p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Analisis Hukum
Aldi Pradani
Universitas Internasional Batam

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Tentang Pemberian Grasi Pelaku Tindak Pidana Narkotika Aldi Pradani; Winsherly Tan
Jurnal Analisis Hukum Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.029 KB) | DOI: 10.38043/jah.v5i1.3443

Abstract

Tujuan penelitian dilakukan dikarenakan untuk membahas apa saja dasar hukum diberlakukannya grasi dan apa saja alasan yang melatar belakangi pengabulan grasi mengingat grasi ini lebih sering menimbulkan pro kontra karena kasus yang terkait dengan pemberian grasi biasanya adalah kasus berat yang dinilai sangat meresahkan masyarakat. Selain itu tujuan lain dari penelitian ini untuk membahas tinjaun yuridis terhadap pemberian grasi pada pelaku tindak pidana narkotika. Kasus yang ditinjau adalah kasus narkotika terpidana Deni Setia Maharwan dan Schapelle Leigh Corby. Dalam UU tersebut sejatinya hanya mengatur siapa saja yang berhak untuk memproduksi dan menjual narkotika. Dan bagi yang melanggar akan dikenai sanksi. Jenis penelitian adalah hukum normatif dengan pendekatan yang dilakukan statue approach dan case approach. Dari pembahasan yang dilakukan, hasil penelitian mengungkapkan permohonan grasi hanya bisa diajukan oleh terpidana hukuman mati, terpidana penjara seumur hidup dan terpidana penjara paling sedikit 2 tahun. Permohonan dan pengabulan grasi diatur dalam UU nomor 2 tahun 2010 sebagai perubahan dari UU nomor 22 tahun 2002. Pemberian grasi adalah hak prerogatif presiden. Dasar pemberian grasi sendiri tidak diatur secara jelas apa saja alasan yang mendasari permohonan dikabulkan. Untuk terpidana deny Setia Maharwan karena dianggap bukan gembong narkoba dan masih memiliki tanggungan utang serta istri sebagai guru dan satu anak. Sedangkan untuk terpidana Schapelle Leigh Corby dikarenakan sering sakit-sakitan saat di penjara. Berkaca dari dua kasus diatas alasan utama dari pemberian grasi adalah aspek kemanusiaan dan keadilan. Sehingga pemberian grasi benar-benar dipertimbangkan matang-matang dan membutuhkan waktu lama agar dinilai memenuhi aspek keadilan bagi terpidana, rakyat maupun terpidana lain dengan kasus yang sama yang juga mengajukan grasi.
Analisis Tentang Pemberian Grasi Pelaku Tindak Pidana Narkotika Aldi Pradani; Winsherly Tan
Jurnal Analisis Hukum Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.029 KB) | DOI: 10.38043/jah.v5i1.3443

Abstract

The purpose of this research is to discuss the legal basis for the application of clemency is and what are the reasons behind granting clemency considering that this clemency often causes pros and cons because cases related to granting clemency are usually severe cases that are considered very disturbing to the community. In addition, another purpose of this research is to discuss the juridical review of granting clemency to narcotics criminals. The cases reviewed are the narcotics cases of the convicts Deni Setia Maharwan and Schapelle Leigh Corby. The law actually only regulates who has the right to produce and sell narcotics. And those who violate will be penalized. This type of research is normative law with a statue approach and a case approach. From the discussion carried out, the results of the study revealed that a request for clemency could only be submitted by a person sentenced to death, sentenced to life imprisonment and sentenced to a prison sentence of at least 2 years. Requests and grants for clemency are regulated in Law No. 2 of 2010 as an amendment to Law No. 22 of 2002. Granting clemency is the prerogative of the president. The basis for granting clemency itself is not clearly regulated what are the reasons underlying the application to be granted. For the convict Setia Maharwan because he is considered not a drug lord and still has debt dependents and a wife as a teacher and one child. As for the convict Schapelle Leigh Corby because he was often sickly while in prison. Reflecting on the two cases above, the main reasons for granting clemency are aspects of humanity and justice. So that the granting of clemency is really carefully considered and takes a long time to be judged to fulfill the aspect of justice for the convict, the people, and other convicts with the same case who also applied for clemency.