaung, and B. Napitupulu, 2007. The Effect of Trellis System and Fruit Maturity on Quality of Purple Passion Fruit. Purple passion fruit has been cultivated on highland in North Sumatera and South Sulawesi. The product is consumed as fresh fruit or syrup. The aim of this research was to find out the effect of trellis system and fruit maturity on quantity and quality of purple passion fruit. The research was conducted at Berastagi Experimental Garden on January to December 2004. Split plot design was used with 3 replications. The main plot was trellis system with 2 treatments para-para and bamboo shoot. The level of fruit maturity was used as subplot, purple 50, 75, and 100%. The results showed that the trellis system and it’s interaction with fruit maturity did not significantly affect fruit weight, juice content, total soluble solid, total acid, and vitamine C content of fresh fruit. The fruit maturity significantly affect total soluble solid, and total acid, but did not significantly affect fruit weight, juice, and vitamine C content of fresh fruit. Fruit maturity of purple 50% produced the highest fruit weight, fruit juice, total soluble solid, total acid content i.e. 54.73 g/fruit, 29.87 g/fruit, 12.12oBrix, and 3.03% respectively. Whereas the vitamine C content was lower (71.28 mg/100 g material) than fruit maturity of purple 75% (78.32 mg/100 g) and purple 100% (75.68 mg/100 g).
Eksplorasi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Tanaman Markisa - Karsinah; F H Silalahi; A Manshur
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 4 (2007): Desember 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v17n4.2007.p%p

Abstract

ABSTRAK. Ketersediaan varietas unggul yang sesuai dengan kebutuhan konsumen menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam industrialisasi pertanian dan liberalisasi perdagangan. Varietas unggul dapat dirakit jika tersedia keragaman sumberdaya genetik. Keberadaan koleksi plasma nutfah harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sejalan dengan tuntutan perakitan varietas untuk memperkaya cadangan gen, kemudian dikonservasi secara ex-situ agar mudah dalam perawatan, evaluasi, pengamanan, dan pemanfaatannya. Eksplorasi plasma nutfah tanaman markisa dilakukan di beberapa daerah sentra produksi markisa di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Koleksi plasma nutfah tanaman markisa dilakukan di Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2005 sampai Pebruari 2006. Penelitian bertujuan mengumpulkan dan mengkarakterisasi plasma nutfah, serta membentuk kebun koleksi plasma nutfah tanaman markisa. Hasil eksplorasi telah diperoleh 7 aksesi markisa yang terdiri dari 4 aksesi markisa asam (Passiflora edulis) dan 3 aksesi markisa manis (P. ligularis). Koleksi contoh tanaman dari 7 aksesi markisa tersebut telah ditanam di Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi dan masih dalam fase pertumbuhan vegetatif. Data diskripsi indigenous dari 7 aksesi markisa yang diperoleh telah disimpan dalam file elektronik.ABSTRACT. Karsinah, F. H. Silalahi, and A. Manshur. 2007. Exploration and Characterization of Passion Fruit Germplasm. The availability of superior varieties that suitable to consumer preference become very important on agriculture industrialization and free-trade liberalization. So that, the germplasm collection must be maintained and increased in accordance with demand for varieties improvement and enrichment of genes resources, afterwards those genes must be conserved by ex situ conservation to make easy in maintenance, evaluation, and utilization of those germplasm. The research was conducted from June 2005 to February 2006 in several areas of passion fruit production center in North Sumatera and West Sumatera. Collection of passion fruit germplasm were conducted in Berastagi Experimental Field. The aims of the study were to collect and characterize of passion fruit germplasm, as well as to establish passion fruit germplasm collection field. The results of the study showed that there were 7 accessions of passion fruit collected from exploration, consisted of 4 accessions of Passiflora edulis Sims and 3 accessions of Passiflora ligularis Juss. Collection of those 7 accessions of passion fruit have been planted in Berastagi Experimental Field and still in the vegetative growth stage. The data of indigenous description of 7 accessions have been stored in an electronic file disk.